Teori Asam Basa – Sebelum membahas lebih jauh tentang Teori Asam Basa, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu pengertian asam basa itu sendiri karena asam basa merupakan gabungan dari dua kata yaitu asam dan basa yang memiliki arti berbeda. Adapun pengertian asam adalah zat (senyawa) yang menimbulkan rasa asam dan pengertian basa adalah zat (senyawa) yang dapat bereaksi dengan asam yang dapat menghasilkan senyawa yang disebut garam.
Namun yang jelas secara kimia antara asam dan basa berlawanan, hanya saja asam dan basa sangat dekat dalam kehidupan kita karena dalam tubuh manusia juga memiliki keseimbangan asam basa, contohnya pada manusia terdapat asam lambung. yang mampu membunuh mikroorganisme pada makanan yang kita makan. makan setiap hari. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari yang tidak lepas dari asam dan basa seperti cuka, aki, minuman bersoda yang bersifat asam dan sabun, bahan pembuat pupuk yang bersifat basa.
Oleh karena itu pada kali ini dari redaksi Blog Rumus Rumus, kami akan menjelaskan lebih detail tentang Sifat Asam Basa, Perbedaan Asam Basa, Kekuatan Asam Basa dan Teori Asam Basa yang telah dikemukakan oleh beberapa sumur. -Ilmuwan Kimia terkenal seperti Svante August Arrhenius Scientist. , Gilbert Newton Lewis, Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry yang telah dituliskan dalam artikel ini secara lebih detail, untuk Anda para pembaca di Situs Blog Formula Formula.
Kemudian untuk Teori Asam Basa dalam Ilmu Kimia dikenal tiga teori yang meliputi Teori Asam Basa Arrhenius, Teori Asam Basa Bronsted – Lowry dan Teori Asam Basa Lewis. Berikut penjelasan lengkap ketiga teori asam basa tersebut dan dibaca baik-baik oleh Anda sebagai pembaca yang notabene adalah mahasiswa di seluruh Indonesia.
Teori Asam-Basa Arrhenius
Teori asam basa dikemukakan oleh Svante August Arrhenius yang merupakan ilmuwan kimia dari Swedia yang lahir pada tanggal 19 Februari 1859 sampai dengan 2 Oktober 1927. Svante August Arrhenius pada tahun 1884 Silam menjelaskan bahwa kekuatan asam dalam air bergantung pada konsentrasi ion hidrogen di dalamnya.
Menurut Svante August Arrhenius bahwa asam adalah zat yang jika di dalam air dapat melepaskan ion hidrogen (H+), sebenarnya ion hidrogen yang dihasilkan oleh asam tersebut bila dilarutkan dalam air akan berasosiasi dengan molekul air (H2O) dalam bentuk hidronium. ion, yaitu ion hidronium. Positif terbentuk pada penambahan Ion Hidrogen (Proton) ke Molekul Air.
Namun tidak semua Senyawa Hidrogen adalah Asam, contohnya Etanol yang memiliki Rumus Kimia C2H5OH, walaupun Etanol mengandung Unsur H tetapi Etanol bukanlah Asam. Kemudian asam berdasarkan kekuatannya menurut Svante August Arrhenius terdiri dari Asam Kuat dan Asam Lemah, sedangkan jika dilihat dari jumlah ion H+ yang dilepaskan dibedakan menjadi Asam Monoprotik, Asam Diprotik dan Asam Triprotik.
Kemudian Teori Asam Basa Menurut Arrhenius, bahwa asam adalah senyawa yang dalam air mampu menghasilkan ion hidroksida (OH-) dan basa berdasarkan ion OH- yang dilepaskan dalam reaksi ionisasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu monohidrat. basa dan basa polihidroksi.
Teori Basa Asam Bronsted–Lowry
Teori Asam Basa Bronsted dan Lowry adalah teori yang melengkapi kekurangan Teori Asam Basa Arrhenius karena tidak semua senyawa bersifat asam atau basa dan dapat menghasilkan ion H+ atau OH- jika dilarutkan dalam air.
Teori Asam Basa Menurut Bronsted – Lowry bahwa asam adalah senyawa yang dapat mendonorkan protonnya yaitu ion H+ kepada senyawa atau zat lain. Sedangkan basa adalah senyawa yang dapat menerima proton yaitu ion H+ dari senyawa atau zat lain. Kemudian menurut Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry bahwa zat dapat bertindak sebagai asam atau basa, jika zat tertentu melepaskan proton lebih mudah dan zat ini akan bertindak sebagai asam dan lawannya bertindak sebagai basa.
Sebaliknya, jika suatu zat lebih mudah menerima proton, zat tersebut akan bertindak sebagai basa dan dalam larutan asam dalam air, air bertindak sebagai basa. Namun dalam Teori Asam Basa Bronsted Lowry memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menunjukkan Sifat Asam dan Basa suatu senyawa secara bersamaan jika tidak ada proton yang terlibat dalam reaksi tersebut.
Teori Basa Asam Lewis
Gilbert Newton Lewis adalah seorang Ilmuwan Kimia dari Amerika Serikat yang lahir pada tanggal 23 Oktober 1875 dan meninggal pada tanggal 23 Maret 1946 yang terkenal dengan penemuannya seperti Ikatan Kovalen, Struktur Lewis dan Asam Basa Lewis. Menurut Gilbert Newton Lewis, Teori Asam-Basa adalah masalah dasar yang harus diselesaikan berdasarkan Teori Struktur Atom, bukan berdasarkan hasil percobaan.
Teori Asam Basa Menurut Lewis asam adalah zat yang dapat menerima elektron dan menurut Lewis basa adalah zat yang dapat menyumbangkan pasangan elektron. Semua Zat yang didefinisikan sebagai Asam dalam Teori Asam-Basa Arrhenius adalah juga Asam dalam Kerangka Teori Lewis ini karena Proton adalah Penerima Pasangan Elektron dan dalam Reaksi Netral Proton dapat membentuk ikatan koordinasi dengan Ion Hidroksida.
Sifat – Sifat Asam Basa dan Penjelasannya
Yang pertama adalah sifat-sifat asam, meliputi sifat asam (asam), korosif (merusak) dan jika dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+ atau ion hidrogen dan ion asam sisa yang bermuatan negatif, bila diuji dengan menggunakan indikator kertas lakmus biru. maka dapat berubah menjadi lakmus merah dan jika diuji dengan kertas lakmus merah indikator maka kertas lakmus tidak akan berubah warna.
Kedua adalah sifat basa yaitu meliputi rasa pahit dan licin, bersifat kaustik atau dapat merusak kulit, bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH- atau ion hidroksil dan ion logam atau gugus bermuatan negatif lainnya, jika OH- ionnya hampir semua Jika dilepaskan seluruhnya maka termasuk ke dalam Basa Kuat atau bisa dikatakan memiliki derajat keasaman yang rendah begitu pula sebaliknya, jika diuji dengan menggunakan indikator berupa lakmus merah dapat mengubah warna lakmus menjadi biru, sedangkan jika diuji pada kertas lakmus yang berwarna biru tidak akan mengubah warna kertas lakmus tersebut.
Kesimpulan dari Ketiga Teori Asam dan Basa Apa yang telah dijelaskan di atas adalah Teori Arrhenius dan Teori Lewis yang paling terbatas yang mencakup berbagai macam Asam dan Basa. Namun sejauh yang telah dibahas tentang reaksi yang larut dalam air, teori asam basa Bronsted Lowry yang paling mudah digunakan, hanya saja teori Lewis akan benar jika reaksi asam basa melibatkan senyawa tanpa proton.
rumusrumus.com