PusatDapodik
Home oot Pengertian Pengukuran Kinerja : Tujuan, Manfaat, Indikator Model dan Cara Pengukuran Kinerja

Pengertian Pengukuran Kinerja : Tujuan, Manfaat, Indikator Model dan Cara Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja

Memahami Pengukuran Kinerja – Apa yang dimaksud dengan pengukuran kinerja? Apa manfaat pengukuran kinerja? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian pengukuran kinerja, ciri-ciri, tujuan, manfaat, syarat, indikator, prinsip, model dan cara mengukur kinerja secara lengkap.

Baca juga : Pengertian Penilaian Kinerja Karyawan

Isi

bersembunyi

1
Memahami Pengukuran Kinerja

2
Pengertian Pengukuran Kinerja Menurut Para Ahli

2.2
Yuwono (2002)

2.3
Bambang Wahyudi (2002)

2.4
Henry Simamora (2004)

3
Karakteristik Pengukuran Kinerja

4
Tujuan Pengukuran Kinerja

5
Manfaat Pengukuran Kinerja

6
Persyaratan Pengukuran Kinerja

7
Indikator Pengukuran Kinerja

8
Parameter Pengukuran Kinerja

9
Model Pengukuran Kinerja

Memahami Pengukuran Kinerja

Pengertian pengukuran kinerja adalah proses penetapan standar hasil perolehan, program dan permodalan yang dilakukan oleh suatu perusahaan/organisasi.


Pengertian pengukuran kinerja adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur nilai perusahaan. Pengukuran yang dilakukan nantinya akan digunakan untuk memberikan umpan balik berupa tindakan yang praktis dan tepat serta memberikan informasi mengenai pencapaian implementasi rencana dan titik-titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian terhadap desain dan penanganan kegiatan.

Pengukuran kinerja secara kuantitatif maupun kualitatif tentunya harus mampu menggambarkan tingkat pencapaian target dan tujuan perusahaan/organisasi baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan penyelesaian kegiatan. Pengukuran kinerja digunakan untuk membuktikan kepada perusahaan/organisasi bahwa terjadi peningkatan kinerja setiap harinya.


Pengukuran kinerja juga diartikan sebagai proses mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan informasi tentang kinerja seseorang, instansi/perusahaan, sistem atau bagian. Pengukuran kinerja lebih diartikan berdasarkan pendapat mengenai mengapa pengukuran kinerja dilakukan.

Pengertian Pengukuran Kinerja Menurut Para Ahli

Whittaker dan Simons (2000)

Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah diperoleh dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan.


Yuwono (2002)

Pengertian pengukuran kinerja adalah proses pencatatan dan pengukuran pelaksanaan pencapaian misi melalui hasil yang ditunjukkan dalam bentuk proses, produk atau jasa.

Bambang Wahyudi (2002)

Pengukuran kinerja juga diartikan sebagai gambaran sistematis mengenai kekuatan dan kelemahan individu atau kelompok.

Henry Simamora (2004)

Yang dimaksud dengan pengukuran kinerja adalah mekanisme yang digunakan oleh suatu perusahaan/organisasi untuk menilai kinerja seorang pegawai.

Mahmudi (2010)

Pengertian pengukuran kinerja adalah proses evaluasi kemajuan pekerjaan dalam mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan, termasuk informasi mengenai ketepatan penggunaan sumber daya dan kualitas barang/jasa, serta kesetaraan antara kinerja dan target. sebagai efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.

Baca juga : Memahami Manajemen Kinerja

Karakteristik Pengukuran Kinerja

Karakteristik pengukuran kerja (Garpersz: 2005), meliputi:

  • Biaya yang dikeluarkan tidak lebih besar dari manfaat yang akan diterima perusahaan.
  • Biasanya dilakukan sebagai tindakan awal pada Balanced Scorecard, yaitu suatu metode pengukuran dan penilaian kinerja perusahaan/organisasi dengan mengukurnya dari 4 sudut pandang yaitu metode keuangan, konsumen, bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
  • Berkaitan langsung dengan tujuan yang telah ditetapkan.
  • Sederhana dan menghasilkan data yang mudah dipahami dan digunakan untuk pelaporan.
  • Selesai secara menyeluruh.
  • Hal ini dapat digunakan untuk menentukan target yang nantinya dapat meningkatkan kinerja di masa depan.
  • Data yang dihasilkan dapat dipercaya saat digunakan.
  • Memasukkan individu dalam program Balanced Scorecard.
  • Berpusat pada kegiatan pembenaran dan perbaikan.

Tujuan Pengukuran Kinerja

Tujuan umum pengukuran kinerja adalah untuk mendorong karyawan memenuhi target perusahaan dan mengikuti standar perilaku yang telah ditentukan sebelumnya.

Sedangkan tujuan pengukuran kinerja (Mahmudi: 2005), antara lain:

  • Memahami tingkat pencapaian tujuan perusahaan, apakah sesuai atau menyimpang dari yang telah ditetapkan.
  • Menjadi pemberi sarana pembelajaran bagi pegawai mengenai perubahan mendasar dalam segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang perlu dimiliki pekerja agar hasil kerjanya baik.
  • Meningkatkan kinerja pegawai dimasa yang akan datang agar organisasi/perusahaan lebih berprestasi.
  • Pertimbangkan pengambilan keputusan yang sistematis, penghargaan dan hukuman bagi karyawan serta perusahaan.
  • Memberikan motivasi kepada pegawai dengan memberikan penghargaan kepada pegawai yang kinerjanya baik.
  • Menciptakan akuntabilitas publik yang menunjukkan besarnya kinerja manajerial.

Manfaat Pengukuran Kinerja

Secara umum manfaat pengukuran kinerja adalah untuk meminimalisir tindakan yang tidak diinginkan melalui umpan balik terhadap hasil kerja, serta sebagai dasar pemberian penghargaan kepada individu yang telah memenuhi atau melampaui tujuan yang telah disepakati.

Sedangkan manfaat atau fungsi pengukuran kinerja (Yuwono et al: 2007), antara lain:

  • Menelaah kinerja berdasarkan keinginan konsumen agar perusahaan menjadi lebih dekat dengan konsumen dan menjadikan seluruh individu yang terlibat dalam perusahaan berupaya agar konsumen merasa puas.
  • Mendorong karyawan untuk memberikan layanan gelang rantai kepada pelanggan dan distributor internal.
  • Kenali berbagai inefisiensi dan cobalah untuk mengurangi inefisiensi tersebut.
  • Membuat sasaran strategis yang lebih konkrit agar proses pembelajaran perusahaan/organisasi dapat dipercepat.
  • Buatlah kesepakatan untuk melakukan perubahan perilaku dengan memberikan imbalan.

Baca juga : Memahami Kinerja

Persyaratan Pengukuran Kinerja

Sebelum melakukan pengukuran kerja, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi (Mutia: 2009), antara lain:

  • Agar tidak terjadi salah tafsir, harus spesifik dan transparan.
  • Dapat diukur secara obyektif baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
  • Tangani aspek-aspek yang relevan.
  • Ia harus berfungsi untuk mengungkapkan keberhasilan input, output, hasil, manfaat serta dampak dan mekanismenya.
  • Fleksibel dan sensitif terhadap perubahan implementasi.
  • Harus efektif, artinya data diperoleh, diolah, dianalisis dengan dana yang ada dengan mudah.

Sementara itu, Mulyadi menyebutkan syarat-syarat pengukuran kinerja, antara lain:

  • Berdasarkan setiap aktivitas dan karakteristik perusahaan menurut pandangan konsumen.
  • Tinjau semua aktivitas menggunakan ukuran kinerja berdasarkan validasi pelanggan.
  • Begitu pula dengan seluruh aspek kinerja aktivitas yang mempunyai pengaruh terhadap konsumen sehingga menimbulkan penilaian penting
  • Memberikan umpan balik untuk membantu seluruh elemen perusahaan mengenali permasalahan yang mungkin memerlukan perbaikan.

Indikator Pengukuran Kinerja

Ada beberapa indikator kinerja yang biasa digunakan (Mutia: 2009), antara lain:

  • Input merupakan suatu indikator yang diperlukan agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan keluaran tertentu seperti biaya, sumber daya manusia dan lain sebagainya.
  • Output merupakan suatu objek yang diinginkan yang dapat diperoleh langsung dari kegiatan fisik maupun non fisik.
  • Hasil adalah segala objek yang menggambarkan manfaat keluaran kegiatan dalam jangka menengah atau dampak langsung.
  • Manfaat (benefit), merupakan obyek yang berkaitan dengan tujuan dilaksanakannya kegiatan akhir.
  • Impact merupakan pengaruh yang muncul pada setiap level indikator berdasarkan asumsi yang telah ditentukan.

Parameter Pengukuran Kinerja

Ada beberapa ukuran kinerja yang dapat digunakan (Mulyadi: 2005), antara lain:

  • Ukuran kinerja tunggal, yaitu ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran penilaian. Dengan demikian, manajemen bisnis dan karyawan lebih fokus pada satu pengukuran dan tidak memperdulikan pengukuran lainnya.
  • Berbagai ukuran kinerja, yaitu ukuran kinerja yang menggunakan berbagai ukuran untuk menilai kinerja. Hal ini digunakan untuk meminimalkan kelemahan ukuran kinerja tunggal.
  • Ukuran kinerja gabungan. Sejumlah ukuran kinerja dianggap penting bagi perusahaan secara keseluruhan, sehingga perusahaan akan melakukan penilaian ukuran kinerja.

Baca juga : Memahami Penilaian Kinerja Keuangan

Model Pengukuran Kinerja

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu individu, kelompok atau perusahaan/organisasi (Vanany: 2003), antara lain:

  • Balance Scorecard adalah sistem pengukuran kinerja yang paling sering digunakan dan dikembangkan. Kinerja Balanced Scorecard menggunakan 4 sudut pandang meliputi keuangan, konsumen, proses bisnis internal serta mekanisme pembelajaran dan pertumbuhan berdasarkan strategi sebagai dasar perancangan sistem pendukung keputusan.
  • Sustainability Balance Scorecard yaitu pengembangan model BSC dengan memasukkan perspektif lingkungan dan sosial. Hal ini menggambarkan hubungan sebab akibat antara kinerja ekonomi perusahaan, kinerja lingkungan dan kinerja sosial.
  • Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan Terpadu, yaitu metode yang digunakan untuk mengukur kinerja yang berkaitan dengan lingkungan. Model ini menggunakan ukuran kuantitatif dan juga ukuran kualitatif.
  • Sistem Pengukuran Kinerja Terintegrasi yaitu model sistem pendukung keputusan yang bertujuan agar pengukuran kinerja lebih kuat, terpadu, efisien dan praktis.
  • Cambridge Model, yaitu model pengukuran kinerja yang menggunakan hasil kelompok sebagai titik awal untuk mengidentifikasi KPI dan dari pengelompokan produk, juga menentukan tujuan bisnis sebagai hasil kelompok.

Proses Pengukuran Kinerja

Berikut cara mengukur kinerja individu, kelompok atau perusahaan (Mutia: 2009), antara lain:

Menafsirkan Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Perusahaan

Tujuan dari misi adalah untuk membuktikan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Target merupakan tujuan perusahaan yang telah dinyatakan secara akurat dengan kerangka waktu yang transparan. Strategi merupakan suatu skema yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Penetapan dan Pengembangan Indikator Kinerja

Indikator kinerja ini merupakan objek yang nantinya diakumulasikan dan diukur serta mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung.

Penilaian Kinerja dan Tinjauan Hasil Pengukuran

Mengukur tujuan dan target perusahaan yang telah dicapai dapat dilakukan apabila indikator dan ukuran kinerjanya jelas. Untuk mengukur pencapaian tujuan, target dan strategi perusahaan dapat dilakukan dengan membandingkan hasil yang sesuai dengan indikator dan ukuran kinerja yang telah ditentukan sebelumnya.

Deskripsi Hasil Resmi

Hal ini akan memberikan gambaran kinerja organisasi/perusahaan yang telah dicapai kepada penerima informasi. Informasi pencapaian kinerja dapat digunakan sebagai:

  • Akuntabilitas untuk mencapai hasil, proses dan pengelolaan sumber daya. Hasil pengukuran pencapaian kinerja perusahaan dapat digunakan oleh manajemen atau pengelola perusahaan sebagai dasar untuk meningkatkan kinerja pada periode berikutnya. Selain itu, hal ini juga dapat dijadikan sebagai dasar pemberian reward dan punishment bagi manajer dan elemen perusahaan.
  • Masukan. Pengukuran kinerja dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan dapat menilai kemajuan perusahaan.

Baca juga : Memahami Kepuasan Pelanggan

Artikel ini membahas tentang pengertian pengukuran kinerja, tujuan, manfaat, syarat, indikator, prinsip, model dan cara mengukur kinerja secara lengkap. semoga bermanfaat


Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad