Memahami Inklusi Keuangan – Apa yang dimaksud dengan inklusi keuangan? Apa yang dimaksud dengan sistem keuangan inklusif? Mengapa inklusi keuangan diperlukan? Apa itu literasi dan inklusi keuangan?
Baca Juga: Pengertian Literasi Keuangan
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian inklusi keuangan menurut para ahli, visi, tujuan, manfaat, strategi, indikator kebijakan dan cara meningkatkan inklusi keuangan secara lengkap.
Memahami Keuangan Inklusif
Pengertian Inklusi Keuangan Menurut Para Ahli
Radyati dan Nindita (2012)
Kementerian Keuangan (2013)
Salim (2014)
Sanjaya (2014)
Bank Dunia (2015)
PERPRES RI No. 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif
Visi Inklusi Keuangan
Tujuan Inklusi Keuangan
Manfaat Inklusi Keuangan
Strategi Keuangan Inklusif
Pendidikan Keuangan
Hak Milik Masyarakat
Fasilitas Intermediasi dan Saluran Distribusi
Jasa Keuangan di Sektor Pemerintah
Perlindungan Konsumen
Indikator Inklusi Keuangan
Mengakses
Penggunaan
Kualitas
Cara Meningkatkan Inklusi Keuangan
Memahami Keuangan Inklusif
Kebijakan inklusi keuangan merupakan suatu bentuk pendalaman layanan keuangan yang ditujukan kepada masyarakat yang berada pada kelompok terbawah untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan formal seperti penyimpanan uang yang aman, transfer, tabungan atau pinjaman.
Keuangan inklusif merupakan faktor penting dalam meningkatkan perekonomian berkelanjutan. Inklusi keuangan yang tinggi menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat terhadap jasa keuangan formal dan sebaliknya, inklusi keuangan yang rendah menunjukkan rendahnya partisipasi masyarakat terhadap jasa keuangan formal.
Pengertian Inklusi Keuangan Menurut Para Ahli
Radyati dan Nindita (2012)
Inklusi keuangan merupakan kondisi dimana setiap orang mempunyai akses terhadap layanan keuangan yang berkualitas dengan biaya terjangkau dan melalui cara yang menyenangkan, tidak berbelit-belit serta menjunjung tinggi harga diri dan kehormatan.
Kementerian Keuangan (2013)
Inklusi keuangan merupakan salah satu bentuk strategi nasional inklusi keuangan, yaitu hak setiap orang untuk mendapatkan akses dan layanan penuh dari lembaga keuangan secara tepat waktu, nyaman, informatif, dan terjangkau dengan penuh penghormatan terhadap harkat dan martabat.
Salim (2014)
Inklusi keuangan merupakan keadaan dimana mayoritas individu dapat memanfaatkan layanan keuangan yang tersedia dan meminimalisir keberadaan kelompok individu yang belum menyadari manfaat dari akses keuangan melalui akses yang tersedia tanpa biaya tinggi.
Sanjaya (2014)
Inklusi keuangan adalah memberikan akses bagi masyarakat marginal (terutama masyarakat miskin) dengan tujuan untuk dapat memiliki dan menggunakan layanan sistem keuangan.
Bank Dunia (2015)
Inklusi keuangan merupakan suatu kondisi dimana setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas, tepat waktu, lancar dan aman dengan biaya terjangkau yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga : Pengertian Laporan Keuangan
PERPRES RI No. 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif
Inklusi keuangan merupakan suatu kondisi dimana setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas, tepat waktu, lancar dan aman dengan biaya terjangkau sesuai kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Visi Inklusi Keuangan
Visi nasional keuangan inklusif adalah mewujudkan sistem keuangan yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengatasi kemiskinan, pemerataan pendapatan dan menciptakan stabilitas sistem keuangan di Indonesia.
Tujuan Inklusi Keuangan
Menurut Setiawan (2015), berdasarkan visi nasional keuangan inklusif, tujuan keuangan inklusif antara lain adalah
- Menjadikan strategi inklusi keuangan sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi, pengentasan kemiskinan, pemerataan pendapatan dan stabilitas sistem keuangan. Kelompok miskin dan marginal merupakan kelompok yang mempunyai akses terbatas terhadap jasa keuangan. Tujuan dari inklusi keuangan adalah untuk memberikan akses terhadap layanan keuangan yang lebih luas bagi setiap warga negara, namun terdapat kebutuhan untuk memberikan fokus yang lebih besar pada masyarakat miskin.
- Menyediakan layanan dan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Konsep inklusi keuangan harus mampu memenuhi seluruh kebutuhan segmen masyarakat yang berbeda melalui serangkaian layanan holistik yang komprehensif.
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jasa keuangan. Kendala utama dalam mewujudkan inklusi keuangan adalah rendahnya tingkat pengetahuan keuangan. Pengetahuan ini penting agar masyarakat merasa lebih aman dalam berinteraksi dengan lembaga keuangan.
- Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan. Hambatan bagi masyarakat miskin dalam mengakses layanan keuangan umumnya terdiri dari permasalahan geografis dan hambatan administratif. Penyelesaian permasalahan ini akan menjadi inovasi mendasar dalam menyederhanakan akses terhadap layanan keuangan.
- Memperkuat sinergi antar bank, lembaga keuangan mikro, dan lembaga keuangan non bank. Pemerintah harus memastikan tidak hanya pemberdayaan kantor cabang, tetapi juga peraturan yang memungkinkan perluasan layanan keuangan formal. Oleh karena itu, terdapat sinergi antara Bank, Lembaga Keuangan Mikro (LKM), dan Lembaga
Keuangan Non-Bank sangat penting dalam mendukung pencapaian stabilitas sistem keuangan. - Memaksimalkan peran teknologi informasi dan komunikasi untuk memperluas cakupan jasa keuangan. Teknologi dapat meminimalkan biaya transaksi dan memperluas sistem keuangan formal di luar layanan simpan pinjam. Namun pedoman dan peraturan yang jelas perlu ditetapkan untuk menyeimbangkan perluasan jangkauan dan risikonya.
Baca Juga: Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Manfaat Inklusi Keuangan
Secara umum manfaat atau keunggulan inklusi keuangan antara lain:
- Meningkatkan efisiensi ekonomi
- Membantu meningkatkan stabilitas sistem keuangan.
- Meminimalkan shadow banking atau keuangan yang tidak bertanggung jawab
- Membantu pendalaman pasar keuangan
- Memberikan potensi pasar baru bagi perbankan
- Mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.
- Memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang berkesinambungan dan berkesinambungan.
- Meminimalkan kesenjangan dan kekakuan jebakan pendapatan rendah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang memungkinkan penurunan tingkat kemiskinan.
Selain itu, inklusi keuangan mempunyai manfaat bagi masyarakat, pemerintah, dan regulator, antara lain:
Manfaat inklusi keuangan bagi masyarakat antara lain:
- Memiliki fasilitas yang aman dan terjamin untuk menyimpan dan menyimpan uang.
- Mendapatkan kesempatan memasuki sistem perekonomian yang lebih luas dimulai dengan memanfaatkan produk dan jasa keuangan formal, sehingga dapat membantu meningkatkan taraf hidup.
- Terbukanya peluang akses terhadap pembiayaan, asuransi dan layanan pembayaran (remittance).
- Membantu mengubah perilaku pengelolaan keuangan.
- Membantu menyuburkan aset.
Manfaat inklusi keuangan bagi pemerintah antara lain:
- Membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan aset.
- Membantu meningkatkan aktivitas ekonomi lokal.
- Efisiensi dan efektivitas penyaluran bantuan pemerintah.
Manfaat inklusi keuangan bagi regulator antara lain:
- Membantu meminimalkan risiko likuiditas dan risiko kredit.
- Membantu mengurangi risiko sistematis.
Strategi Keuangan Inklusif
Menurut Bank Indonesia (2017), terdapat beberapa pilar dalam strategi penerapan kebijakan inklusi keuangan, antara lain:
Pendidikan Keuangan
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai lembaga keuangan formal, produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, biaya, hak dan kewajiban, serta meningkatkan keterampilan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan.
Hak Milik Komunitas
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akses kredit masyarakat terhadap lembaga keuangan formal.
Fasilitas Intermediasi dan Saluran Distribusi
Tujuannya untuk memperluas jangkauan layanan keuangan untuk memenuhi kebutuhan berbagai kelompok masyarakat.
Baca Juga: Pengertian Financial Distress
Jasa Keuangan di Sektor Pemerintah
Tujuannya adalah untuk meningkatkan tata kelola dan transparansi pelayanan publik dalam penyaluran dana pemerintah secara nontunai.
Perlindungan Konsumen
Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam berinteraksi dengan lembaga keuangan, serta memiliki prinsip transparansi, perlakuan adil, keandalan, kerahasiaan dan keamanan data/informasi konsumen, penanganan pengaduan dan penyelesaian sengketa konsumen secara sederhana, cara yang cepat dan terjangkau.
Indikator Inklusi Keuangan
Menurut Bank Indonesia (2017), indikator inklusi keuangan dikelompokkan menjadi tiga jenis dimensi, yaitu akses, penggunaan, dan kualitas layanan perbankan.
Mengakses
Akses/ketersediaan (access) adalah kemampuan untuk memanfaatkan jasa keuangan formal ditinjau dari keterjangkauan fisik dan biaya. Indikator inklusi keuangan tersebut terdiri dari:
- Jumlah kantor jasa keuangan formal per 100.000 (seratus ribu) penduduk dewasa.
- Jumlah mesin ATM/EDC/Mobile POS lainnya per 100.000 (seratus ribu) penduduk dewasa.
- Jumlah agen jasa keuangan per 100.000 (seratus ribu) penduduk dewasa.
Penggunaan
Penggunaan merupakan indikator untuk mengukur kemampuan untuk benar-benar menggunakan jasa dan produk keuangan. Indikator ini terdiri dari:
- Jumlah rekening tabungan pada lembaga keuangan formal per 1.000 (seribu) penduduk.
- Jumlah rekening kredit pada lembaga keuangan formal per 1.000 (seribu) penduduk dewasa.
- Jumlah rekening uang elektronik yang terdaftar pada agen Layanan Keuangan Digital (LKD).
- Persentase kredit/pembiayaan UMKM terhadap total kredit/pembiayaan pada lembaga keuangan formal.
- Jumlah rekening kredit UMKM pada lembaga keuangan formal per 1.000 (seribu) penduduk dewasa.
- Persentase peningkatan jumlah lahan bersertifikat.
- Jumlah penerima bansos yang disalurkan secara nontunai.
Baca Juga : Pengertian Rasio Keuangan
Kualitas
Kualitas merupakan indikator untuk mengukur tingkat terpenuhinya kebutuhan terhadap produk dan jasa keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Indikator inklusi keuangan tersebut terdiri dari:
- Indeks literasi keuangan.
- Jumlah pengaduan jasa keuangan.
- Persentase penyelesaian layanan pengaduan.
Cara Meningkatkan Inklusi Keuangan
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mendukung inklusi keuangan di Indonesia, antara lain:
- Simpan di Tabungan Pelajar
- Menghemat saham
- Simpan emas
- Menabung untuk masa depan ibarat menabung di platform peer to peer lending.
Artikel ini membahas tentang pengertian inklusi keuangan menurut para ahli, visi, tujuan, manfaat, strategi, indikator kebijakan dan cara meningkatkan inklusi keuangan secara lengkap. semoga bermanfaat