Kurikulum Merdeka dan Pro-Kontra di tengah Pelaku Pendidikan

Salam dan pembaca yang bahagia. Teman PUSATDAPODIK.COMpada kesempatan kali ini Admin ingin berbagi informasi tentang Kurikulum Mandiri dan Kelebihan dan Kekurangannya di Kalangan Pelaku Pendidikan.
Tahun ajaran baru 2021/2022, dunia pendidikan di Indonesia memasuki babak baru setelah pemerintah memperkenalkan kurikulum baru yaitu Kurikulum Prototipe yang kini berganti nama menjadi Kurikulum Merdeka.
Sebelumnya, Kurikulum 2013 diterapkan di sekolah umum. Sejak pandemi Covid-19, sistem pendidikan di Indonesia mengalami perubahan. Beberapa sekolah menggunakan Kurikulum 2013 yang disederhanakan mengingat pembelajaran tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Seperti yang kita ketahui bersama, pandemi Covid-19 telah menimbulkan krisis di segala bidang, terutama di bidang pendidikan. Dampak pandemi terhadap pendidikan terlihat dari menurunnya kualitas pembelajaran. Sehingga siswa mengalami learning loss atau penurunan kemampuan belajar.
Dalam rangka mengembalikan kualitas pendidikan pasca pandemi, pemerintah merancang Kurikulum Prototipe yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya dan saat ini berganti nama menjadi Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka dianggap sebagai solusi pemulihan pembelajaran untuk mendukung efektivitas pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan. Selain itu, Kurikulum Merdeka diyakini mampu mengejar ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi Covid-19.
Konsep utama dalam Kurikulum Merdeka adalah belajar mandiri. Konsep ini dibuat agar siswa dapat mengeksplorasi minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya ada dua anak dalam satu keluarga yang memiliki minat yang berbeda, maka tolak ukur yang digunakan untuk menilai mereka tidak sama. Di sisi lain, anak tidak akan dipaksa untuk mempelajari sesuatu yang tidak disukainya.
Ciri yang paling terlihat pada kurikulum baru ini adalah adanya proyek-proyek tertentu yang harus dikerjakan oleh siswa, sehingga dapat membuat mereka lebih giat dalam usahanya untuk mengeksplorasi diri. Kemudian, kurikulum ini juga lebih interaktif dan relevan mengikuti perkembangan zaman.
Bagi guru, Kurikulum Mandiri dapat memberikan keleluasaan dalam mengajar sesuai tahapan pencapaian dan perkembangan peserta didik. Tidak hanya itu, sekolah juga diberikan kewenangan untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.
Selain itu, Kurikulum Merdeka lebih relevan dan interaktif. Model pembelajaran dalam kurikulum dilakukan melalui berbagai kegiatan berbasis proyek di dalam kelas. Nantinya, siswa akan memperoleh keterampilan yang dibutuhkan saat lulus sekolah, seperti bekerja dalam kelompok dan menghasilkan karya.
Mengenai perubahan kurikulum, tentu ada pro dan kontra. Mereka yang kontra mempertanyakan mengapa harus mengubah kurikulum lagi. Jika dirasa ada yang kurang pada kurikulum sebelumnya, sebaiknya hanya perlu diperbaiki dan disempurnakan. Hal yang paling penting, menurut para pihak yang mengontrak adalah bagaimana meningkatkan kualitas guru yang menjadi aktor dalam implementasi kurikulum yang ada.
Pihak yang menyepakati perubahan kurikulum menyatakan sah-sah saja jika dirasa yang lama sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Apalagi sekarang yang terjadi di dunia pendidikan kita adalah keterbelakangan kualitas pembelajaran sejak Covid-19. Kurikulum Mandiri diharapkan mampu menjawab tantangan bagaimana memulihkan pendidikan dan menjaga mutu pendidikan di Indonesia.
Namun kritik dari pihak yang menentang penggantian kurikulum baru dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengimplementasikan kebijakan yaitu untuk menjawab tantangan zaman dalam meningkatkan pendidikan, tidak hanya dari segi desain kurikulum tetapi juga bagaimana membuat guru lebih kreatif. dan inovatif. Karena jika kualitas guru tidak memadai, maka sesempurna apapun rancangan kurikulumnya, hasil pendidikan tetap tidak akan sesuai dengan harapan. Dan diharapkan juga dengan adanya Kurikulum Merdeka siswa akan memiliki karakter dan kompetensi yang lebih baik.
Penulis : Oleh Fitri Yanti, S.Pd (Guru SMKN 1 Ampek Angkek)
Download: Terima kasih telah mengunjungi WebPUSATDAPODIK.COM. Ketika artikel ini bermanfaat“Kurikulum Mandiri dan Pro Kontra di Tengah Pelaku Pendidikan”