PusatDapodik
Home Berita Pendidikan Finansial Pahami Fungsi Net Present Value dan Contohnya

Pahami Fungsi Net Present Value dan Contohnya

Membuat laporan keuangan merupakan salah satu hal yang sangat penting baik bagi pebisnis maupun ibu rumah tangga. Ada satu istilah yang cukup penting untuk dipahami yaitu NPV. Net Present Value adalah salah satu istilah dalam arus kas. Mari kita simak ulasan singkatnya agar kita bisa lebih memahami istilah NPV.

Definisi NPV (Nilai bersih sekarang)

Definisi NPV (Net Present Value)

Nilai sekarang bersih adalah hasil perhitungan selisih antara pendapatan dan beban. Pengeluaran dan pendapatan yang telah disesuaikan dengan memanfaatkan peluang sosial biaya modal cari perbedaannya, itu disebut NPV.

Sederhananya, nilai sekarang bersih adalah perkiraan arus kas. Biasanya hal ini dilakukan di masa yang akan datang dan disesuaikan dengan kondisi saat ini. Jadi dapat dikatakan Net Present Value adalah selisih nilai sekarang dari total arus kas yang masuk dan dibandingkan dengan nilai sekarang dari arus kas yang keluar dalam kurun waktu tertentu.

Nilai sekarang bersih adalah istilah yang umum digunakan. Ini digunakan dalam proyeksi arus kas atau laba rugi dalam suatu proyek, investasi, atau bisnis. Tujuan penghitungan Net present value adalah untuk mengetahui nilai aset atau kas perusahaan saat ini dan menyeimbangkannya dengan nilai kas masa depan.

NPV terkait dengan teori nilai waktu uang. Artinya pada saat menghitung NPV sebelum melakukan investasi, diharapkan NPV tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. NPV juga membantu tim direksi untuk mempertanggungjawabkan usahanya saat menjalankan bisnis, terutama untuk melindungi aset perusahaan.

fungsi NPV (Nilai bersih sekarang) Umumnya

Fungsi NPV (Net Present Value) Secara Umum

Bagi pebisnis, menghitung nilai sekarang bersih itu penting. Fungsi NPV ini untuk mengukur kemampuan dan peluang suatu perusahaan dalam mengelola investasi hingga nilai mata uang berubah dan berdampak pada arus kas perusahaan.

NPV tersebut nantinya dapat digunakan oleh perusahaan untuk membuat prediksi investasi yang sedang dikelola di masa mendatang. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar manajemen perusahaan memahami nilai suatu investasi yang layak dan apakah hasilnya sebanding dengan usaha yang telah dilakukan dengan perusahaan.

NPV juga berfungsi membantu perusahaan menerapkan manajemen anggaran yang efektif dalam mengelola dan menjalankan bisnis. Oleh karena itu NPV juga dianggap sebagai perkiraan nilai keuntungan yang diperoleh dalam bisnis di masa depan ketika menginvestasikan uang di masa sekarang.

Alat Ukur Peluang Investasi

Banyak yang mengatakan bahwa net present value merupakan alat untuk mengukur peluang suatu investasi. NPV digunakan untuk menghitung modal dan menganalisis potensi keuangan proyek yang akan dilaksanakan. NPV merupakan salah satu perkiraan keuntungan yang akan diperoleh dari suatu investasi atau proyek.

Nilai sekarang bersih adalah metode untuk mengevaluasi kelayakan bisnis, proyek, atau investasi dalam satu perusahaan. Maka jangan heran jika ada yang mengatakan bahwa NPV adalah alat atau cara untuk mengukur peluang suatu investasi.

Setelah menghitung NPV, pelaku bisnis dapat menilai apakah investasi tersebut layak atau tidak. NPV yang positif akan menunjukkan bahwa pendapatan dari investasi lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan.

Rumus NPV (Net Present Value) dan cara menghitungnya

Rumus NPV (Net Present Value) dan cara menghitungnya

Untuk mengetahui kelayakan investasi atau proyek, yang perlu dilakukan adalah menggunakan rumus NPV ini:

Nilai bersih sekarang = (C1:(1+r)) + (C2:(1+r)2) + (C3:(1+r)3) + … + (Ct:(1+r)t) – C0

Informasi:

Ct = arus kas per tahun dalam periode tertentu,

C0 = nilai investasi awal pada tahun nol

r = suku bunga dalam bentuk persentase

Jika Anda sudah mengetahui rumusnya, berikut cara melakukan perhitungannya:

  1. Jmenjumlahkan semua nilai sekarang dengan pengeluaran untuk tahun lalu dan total keuntungan juga untuk tahun lalu
  2. Lakukan penjumlahan nilai masa depan dari total laba dengan nilai sekarang dari total pengeluaran, kemudian cari selisih antara kedua nilai tersebut.

Contoh:

Perusahaan akan membeli mesin produksi untuk menaikkan jumlah produksi. Harga mesin Rp 150 juta dan bunga 12% per tahun. Arus kas yang masuk sekitar Rp 50 juta dalam jangka waktu lima tahun. Apakah rencana pembelian dapat dilanjutkan?

CT = 50 juta rupiah

C0 = 150 juta rupiah

r = 12 persen = 0,12

Menjawab:

(C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t ) – C0

= ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+ 0,12)5) – 150

= (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150

= 180,24 – 150

NPV = 30,24

Sehingga nilai NPV-nya adalah Rp 30,24 juta dan itu berarti rencana investasi dapat dilanjutkan.

Pada dasarnya net present value merupakan perhitungan perkiraan arus kas yang nantinya dapat menjadi dasar untuk melihat proses investasi berjalan. Dengan metode NPV ini, perusahaan lebih mudah menghitung arus masuk tanpa mengabaikan arus kas selama investasi berjalan. Hal ini juga memudahkan untuk mengetahui apakah investasi yang akan dilakukan layak dan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan atau tidak.

klikasuransiku.com

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad