Halo Pak/Bu, apa kabar? Semoga sehat selalu, ya.
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Tanpa pendidikan, sulit untuk menciptakan perubahan. Misalnya, pada zaman dahulu manusia hanya bisa menulis dengan bahan seadanya seperti daun atau kulit binatang. Dengan pendidikan, kini orang bisa menulis di mana saja dengan media apa saja, bahkan tanpa kertas. Landasan utama penyelenggaraan pendidikan adalah kurikulum. Seiring dengan perkembangan zaman, kurikulum juga harus mengalami perkembangan. Lalu, apa tujuan pengembangan kurikulum? Yuk, simak artikel lengkapnya di bawah ini.
Apa itu Pengembangan Kurikulum?
Pengembangan kurikulum adalah kegiatan perencanaan dan penyusunan kurikulum yang dilakukan oleh pengembang kurikulum sebagai kerangka dasar pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kurikulum bersifat dinamis, artinya dapat dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan tuntutan zaman. Misalnya pada era pendidikan abad 21, kurikulum 1994 sudah tidak relevan lagi digunakan karena tuntutan zaman sudah sangat berbeda. Jika kurikulum lama masih diberlakukan, maka pendidikan akan sulit berkembang menuju pendidikan progresif.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah pengembangan kurikulum harus mengakar. Dengan akar yang kokoh, pohon dapat tumbuh tinggi dan tidak goyah ditiup angin. Analogi ini menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum harus berakar pada falsafah hidup bangsa, namun tetap sesuai dengan tuntutan zaman. Artinya kita bisa menjadi generasi yang maju dengan menjunjung tinggi jati diri bangsa.
Dasar Pengembangan Kurikulum?
Menurut Oemar Hamalik, pengembangan kurikulum harus didasarkan pada hal-hal berikut.
- Bertujuan untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional.
- Harus mengacu pada pendekatan kemampuan peserta didik.
- Kurikulum harus disesuaikan dengan karakter setiap satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan.
- Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
- Memperhatikan aspek diversifikasi, artinya disesuaikan dengan potensi dan minat mahasiswa serta tuntutan pihak yang berkepentingan.
- Memperhatikan perkembangan dan potensi daerah serta kebutuhan akan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
- Kurikulum harus mencakup beberapa aspek, seperti spiritualitas, karakter, keterampilan, kewirausahaan, gaya hidup sehat, hingga kebangsaan.
Tujuan Pengembangan Kurikulum Substansial
Secara substansial, pengembangan kurikulum bertujuan untuk hal-hal berikut.
Rekonstruksi Kurikulum Sebelumnya
Salah satu tujuan pengembangan kurikulum adalah merekonstruksi kurikulum sebelumnya atau memperbaiki kekurangan kurikulum sebelumnya. Sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan, kurikulum harus mampu mengikuti tuntutan zaman. Jangan sampai kurikulum menghambat perkembangan pendidikan itu sendiri. Jika ada bagian kurikulum yang tidak relevan lagi, kurikulum harus disempurnakan.
Inovasi
Inovasi kurikulum merupakan poin penting yang perlu diperhatikan oleh para pengembang kurikulum. Inovasi yang dimaksud tidak sepenuhnya mengganti kurikulum lama dengan kurikulum baru. Namun inovasi lebih mengarah pada penyesuaian terhadap sesuatu yang baru dan positif, sehingga dapat mempercepat penyelesaian suatu masalah pendidikan. Intinya, inovasi menunjukkan hal-hal baru yang dapat memberikan dampak yang lebih baik dalam implementasi kurikulum.
Beradaptasi dengan Perubahan Sosial
Perubahan sosial bukanlah faktor utama dalam pengembangan kurikulum. Namun, kurikulum tidak boleh mengesampingkan aspek perubahan sosial. Jika suatu kurikulum sangat jauh dari nilai-nilai sosial yang ada, sudah sepantasnya dikembangkan agar lebih mudah diterima oleh semua pihak. Misalnya, kurikulum pendidikan di Amerika tidak dapat sepenuhnya diterapkan di Indonesia karena perbedaan kehidupan sosial dan budaya.
Merumuskan Pengetahuan Tersembunyi
Tidak ada ilmu yang sempurna dan lengkap. Artinya, pengetahuan dapat terus berubah dan disempurnakan seiring ditemukannya pengetahuan baru. Untuk mencapai tahap itu, diperlukan sistem pendidikan eksploratif melalui kerangka kurikulum yang tepat.
Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
Tujuan pengembangan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.
Membentuk manusia yang berbudi luhur
Selain penguatan akademik, Kurikulum 2013 juga menitikberatkan pada pembentukan karakter unggul seperti produktif, inovatif dan afektif yang terjadi melalui penguatan sikap dan keterampilan.
Meningkatkan kompetensi siswa
Pencapaian hasil belajar yang optimal dapat terwujud jika siswa memahami kriteria penguasaan kompetensi sebagai syarat untuk melanjutkan ke jenjang kompetensi berikutnya. Kompetensi merupakan standar penilaian guru terhadap siswanya.
Menghadapi persaingan global yang semakin tidak terbendung
Di ASEAN, kualitas sistem pendidikan Indonesia masih di bawah Malaysia dan Thailand. Ini menjadi PR besar bagi pemerintah, sekolah, guru, dan siswa. Apalagi, ketatnya kompetensi global membuat tantangan semakin berat. Namun, semua pihak harus bahu-membahu untuk menghadapinya. Salah satu upaya untuk menghadapinya adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik guru maupun siswa. Peningkatan kualitas tersebut dapat dicapai melalui pengembangan kurikulum yang relevan dengan tuntutan global dan selaras dengan kepribadian bangsa.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum
Keberhasilan atau kegagalan pengembangan kurikulum tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan pengembang atau model pengembangannya. Namun, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut.
Kampus
Perguruan tinggi memiliki peran yang signifikan bagi pengembangan kurikulum. Teknologi dan pendidikan guru merupakan dua unsur yang dibutuhkan dalam proses pengembangan kurikulum dan hanya dimiliki oleh perguruan tinggi. Kurikulum yang diterapkan di berbagai jenjang pendidikan juga merupakan bentuk implementasi pendidikan di perguruan tinggi.
Publik
Secara tidak langsung, hasil akhir yang ingin dicapai oleh sebuah kurikulum adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus memperhatikan keberadaan masyarakat sebagai satu kesatuan sistem pendidikan. Cakupan masyarakat itu luas, bisa berupa masyarakat, lingkungan di luar pendidikan, orang tua, keluarga, dan lain-lain.
Nilai Komunitas
Sebagai negara yang beradab dan bermoral, bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai luhur masyarakat, seperti nilai sosial, nilai budaya, nilai agama, dan nilai politik. Tidak hanya itu, bangsa Indonesia juga menjunjung tinggi kebhinekaan yang diwujudkan dalam nilai kebhinekaan. Pendidikan merupakan salah satu wadah untuk mewujudkan kesatuan nilai-nilai tersebut melalui pengembangan kurikulum yang tepat guna. Artinya, nilai-nilai kemasyarakatan harus diintegrasikan ke dalam kurikulum sehingga dapat membawa perubahan berupa peningkatan kompetensi dan penguatan karakter peserta didik.
Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat bagi Bapak/Ibu. Jika Anda sedang mencari solusi terpadu untuk proses belajar mengajar yang optimal, silakan bergabung dengan Quipper School Premium. Tetap semangat dan sukses selalu. Salam Quippers!
www.quipper.com