PusatDapodik
Home Berita Pendidikan Finansial Gejala Tipes dan Cara Menangani Sesuai Prosedur yang Benar

Gejala Tipes dan Cara Menangani Sesuai Prosedur yang Benar

Sahabat Klikasuransi, apakah Anda tahu apa saja gejala penyakit tifus? Gejala tifus sangat penting untuk Anda ketahui karena tifus dapat menyerang siapa saja. Setiap tahun, ada sekitar 100.000 kasus tifus. Jumlahnya cukup besar, sementara risikonya menyebabkan satu dari lima pasien meninggal dunia. Namun dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat diatasi dengan tuntas.

Definisi Penyakit Khas

Definisi Penyakit Khas

Demam penyakit tipus adalah nama lain dari penyakit ini. penyebabnya adalah infeksi bakteri Salmonella thypi. Penderita tertular melalui makanan dan minuman yang kurang bersih dan terkontaminasi bakteri. Sanitasi yang buruk, kurangnya ketersediaan air bersih, dan gaya hidup yang tidak higienis juga memudahkan infeksi bakteri ini.

Penularan penyakit tifus juga dapat terjadi bila tinja penderita mencemari lingkungan. Itu sebabnya, penderita harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Bahkan orang yang tinggal serumah pun perlu meningkatkan kebersihan dan sanitasi lingkungan untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit ini.

Waspadai Gejala Penyakit Menular Ini

Waspadai Gejala Penyakit Menular Ini

Saat terinfeksi penyakit ini, gejalanya tidak serta merta langsung muncul. Masih ada masa inkubasi sekitar tujuh hingga empat belas hari, sebelum gejala muncul. Pada orang dengan daya tahan tubuh yang kuat, gejala dapat muncul dalam waktu 30. Sedangkan pada orang dengan daya tahan tubuh rendah, dapat mengalami gejala pada hari ketiga. Di bawah ini adalah gejalanya:

1. Demam

Saat tubuh mengalami infeksi yang disebabkan oleh virus, jamur, bakteri, atau parasit, maka suhu tubuh akan meningkat. Ini adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang berjuang untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Tanda demam adalah jika suhu tubuh melebihi 38 derajat Celcius.

Umumnya pada penderita tifus juga terjadi peningkatan suhu tubuh. Namun, suhu tubuh meningkat secara bertahap, bahkan hingga mencapai 39-40 derajat Celcius. Selain itu, ciri lainnya adalah pada pagi hari penderita tidak mengalami demam tinggi. Sebaliknya, saat larut malam, suhu tubuh akan meningkat.

2. Keringat berlebih terutama pada malam hari

Saat suhu meningkat, sistem tubuh akan mengatasinya, yaitu dengan berkeringat. Tujuannya untuk menurunkan tingkat demam. Semakin tinggi panas tubuh, semakin banyak keringat yang keluar. Meski begitu, ini adalah reaksi alami akibat mekanisme tubuh dalam merespon keadaan.

3. Mengalami Gangguan Pencernaan

Gejala tifus lainnya adalah gangguan pencernaan. Ini karena bakteri penyebab tifus masuk melalui saluran pencernaan. Biasanya pada penderita dewasa akan terjadi konstipasi. Sedangkan untuk anak-anak, mereka akan bereaksi dengan mengalami diare dalam frekuensi yang cukup sering.

4. Mual dan Muntah

Ketika bakteri Salmonella typhi memasuki saluran pencernaan, akan menyebabkan peradangan. Kondisi ini menyebabkan tubuh merespon dengan mengirimkan sinyal ke otak. Terakhir, otak memicu rasa mual hingga muntah, sebagai mekanisme untuk mengeluarkan racun atau benda asing dari dalam tubuh.

Jika kondisi ini berlanjut, penderita akan mengalami penurunan nafsu makan yang drastis. Iritasi pada saluran cerna akan membuat makanan terasa hambar. Selain itu, mereka mungkin mengalami kesulitan menelan. Belum lagi jika merasa mual, pasti enggan untuk makan.

5. Terjadi Sakit Perut

Seringkali, orang yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami sakit perut. Seolah ada rasa sakit yang sangat tajam dan terasa melilit. Terjadinya kondisi ini karena usus bekerja sangat keras untuk melakukan kontraksi. Tujuannya adalah untuk mencoba menghilangkan semua bakteri ini dari tubuh melalui muntah atau diare.

6. Badan terasa lemas dan tidak berdaya

Sering mual dan diare membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Panas tubuh yang sangat tinggi dan memicu keringat berlebih juga memperparah hal ini sehingga menyebabkan dehidrasi. Pada kondisi ini, tubuh banyak kehilangan cairan dan elektrolit yang sebenarnya sangat penting untuk membuat otot bekerja dengan baik.

Ketika Anda kekurangan cairan, tubuh Anda akan menjadi lemah dan tidak berdaya karena berkurangnya cadangan tenaga untuk menggerakkannya. Jika tingkat dehidrasi cukup tinggi, dapat menyebabkan nyeri pada otot. Tentu keadaan ini akan menambah penderitaan penderita tifus.

Pengobatan Tifoid

Pengobatan Tifoid

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter. Saat tifus masih dalam tahap awal, pengobatan bisa dilakukan di rumah dengan perawatan khusus, tanpa harus dirawat di rumah sakit. Penanganan pertama yang dapat Anda lakukan adalah istirahat total, karena penderita tifus tidak boleh lelah.

Setelah itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan dengan protein dan kalori tinggi untuk energi dan regenerasi jaringan sel pencernaan yang rusak. Anda juga bisa mengonsumsi makanan rendah serat untuk mengurangi beban kerja pada usus. Pastikan juga minum yang cukup. Jika perlu, minumlah larutan elektrolit, sup, dan jus buah. Yang terpenting adalah patuh dan tertib dalam meminum obat dari dokter agar penyembuhan berhasil dan tuntas.

Dalam kondisi yang lebih parah, terpaksa dirawat di rumah sakit. Biasanya, pengobatan menggunakan antibiotik dan nutrisi melalui cairan infus. Beberapa pasien akut terpaksa menjalani operasi untuk mengobati kerusakan usus atau saluran pencernaan lainnya.

Perawatan di rumah sakit ini minimal seminggu atau lebih, tergantung tingkat keparahannya, atau ada tidaknya komplikasi penyakit lain yang terjadi. Dengan demikian, pasien akan kembali ke rumah ketika sudah benar-benar sehat kembali

Karena penyakit tifus merupakan penyakit menular yang endemik, maka sebaiknya dilakukan pencegahan, baik melalui vaksinasi maupun pola hidup bersih. Namun jika muncul gejala, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera, sebelum semakin parah.

Sayangnya, Anda harus tahu, bukan? Biaya berobat di rumah sakit saat ini semakin mahal, jadi lebih baik punya perlindungan kesehatan dalam bentuk asuransi. Dengan demikian, jika sewaktu-waktu Anda mengalami gejala tifus atau penyakit lain dan harus berobat, biaya tidak lagi menjadi masalah.

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad