PusatDapodik
Home Umum Guru Bukan Cuma Ngajar, Tapi Ngarah!” — Makna Peran Pendidik Menurut Ki Hajar Dewantara

Guru Bukan Cuma Ngajar, Tapi Ngarah!” — Makna Peran Pendidik Menurut Ki Hajar Dewantara

4e901877b5236a0942bf8f58adb39f9f

Kalau kamu sering dengar nama Ki Hajar Dewantara, itu bukan cuma nama jalan atau sekolah, lho! 😄
Beliau adalah Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, sosok yang ngajarin kita kalau pendidikan itu bukan sekadar hafalan dan nilai — tapi tentang membentuk karakter dan kemerdekaan berpikir.

Ki Hajar Dewantara percaya, pendidikan harus membebaskan manusia, bukan mengekang. Jadi, seorang guru bukan cuma “ngasih pelajaran”, tapi juga menuntun jiwa dan akal anak supaya bisa berkembang sesuai potensinya.

Kata siapa pepatah jadul nggak keren? Nih, Ki Hajar punya tiga kalimat sakti yang sampai sekarang masih relevan banget:

“Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.”

Artinya kira-kira:

  • Ing ngarsa sung tuladha → di depan, pendidik harus jadi teladan.
  • Ing madya mangun karsa → di tengah, pendidik ikut membangun semangat.
  • Tut wuri handayani → di belakang, pendidik memberi dorongan dan kepercayaan.

Gampangnya, guru itu bisa switch role kapan aja:
jadi contoh, jadi teman, dan jadi support system. 💪

👩‍🏫 Jadi, Apa Peran Pendidik Menurut Ki Hajar Dewantara?

Buat Ki Hajar, peran guru tuh nggak bisa disamain kayak mesin pengajar. Guru itu:

  1. Pembimbing — bukan cuma ngajarin rumus, tapi nuntun murid buat ngerti maknanya.
  2. Panutan — apa yang guru lakuin bakal ditiru. Jadi, attitude lebih penting dari sekadar teori.
  3. Motivator — guru harus bisa nyemangatin dan bikin murid berani punya mimpi.
  4. Teman belajar — nggak harus kaku; justru harus bisa connect biar suasana belajar seru.
  5. Pemberi arah hidup — lewat nilai-nilai, guru bantu murid nemuin jati diri dan tujuan hidupnya.

Menurut Ki Hajar, kalau pendidik bisa menjalankan lima peran itu, barulah pendidikan jadi alat pembebasan, bukan sekadar rutinitas sekolah.

Ki Hajar juga pernah bilang kalau tugas pendidik itu bukan mengisi kepala anak dengan pengetahuan, tapi menuntun mereka agar tumbuh sesuai kodratnya.

Jadi, bukan murid yang harus nurut 100% sama sistem, tapi sistem yang harus bantu murid berkembang.
Pendidik harus paham karakter setiap anak dan bantu mereka “menjadi dirinya sendiri”.

Pendidikan yang baik bukan bikin semua anak sama, tapi bantu mereka bersinar dengan caranya masing-masing. ✨

Di era digital kayak sekarang, guru nggak bisa cuma ngandalin metode lama.
Harus bisa jadi fasilitator dan inspirator — ngajarin cara berpikir, bukan cuma apa yang harus dihafal.

Contohnya:

  • Bukan cuma nyuruh ngerjain tugas, tapi ngajarin kenapa tugas itu penting.
  • Bukan cuma ngasih nilai, tapi ngajarin cara belajar dari kesalahan.

Intinya, peran pendidik modern tetap sama kayak pesan Ki Hajar: menuntun, bukan mendikte.

✨ Penutup

Ki Hajar Dewantara ngajarin kita satu hal penting:

Pendidikan itu bukan soal seberapa banyak kamu tahu, tapi seberapa besar kamu tumbuh. 🌿

Peran pendidik menurut beliau tetap abadi — di depan jadi panutan, di tengah jadi penggerak, di belakang jadi penyemangat.

Dan kalau kamu sekarang calon guru, mahasiswa pendidikan, atau bahkan orang tua…
ingat, tugasmu bukan cuma ngajarin apa yang harus dipelajari, tapi bagaimana cara mencintai belajar itu sendiri. ❤️

Gabung ke Channel Whatsapp Untuk Informasi Sekolah dan Tunjangan Guru

GABUNG
Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad