Macam Macam Ideologi – Sosialisme, Kapitalis, Komunis, Liberal

Berbagai Ideologi – Ideologi adalah gagasan atau gagasan. Kata itu diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 menciptakan definisi ilmiah tentang gagasan (ideologi). Pada dasarnya ideologi juga dapat dianggap sebagai suatu visi komprehensif yang digunakan untuk melihat berbagai hal yang dikemukakan oleh masyarakat dominan. Jadi, jenis-jenis ideologi berikut ini ada:

1. Kapitalisme
Pengertian kapitalisme (ideologi kapitalisme) adalah keyakinan bahwa pemilik modal dapat melakukan berbagai upaya untuk mencapai keuntungan sebesar-besarnya. Tokoh utama berkembangnya ideologi ini adalah Adam Smith yang menyerang merkantilisme melalui kaum psikokrat karena dianggap kurang mendukung perekonomian masyarakat.
Para psikokrat ini beranggapan bahwa tanah adalah hal terpenting dalam pola produksi. Adam Smith berpendapat bahwa jika ada kekuatan tersembunyi yang dapat mengatur pasar, maka pasar harus bebas dari investasi pemerintah.
Baca juga: Ideologi Pancasila
Dalam hal ini pemerintah hanya bertugas mengawasi seluruh pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya. Beberapa negara yang menganut konsep modal adalah: Spanyol, Belanda, Australia, Portugal dan Perancis.
2. Komunisme
Di sisi lain, paham komunisme ini akan mengutamakan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Dalam ideologi ini juga disebutkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di suatu negara akan dikuasai sepenuhnya oleh negara tersebut.
Asal usul pengertian tersebut berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels mengenai teori yang berisi analisis pendekatan ekonomi perjuangan kelas dan kesejahteraan yang pernah menjadi salah satu gerakan paling berpengaruh dalam politik dunia.
Korea Utara, Laos, Kuba, Vietnam dan Tiongkok merupakan negara-negara yang menganut ideologi Komunisme.
3. Liberalisme
Pemahaman liberal ini didasarkan pada pemahaman akan kebebasan sebagai nilai politik yang paling penting. Pada dasarnya harapan berkembangnya ideologi ini adalah tercapainya masyarakat bebas yang ciri utamanya adalah kebebasan berpikir bagi setiap individu.
Liberalisme menginginkan kebebasan bertukar pikiran, ekonomi pasar yang mendukung upaya pribadi, menolak pembatasan individu dan memiliki pemerintahan yang transparan. Amerika Serikat, Argentina, Yunani dan Rusia telah menjadi penganut liberalisme ini.
4. Konservatif
Konservatisme (konservatif) merupakan suatu paham yang mempunyai beberapa unsur penting yang harus ada di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
- Filosofinya adalah perubahan tidak selalu berarti kemajuan. Maka sebaiknya perubahan itu dilakukan secara bertahap tanpa harus menggoyahkan struktur sosial politik negara atau masyarakat yang bersangkutan.
- Inti gagasan konservatisme adalah menjaga kondisi yang ada dan menjaga stabilitas dinamis dan statis.
- Landasan pemikiran konservatisme ini adalah manusia pada dasarnya lemah dan terdapat naluri jahat dalam dirinya. Sehingga diperlukan pola pengendalian dengan aturan yang ketat
- Memiliki sistem pemerintahan antara demokratis dan otoriter
5. Sosialisme
Sesuai dengan namanya yang berasal dari kata sosial, ideologi ini diciptakan dengan tujuan untuk membentuk negara yang kemakmurannya bersumber dari upaya kolektif dan pembatasan kepemilikan individu.
Baca juga: Arti Pembukaan UUD 1945
Istilah sosialisme mulai digunakan pada awal abad ke-19, ketika dalam bahasa Inggris pertama kali digunakan untuk menyebut para pengikut Robert Owen pada tahun 1827.
Memang benar istilah sosialisme banyak digunakan dalam berbagai konteks, namun sebagian besar kalangan meyakini bahwa istilah tersebut bermula dari pergolakan kaum miskin pekerja industri dan pertanian yang didasari oleh prinsip solidaritas dan perjuangan masyarakat egaliter. Anda dapat menemukan pemahaman ini di Venezuela.
6. Fasisme
Ciri utama fasisme adalah mengagung-agungkan kekuasaan tanpa sistem demokrasi. Maka dalam pemahaman ini akan terasa nasionalisme fanatik dan sikap otoriter penguasa.
Fasisme berasal dari bahasa latin fascis yang berarti seikat tongkat kayu dengan kapak ditengahnya. Fasis ini merupakan simbol kekuasaan dari pejabat pemerintah negara yang digunakan oleh Jerman dan Italia.
7. Pancasila
Tentunya seperti yang telah kita ketahui, Pancasila merupakan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti asas atau asas.
Sesuai dengan namanya, Pancasila mempunyai lima butir pokok yang dijadikan ideologi atau tolak ukur masyarakat Indonesia dalam melakukan berbagai tindakan. Isi dari kelima sila tersebut adalah sebagai berikut:
- ketuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Demokrasi dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Isi kelima sila tersebut telah mengalami revisi dan melalui berbagai pertimbangan yang matang sehingga dapat menjadi landasan dalam menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik.
Apapun yang terjadi di masyarakat sebenarnya kembali pada dasar negara Indonesia yaitu Pancasila, karena banyak sekali yang dapat dijelaskan dari kelima pasal tersebut, terlebih lagi banyak juga pokok-pokok pengamalan Pancasila yang bersumber dari dasar negara tersebut. .
Baca juga: Fungsi Pancasila
Tujuan diciptakannya ideologi ini adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses berpikir normatif. Dalam suatu negara, ideologi merupakan suatu sistem pemikiran abstrak yang diterapkan dalam masyarakat sehingga muncul konsep-konsep yang akan menjadi inti politik.
1. Sebagai kekuatan untuk memberikan semangat dan motivasi kepada individu, masyarakat, bangsa dan negara dalam menjalani kehidupan dan mencapai tujuannya
2. Sarana untuk merumuskan dan memenuhi kehidupan individu manusia
3. Jembatan peralihan kendali dan kekuasaan dari generasi tua ke generasi muda agar kehidupan dapat terus berjalan harmonis dan damai
Padahal, ideologi mempunyai ciri mempunyai derajat tertinggi sebagai nilai kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, ideologi juga mengandung prinsip-prinsip spiritual, pandangan hidup, pandangan dunia, dan pedoman hidup dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.
Demikianlah pembahasan artikel Jenis-Jenis Ideologi, semoga bermanfaat dan menjadi pengetahuan baru bagi pembaca.