![Pahami Fase Kurikulum Meredeka yang Wajib Diketahui Guru Pahami Fase Kurikulum Meredeka yang Wajib Diketahui Guru.webp](https://pusatdapodik.com/wp-content/uploads/2023/01/Pahami-Fase-Kurikulum-Meredeka-yang-Wajib-Diketahui-Guru.webp.webp)
Konsep Freedom to Learn mengutamakan kebebasan setiap pembelajar untuk menentukan sendiri pilihan belajarnya. Ingat, kemampuan setiap siswa berbeda-beda. Dalam hal ini guru berperan sebagai penggerak agar siswa dapat terus bersemangat dan termotivasi untuk mengembangkan kemampuan dan keahliannya tanpa ada paksaan. Karena itu, dalam Kurikulum Mandiri ini, pemerintah menetapkan sistem tahapan capaian pembelajaran untuk memetakan tingkat kemampuan setiap peserta didik. Lalu, apa saja fase-fase dalam Kurikulum Merdeka? Yuk, simak ulasan lengkapnya!
Hasil pembelajaran
Sebelum membahas tahapan-tahapan dalam Kurikulum Mandiri, Anda harus benar-benar memahami apa itu hasil belajar. Hal ini karena hasil belajar (CP) merupakan kompetensi akhir pembelajaran pada setiap tahapan. Artinya, setiap fase memiliki hasil belajar yang berbeda. Lalu, apa itu prestasi belajar?
Hasil belajar merupakan kompetensi belajar yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan, baik pendidikan dasar maupun menengah. Dalam penerapannya, hasil belajar dituangkan dalam bentuk paragraf. Di dalamnya terkandung kompetensi, keterampilan, dan pengetahuan sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan.
Fase Hasil Belajar
Dalam Kurikulum Mandiri hasil belajar dirumuskan dalam enam tahapan dengan jangka waktu sesuai dengan tingkat kompetensi peserta didik. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang diadakan setiap tahun. Lalu, apa fase dalam Kurikulum Merdeka? Istilah fase berbeda dengan kelas. Fase menunjukkan tingkat kompetensi setiap peserta didik dalam suatu pelajaran. Dalam satu kelas, bisa saja fase pencapaian belajar siswa berbeda-beda. Contoh Kurikulum Mandiri tahap adalah siswa A kelas 3 yang termasuk dalam tahap B. Ternyata tingkat kompetensi siswa tersebut berada pada tahap A. Jadi, guru yang bersangkutan harus memberikan materi sesuai dengan pemahaman siswa A, yaitu material fase A. Lalu, ada berapa tahapan dalam Kurikulum Merdeka? Secara umum, Kurikulum Mandiri ada 6 fase. Namun, ada fase tambahan untuk jenjang PAUD. Berikut ulasan lengkapnya?
Fase Fondasi
Fase Fondasi adalah fase yang dikhususkan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hasil belajar pada fase ini lebih terfokus pada hasil perkembangan. Mengingat, pembelajaran pada jenjang PAUD tidak berbasis mata pelajaran seperti pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, melainkan mengarah pada keterpaduan enam aspek, yaitu perkembangan kognitif, sosial, emosional, fisik, motorik dan artistik. Sementara itu, ruang lingkup hasil belajar tahap Foundation memuat tiga unsur stimulasi yang menggabungkan lima aspek perkembangan anak dan bidang lain yang dapat menunjang tumbuh kembang anak sesuai tuntutan pendidikan abad 21. Tiga unsur rangsangan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
- Nilai agama dan moral
Unsur ini meliputi nilai-nilai agama dan akhlak yang baik. Nilai religi merupakan nilai dasar yang harus ditanamkan sejak dini sebagai upaya pembentukan karakter yang baik.
- Identitas
Identitas berkaitan dengan identitas diri sebagai individu dan identitas nasional sebagai warga negara. Sejak dini, anak-anak harus dikenalkan dengan jati diri dan bangsanya yang berlandaskan Pancasila. Agar anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.
- Literasi dan sains
Kemampuan literasi dan analisis ilmiah harus dipupuk sejak anak mulai mengenal huruf dan angka. Dapat memberikan stimulasi pada masa prabaca, sehingga dapat membentuk anak yang kreatif dan solutif di kemudian hari.
Fase Kurikulum Mandiri Sekolah Dasar
Fase di tingkat sekolah dasar dibagi menjadi tiga, yaitu fase A, fase B, dan fase C. Setiap fase berlaku untuk 2 tingkatan kelas karena banyak sekolah yang menerapkan sistem kelas jamak usia dengan cakupan hanya 2 kelas. Tahapan SD Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut.
Fase A Kurikulum Mandiri
Fase A adalah fase yang diperuntukkan bagi Pendidikan Sekolah Dasar atau sederajat kelas 1 dan 2. Secara substansi, fase A berbeda dengan fase Foundation. Jika pembelajaran pada tahap Foundation belum berbasis mata pelajaran, maka pembelajaran pada tahap A sudah berbasis mata pelajaran namun masih bersifat tematik. Perumusan hasil belajar juga mengacu pada tahapan, tidak lagi menurut kelas seperti kurikulum sebelumnya.
Fase B dari Kurikulum Mandiri
Fase B adalah fase yang dikhususkan untuk Pendidikan Sekolah Dasar atau sederajat kelas 3 dan 4. Artinya semua siswa kelas 3 dan 4 berada pada fase yang sama. Sama seperti fase A, rumusan hasil belajar juga mengacu pada fase, tidak lagi menurut kelas seperti kurikulum sebelumnya.
Fase C Kurikulum Mandiri
Fase C adalah fase yang ditujukan untuk Pendidikan Sekolah Dasar atau sederajat kelas 5 dan 6. Dengan fase seperti ini, setiap guru tidak bisa memaksa siswa untuk memahami kompetensi yang belum dikuasainya.
Fase Kurikulum Mandiri Sekolah Menengah
Berdasarkan aturan Kurikulum Mandiri, jenjang SMP atau sederajat masuk dalam fase D. Kurikulum Mandiri Fase D berlaku untuk kelas 7, 8, dan 9. Namun, struktur kurikulum dan beban belajar dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu yaitu kelompok kelas 7-8. dan kelompok kelas 9. Kedua kelompok memiliki mata pelajaran yang sama, hanya saja alokasi waktu untuk beberapa mata pelajaran berbeda. Misalnya, di kelas 7 dan 8 alokasi waktu untuk IPA adalah 144 JP per tahun, sedangkan untuk kelas 9 hanya 128 JP per tahun.
Fase Kurikulum Mandiri untuk SMA/SMK/sederajat
Jenjang SMA/SMK/sederajat dibagi menjadi dua tahap, sebagai berikut.
Fase E dari Kurikulum Mandiri
Kurikulum Mandiri Tahap E merupakan tahapan yang ditujukan untuk kelas 10, baik di tingkat SMA, SMK, atau sederajat. Pada fase ini, siswa dituntut untuk dapat mengenali potensi dan bakatnya sebelum memasuki jenjang kelas yang lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan kewajiban setiap siswa untuk memilih minimal satu mata pelajaran Seni Rupa dan Kriya.
Tahap F Kurikulum Mandiri
Fase F Kurikulum Mandiri adalah fase yang diperuntukkan bagi kelas 11 dan 12, baik di tingkat SMA, SMK, atau sederajat. Pada fase ini, siswa dapat memilih mata pelajaran yang disukainya, sesuai dengan minat dan bakatnya. Kelompok mata pelajaran yang dapat dipilih antara lain kelompok mata pelajaran umum, kelompok MIPA, kelompok IPS, kelompok Bahasa dan Budaya, serta kelompok Vokasi dan Kerajinan.
Lalu, bagaimana dengan fase Kurikulum SLB Merdeka? Tahapan yang berlaku di SLB sesuai dengan jenjang di sekolah biasa.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembagian tahapan Kurikulum Mandiri mengacu pada tingkat kompetensi siswa, bukan pada tingkat kelas seperti kurikulum sebelumnya.
Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat. Jika Anda sedang mencari solusi terintegrasi untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar, ayo buruan gabung dengan Quipper School Premium. Salam Quippers!
www.quipper.com