Kontrol kualitas – Kualitas adalah ukuran baik buruknya suatu hal, kualitas disebut juga mutu. Biasanya untuk mengetahui kualitas produk sebelum dijual ke pasaran, biasanya perusahaan akan melakukan pengendalian kualitas. Apa yang dimaksud dengan kendali mutu? Apa tujuan pengendalian kualitas?
Baca juga : Memahami Kualitas Audit
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian pengendalian mutu menurut para ahli, tujuan dan cara pengendalian mutu secara lengkap.
Memahami Pengendalian Mutu
Pengertian Pengendalian Mutu Menurut Para Ahli
Assauri (2004)
Gasperz (2005)
Ginting (2007)
Prawirosentono (2007)
Tujuan Pengendalian Mutu
Ruang Lingkup Pengendalian Mutu
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengendalian Mutu
Bagaimana Mengontrol Kualitas Produk
Alat Kontrol Kualitas
Memahami Pengendalian Mutu
Pengertian pengendalian kualitas atau quality control adalah cara yang digunakan perusahaan untuk menentukan kualitas suatu produk sebelum didistribusikan ke pasar. Pengendalian mutu dapat membantu suatu perusahaan mengetahui mutu barang/jasa yang dihasilkannya berdasarkan batas pengendalian yang telah ditetapkan.
Pengendalian mutu adalah suatu cara dan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin standar mutu sesuai dengan rincian yang ditentukan mulai dari mutu bahan, produksi dan pengolahan barang setengah jadi dan barang jadi hingga standar pendistribusian kepada pembeli agar barang/jasa yang dihasilkan lebih berkualitas. ekonomis dan juga praktis.
Pengendalian mutu merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menjamin mutu suatu produk. Pengendalian ini juga diartikan sebagai suatu proses yang diciptakan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas suatu barang/jasa agar sesuai dengan ketentuan dan terpenuhinya kebutuhan konsumen.
Selain menemukan kerusakan produk dalam proses produksi juga meminimalisir terjadinya kerusakan tersebut.
Pengendalian mutu di bidang teknik dan manufaktur berkaitan dengan pengembangan sistem untuk memastikan bahwa desain dan produksi suatu produk memenuhi persyaratan konsumen dan produsen.
Pengertian Pengendalian Mutu Menurut Para Ahli
Assauri (2004)
Pengertian pengendalian mutu adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin proses produksi dan operasional terlaksana sesuai dengan rencana dan apabila terjadi kesalahan dapat direvisi sehingga rencana dapat tercapai.
Gasperz (2005)
Pengendalian mutu dapat diartikan sebagai metode operasional dan mobilisasi yang digunakan untuk mencapai standar mutu yang diinginkan.
Ginting (2007)
Pengertian pengendalian mutu adalah teknik membenarkan dan memantau tingkat mutu yang diinginkan suatu produk atau prosedur dengan perencanaan yang matang, penggunaan peralatan yang sesuai, pengawasan terus-menerus dan juga perlakuan korektif jika diperlukan.
Baca juga : Memahami Pengendalian Internal
Prawirosentono (2007)
Pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan sistematis mulai dari penetapan mutu bahan, produksi dan pengolahan barang setengah jadi dan barang jadi hingga standar distribusi kepada pembeli agar barang/jasa yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu yang ditentukan.
Tujuan Pengendalian Mutu
Tujuan utama pengendalian kualitas adalah untuk memastikan bahwa kualitas produk yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan dengan biaya seminimal mungkin.
Tujuan pengendalian mutu berdasarkan pendapat Assauri (2004), antara lain:
- Standar mutu produk yang dihasilkan dapat tercapai.
- Minimalkan biaya pemantauan.
- Meminimalkan biaya desain produk dan proses.
- Meminimalkan biaya produksi.
Sementara itu, Yamit (2002) berpendapat bahwa tujuan pengendalian mutu antara lain:
- Minimalkan jumlah kesalahan dan perbaikan.
- Menjaga kualitas sesuai peraturan.
- Menekan keluhan dari pembeli.
- Memungkinkan terjadinya penilaian keluaran.
- Menjaga citra perusahaan.
Ruang Lingkup Pengendalian Mutu
Ada 2 jenis pengendalian mutu (Assauri: 2004), antara lain:
- Kontrol selama proses. Hal ini perlu dilakukan secara sistematis, selain memantau pengolahannya, juga mengontrol bahan yang digunakan dan lain-lain.
- Kontrol atas hasil produksi. Pengendalian pada saat pengolahan tidak menjamin tidak akan ada produk yang jelek atau rusak, sehingga perlu dilakukan pemantauan terhadap hasil produksi.
Baca juga : Memahami Nilai Pelanggan (Customer Value)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengendalian Mutu
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengendalian kualitas produk (Assauri: 2004), antara lain:
Kemampuan Pemrosesan. Jika ingin mencapai batas yang ditentukan, kemampuan proses harus disesuaikan. Sebab jika batas proses melebihi kemampuan proses maka pengendalian tidak ada gunanya.
Spesifikasi yang sah. Detail hasil produksi yang ingin dicapai harus dapat diterapkan, jika dinilai dari kemampuan pengolahan dan kebutuhan pelanggan. Jadi sebelum memulai kendali mutu, pastikan spesifikasinya dapat berlaku untuk keduanya (kemampuan pemrosesan dan kebutuhan pelanggan).
Ketidaksesuaian yang didapat. Pengendalian proses bertujuan untuk meminimalkan adanya produk di bawah standar atau peraturan. Penerapan pengendalian tersebut bergantung pada banyaknya produk yang diterima yang tidak memenuhi standar.
Anggaran Kualitas. Anggaran untuk kualitas produk mempunyai pengaruh yang besar terhadap pengendalian kualitas dalam produksi dimana anggaran berkaitan dengan kualitas barang produksi.
Bagaimana Mengontrol Kualitas Produk
Menurut Edward Deming, proses pengendalian mutu dapat dilakukan dengan menggunakan proses Plan, Do, Check, Action atau disingkat PDCA. Proses ini biasanya digunakan untuk menguji dan menerapkan perubahan guna meningkatkan kinerja produk dan sistem di masa depan. Berikut tahapan siklus PDCA:
Rencana
Pada tahap ini disusun rencana yang dimulai dari perencanaan dan penentuan standar yang baik, serta memberikan wawasan kepada karyawan tentang pentingnya kualitas. Penerapan kendali mutu yang berkesinambungan.
Melakukan
Pada tahap ini rencana yang telah dibuat dilaksanakan sedikit demi sedikit dalam skala kecil dan tugas dibagikan kepada pegawai secara merata sesuai dengan kapasitas dan potensinya. Melakukan pengendalian pada saat rencana sedang dilaksanakan agar rencana tersebut berjalan sesuai tujuannya.
Memeriksa
Periksa rencana yang telah dilaksanakan untuk melihat apakah rencana tersebut sulit untuk dipatuhi dan apakah sudah ada kemajuan. Bandingkan kualitas produk yang dihasilkan dengan standar yang berlaku. Jika terjadi kegagalan, segera pelajari penyebab kegagalan tersebut.
Tindakan
Setelah melakukan analisis, dapat dilakukan penyesuaian jika diperlukan. Hal ini terkait dengan standarisasi prosedur baru untuk menghindari munculnya permasalahan yang sama atau menentukan target baru untuk perbaikan lebih lanjut.
Baca juga : Memahami Pengembangan Produk
Alat Kontrol Kualitas
Ada 7 alat pengendalian (Montgomery: 2001), antara lain:
- Flow Chart, yaitu gambaran yang memuat langkah-langkah utama, unit produksi dan produk yang dihasilkan.
- Check Sheet yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang ditampilkan dalam bentuk tabel yang memuat nama, jumlah produk yang dihasilkan dan jumlah produk yang tidak memenuhi standar.
- Analisis Pareto, yang merupakan strategi terstruktur untuk mengenali, mengatur, dan berupaya menghilangkan ketidaksesuaian secara berkala, berfokus pada sumber masalah penting dengan aturan 80% masalah dan 20% penyebab.
- Bagan Kendali yaitu suatu grafik yang menjadi patokan waktu yang menunjukkan nilai-nilai statistik serta garis tengah dan beberapa (1 atau lebih) batas kendali yang diperoleh secara statistik.
- Diagram Sebab Akibat, yaitu diagram yang memuat komponen-komponen proses yang digunakan untuk menganalisis sumber-sumber potensial dari berbagai proses.
- Histogram, yaitu distribusi yang menunjukkan frekuensi kejadian antara data tinggi dan data rendah.
- Scatter Diagram atau Correlation Map yaitu diagram yang berisi perbandingan antara nilai karakteristik yang satu dengan nilai karakteristik lainnya.
Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian pengendalian mutu menurut para ahli, tujuan dan cara pengendalian mutu secara lengkap. semoga bermanfaat