PusatDapodik
Home oot Pengertian Kemalasan Sosial : Dimensi, Aspek, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasi Social Loafing

Pengertian Kemalasan Sosial : Dimensi, Aspek, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasi Social Loafing

Kemalasan Sosial Social Loafing

Pengertian Kemalasan Sosial (Social Loafing) – Apa yang dimaksud dengan kemalasan sosial? Apa itu kemalasan sosial (social loafing)? Jelaskan penyebab kemalasan sosial! Jelaskan bagaimana cara mengatasi kemalasan sosial? Apa dampak dari kemalasan sosial?

Baca Juga: Memahami Realitas Sosial

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian kemalasan sosial menurut para ahli, dimensi, aspek, faktor penyebab, cara mengatasi dan dampak kemalasan sosial secara lengkap.

1
Pengertian Kemalasan Sosial (Social Loafing)
2
Pengertian Social Loafing Menurut Para Ahli

2.1
Karau dan Williams (1993)
2.2
Baron dan Byrne (2004)
2.3
Alnuaimi, Robert & Maruping (2009)
2.4
Ying, Li, Jiang, Peng, dan Lin (2014)
3
Dimensi Kemalasan Sosial

3.1
Efek Pengenceran
3.2
Kesenjangan Kedekatan
4
Aspek Kemalasan Sosial
5
Faktor Penyebab Kemalasan Sosial
6
Dampak Kemalasan Sosial
7
Cara Mengatasi Kemalasan Sosial

Pengertian Kemalasan Sosial (Social Loafing)

Tokoh yang pertama kali memperkenalkan istilah kemalasan sosial adalah Latane, Williams & Harkins pada tahun 1979 dalam jurnal psikologi bertajuk Banyak tangan menjadikan pekerjaan ringan: Penyebab dan akibat kemalasan sosial.

Yang dimaksud dengan kemalasan sosial adalah menurunnya motivasi dan usaha individu ketika bekerja secara kolektif dalam kelompok dibandingkan bekerja sendiri.

Yang dimaksud dengan kemalasan sosial adalah kecenderungan menurunnya usaha atau kinerja individu karena kehadiran orang lain atau bekerja secara berkelompok ketika berada dalam kelompok dibandingkan ketika bekerja sendiri atau mandiri.

Pengertian Social Loafing Menurut Para Ahli

Karau dan Williams (1993)

Yang dimaksud dengan kemalasan sosial adalah kecenderungan individu untuk mengurangi motivasi dan usahanya ketika bekerja dalam kelompok atau kolektif dibandingkan ketika bekerja sendiri. Mereka mengurangi usahanya karena yakin tugas tersebut juga dilakukan oleh orang lain.

Baron dan Byrne (2004)

Yang dimaksud dengan Social Loafing adalah membiarkan orang lain melakukan pekerjaan sambil menjadi bagian dari suatu kelompok. Kemalasan sosial cukup umum terjadi dalam berbagai tugas, baik kognitif maupun yang melibatkan upaya fisik. Kemalasan sosial membawa dampak negatif terutama bagi organisasi dan kelompok. Salah satu dampak negatif dari kemalasan sosial adalah menurunnya kinerja kelompok.

Alnuaimi, Robert & Maruping (2009)

Kemalasan sosial merupakan masalah yang disebabkan oleh kurangnya kontrol dan koordinasi dalam kelompok.

Ying, Li, Jiang, Peng, dan Lin (2014)

Social loafing juga diartikan sebagai kebiasaan individu berperilaku malas yang rentan terjadi ketika bekerja dalam kelompok.

Baca Juga: Pengertian Modal Sosial

Dimensi Kemalasan Sosial

Ada 2 (dua) dimensi kemalasan sosial menurut Latane, Williams & Harkins (1981), antara lain:

Efek Pengenceran

Yang dimaksud dengan dilution effect adalah dimensi dimana individu menjadi kurang termotivasi karena merasa kontribusinya tidak ada artinya atau menyadari bahwa tidak ada imbalan yang diberikan kepada individu tersebut.

Kesenjangan Kedekatan

Yang dimaksud dengan immediacy gap adalah dimensi dimana individu merasa terisolasi dari kelompoknya. Artinya, semakin jauh seorang anggota kelompok dari anggotanya, maka semakin jauh pula ia dari pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Aspek Kemalasan Sosial

Menurut Myers (2012), ada beberapa aspek yang menyebabkan kemalasan sosial atau kemalasan sosial, antara lain:

Penurunan motivasi untuk terlibat dalam kegiatan kelompok

Motivasi kerja individu untuk terlibat atau melakukan aktivitas tertentu akan menurun apabila bekerja bersama orang lain. Hal ini juga disebabkan oleh adanya asumsi bahwa ada orang lain yang mungkin akan memberikan respon yang hampir sama terhadap stimulus tersebut.

Sikap pasif

Anggota kelompok lebih suka diam dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengerjakan tugas kelompok.

Perluasan tanggung jawab

Upaya mencapai tujuan kelompok merupakan usaha bersama yang dilakukan oleh seluruh anggota kelompok.

Mendukung usaha orang lain (tumpangan gratis)

Individu yang memahami bahwa ada orang lain yang ingin melakukan bisnis kelompok, kemungkinan besar akan mendukung individu lain dalam melakukan bisnis kelompok.

Menurunnya kesadaran akan penilaian orang lain

Kemalasan sosial juga bisa terjadi karena dalam suatu kelompok terjadi penurunan pemahaman atau kesadaran akan penilaian diri sendiri dari orang lain.

Baca Juga : Pengertian Integrasi Sosial

Faktor Penyebab Kemalasan Sosial

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kemalasan sosial atau social loafing berdasarkan pendapat Latane, Williams dan Harkins (1979), antara lain:

Atribusi dan kesetaraan

Proses atribusi dapat menyebabkan seseorang bermalas-malasan karena menganggap orang lain tidak kompeten dan tidak berguna dalam berusaha lebih keras dibandingkan anggota kelompok lainnya.

Pengaturan target tidak optimal

Tujuan kelompok yang tidak maksimal menyebabkan seseorang menjadi malas karena menganggap kelompok akan mudah menyelesaikan tugasnya sehingga usaha anggota kelompok yang lain dianggap cukup sehingga individu tersebut tidak perlu mengeluarkan usaha yang lebih.

Kemungkinan yang tidak seimbang

Seseorang bermalas-malasan karena menganggap hasil yang diperolehnya dari usaha yang dilakukannya tidak sesuai karena berada dalam suatu kelompok.

Evaluasi kelompok

Seseorang cenderung malas jika dirinya atau orang lain tidak mengevaluasi pekerjaannya.

Kohesi kelompok

Individu yang berada dalam kelompok yang tidak kompak akan cenderung malas karena anggotanya tidak saling mengenal.

Distribusi keadilan

Anggapan seseorang bahwa hasil kerja masing-masing anggota kelompok tidak mendapat apresiasi yang sama akan menyebabkan orang tersebut menjadi malas dan akan mengurangi usahanya dalam kelompok.

Kolektivitas individu

Individu yang berasal dari budaya individualis cenderung melakukan kemalasan sosial dibandingkan dengan individu yang berasal dari budaya kolektivis. Hal ini dikarenakan individu dengan budaya kolektivis akan lebih berorientasi pada kelompok dan menempatkan tujuan kelompok sebagai hal yang penting.

Baca Juga: Pengertian Konflik Sosial

Kinerja rekan kerja

Seseorang akan menjadi malas jika ada persepsi bahwa dirinya tidak perlu lagi bekerja keras karena merasa dengan cara ini usaha anggota kelompok yang lain akan tinggi.

Motivasi berprestasi

Seseorang dengan motivasi berprestasi yang rendah akan cenderung menjadi malas karena motivasi merupakan suatu hal yang perlu dimiliki agar tidak menjadi malas.

Ukuran kelompok

Dengan bertambahnya jumlah anggota kelompok, hal ini juga akan meningkatkan kecenderungan individu untuk bermalas-malasan dan ia akan merasa kontribusinya dibagikan kepada anggota lainnya.

Dampak Kemalasan Sosial

Berikut beberapa dampak kemalasan sosial dalam kelompok, antara lain:

  • Hal ini dapat menimbulkan perasaan iri, menurunkan potensi dan kekompakan kelompok yang nantinya akan mempengaruhi kepuasan, kehadiran dan kinerja kelompok.
  • Hilangnya motivasi kerja anggota kelompok.
  • Hilangnya kesempatan untuk melatih keterampilan dan pengembangan diri individu.
  • Produktivitas individu terhambat karena harus bekerja secara kelompok.

Cara Mengatasi Kemalasan Sosial

Berikut beberapa cara mengatasi atau mengurangi kemalasan sosial dalam kelompok, antara lain:

  • Evaluasilah tugas masing-masing individu, karena dengan mengevaluasinya dalam jangka waktu yang lama, Anda dapat mengetahui seberapa besar kontribusi seseorang terhadap kelompok.
  • Memberikan pemahaman kepada anggota kelompok bahwa setiap tugas individu dalam kelompok penting dan berkontribusi terhadap keberlangsungan kelompok.
  • Meningkatkan komitmen seluruh anggota dalam kelompok.

Berdasarkan pendapat Baron dan Byrne (2003), terdapat beberapa kondisi yang meminimalisir terjadinya kemalasan sosial pada individu, antara lain:

  • Ada penekanan pada upaya dan hasil individu daripada kelompok.
  • Memprediksi buruknya kinerja orang lain.
  • Pandangan bahwa partisipasi individu dalam kelompok itu penting.
  • Bekerjalah dengan orang-orang yang menghargai kinerja orang lain.
  • Setiap anggota kelompok menganggap tugasnya penting bagi kelompoknya.
  • Bekerja dalam kelompok kecil.

Baca Juga: Pengertian Dinamika Sosial

Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian kemalasan sosial menurut para ahli, dimensi, aspek, faktor penyebab, cara mengatasi dan dampak kemalasan sosial secara lengkap. semoga bermanfaat

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad