Memahami Elastisitas – Apa yang dimaksud dengan elastisitas dalam ilmu ekonomi? Apa saja jenis elastisitas? Apa rumus menghitung elastisitas? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian elastisitas dalam ilmu ekonomi, macam-macam konsep dan rumus elastisitas selengkapnya.
Baca juga : Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran
bersembunyi
Memahami Elastisitas
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas
Jumlah Barang Pengganti
Membutuhkan
Waktu
Berbagai Konsep dan Rumus Elastisitas Ekonomi
Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran
Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Elastisitas Silang
Elastisitas Pendapatan
Memahami Elastisitas
Pengertian elastisitas dalam ilmu ekonomi adalah perbandingan ekuivalen transformasi suatu variabel dengan variabel lainnya. Elastisitas dikatakan juga sebagai ukuran yang digunakan untuk mengetahui respon atau kepekaan konsumen terhadap perubahan harga yang terjadi.
Pengertian elastisitas adalah dampak yang timbul akibat perubahan harga terhadap permintaan jumlah barang dan penawaran jumlah barang.
Elastisitas adalah tingkat kepekaan terhadap perubahan suatu fenomena ekonomi yang terjadi pada fenomena ekonomi lainnya.
Elastisitas adalah seberapa jauh permintaan dan penawaran suatu produk bereaksi terhadap perubahan harga yang terjadi.
Umumnya konsep elastisitas digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi jika harga naik. Dengan mengetahui akibat atau dampak perubahan harga terhadap permintaan suatu barang, produsen dapat mengetahui besarnya perubahan harga produk.
Untuk dapat memperkirakan tingkat kepekaan terhadap perubahan harga yang terjadi dapat diukur dengan menggunakan perbandingan keuntungan atau perbandingan perubahan kuantitas terhadap permintaan dan penawaran produk melalui keuntungan terhadap faktor-faktor yang menyebabkan perubahan kuantitas produk.
Ada 3 penyebab perubahan kuantitas produk baik permintaan maupun penawaran, antara lain:
- Harga produk.
- Harga produk lainnya.
- Pendapatan atau Pendapatan (Income).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas
Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi elastisitas harga, antara lain:
Jumlah Barang Pengganti
Ketika jumlah barang substitusi di pasar meningkat, permintaan terhadap barang tersebut menjadi lebih elastis. Misalnya, jika harga suatu merek kopi yang disukai pembeli naik, maka pembeli akan lebih memilih membeli merek kopi yang harganya lebih murah.
Baca juga : Memahami Harga
Perubahan harga ini disebabkan harga kopi baik dalam bentuk bubuk maupun biji memang mengalami kenaikan, sehingga kemungkinan pemasaran kopi tidak akan terjadi perubahan karena pembeli akan kesulitan mencari pengganti kafein.
Membutuhkan
Meski harga mengalami kenaikan, namun pembeli akan tetap membeli barang/jasa yang sudah menjadi kebutuhan sehari-harinya. Misalnya, meski harga bahan bakar kendaraan naik, mereka tetap akan membelinya karena sudah menjadi kebutuhan.
Waktu
Dalam sehari seorang perokok berat bisa menghabiskan 1 bungkus rokok atau lebih, walaupun ada kenaikan harga mereka akan tetap membelinya karena sudah menjadi kebiasaan.
Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa tembakau bukanlah produk yang elastis karena perubahan harga tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah yang diminta. Namun jika seorang pecinta rokok tidak mampu lagi membeli 1 bungkus rokok maka lama kelamaan ia akan mengurangi konsumsi rokoknya. Dapat disimpulkan bahwa bagi pembeli, elastisitas harga rokok akan berubah dalam jangka waktu yang lama atau dalam jangka panjang.
Berbagai Konsep dan Rumus Elastisitas Ekonomi
Berikut beberapa konsep elastisitas, antara lain:
Elastisitas Harga Permintaan
Hal ini lebih dikenal dengan istilah elastisitas harga permintaan atau elastisitas permintaan, yaitu perubahan yang terjadi pada permintaan barang/jasa yang diproduksi setelah adanya perubahan harga.
Pengukuran perubahan kuantitas yang terjadi dikenal dengan istilah koefisien elastisitas permintaan.
Elastisitas Harga Penawaran
Hal ini lebih dikenal dengan istilah elastisitas harga penawaran atau elastisitas penawaran, yaitu perubahan ketersediaan barang/jasa akibat perubahan harga. Pengukuran terhadap perubahan jumlah atau angka dikenal dengan istilah koefisien elastisitas pengiriman.
Elastisitas Silang
Hal ini lebih dikenal dengan istilah elastisitas silang, yaitu hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan perubahan harga barang/jasa lain yang berkaitan dengan barang tersebut. Hubungan ini bisa menjadi pengganti, namun juga saling melengkapi.
Baca juga : Memahami Indeks Harga
Elastisitas Pendapatan
Hal ini lebih dikenal dengan istilah elastisitas pendapatan, yaitu perubahan permintaan akibat perubahan status pendapatan.
Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran
Elastisitas harga permintaan menunjukkan tingkat kepekaan jumlah permintaan suatu barang/jasa akibat perubahan harga. Sedangkan elastisitas harga penawaran menunjukkan tingkat sensitivitas jumlah penawaran barang/jasa terhadap perubahan harga.
Rumus untuk menghitung nilai koefisien elastisitas harga antara lain:
Informasi
ΔQ : perubahan jumlah permintaan/penawaran
ΔP : perubahan harga barang/jasa
P: harga awal
Q : jumlah permintaan/penawaran awal
E : elastisitas permintaan/penawaran
Nilai koefisien elastisitas akan memberikan gambaran mengenai sensitivitas atau elastisitas permintaan dan penawaran suatu barang akibat perubahan harga.
Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Berikut beberapa ciri koefisien elastisitas permintaan dan penawaran, antara lain:
Elastis (E>1)
Elastisitas permintaan atau elastisitas penawaran akan bersifat elastis jika keuntungan dari perubahan kuantitas yang diminta/ditawarkan lebih besar dibandingkan dengan keuntungan dari perubahan harga barang yang barang substitusinya mudah ditemukan.
Ketika harga suatu barang naik, pembeli dapat menggantinya dengan barang substitusi serupa. Contoh barang tersebut antara lain pakaian, minuman dan lain-lain. Perhatikan ilustrasi bentuk kurva elastisitas permintaan/penawaran berikut ini:
Inelastis (E<1)
Elastisitas permintaan atau elastisitas penawaran akan menjadi inelastis apabila keuntungan perubahan jumlah permintaan/penawaran lebih kecil dibandingkan dengan keuntungan perubahan harga barang/jasa yang merupakan kebutuhan sehari-hari.
Misalnya saja nasi yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Jika terjadi kenaikan harga beras maka mereka akan tetap membelinya, sedangkan jika terjadi penurunan harga maka tidak terjadi peningkatan konsumsi karena ada batasan konsumsi.
Baca juga : Memahami Pengadaan
Perhatikan ilustrasi bentuk kurva elastisitas permintaan/penawaran inelastis berikut ini:
Kesatuan/Bersatu (E=1)
Elastisitas permintaan atau elastisitas penawaran akan bersifat kesatuan atau kesatuan jika keuntungan atas perubahan jumlah yang diminta/ditawarkan sama dengan keuntungan atas perubahan harga. Properti ini dapat digunakan sebagai pembatas antara permintaan/penawaran elastis dan permintaan/penawaran inelastis.
Perhatikan ilustrasi bentuk kurva elastisitas permintaan/penawaran kesatuan berikut ini:
Elastis Sempurna atau Tak Terbatas (E=~)
Permintaan/penawaran dikatakan mempunyai elastisitas tak terhingga apabila harga pasar mampu membeli dan menjual seluruh produk yang ada di pasar. Namun jika terjadi perubahan harga maka permintaan/penawaran akan turun menjadi 0 (nol).
Barang yang mempunyai permintaan/penawaran dengan sifat elastis tak terhingga atau sempurna, misalnya produk komoditas, yaitu produk yang mempunyai sifat dan fungsi serupa walaupun diproduksi oleh produsen dan dipasarkan di tempat yang berbeda. Jadi permintaan dan penawaran suatu barang mempunyai kurva datar seperti berikut:
Inelastis Sempurna (E=0)
Elastisitas permintaan/penawaran dikatakan inelastis sempurna jika permintaan/penawaran suatu barang/jasa tidak dipengaruhi oleh perubahan harga, artinya berapapun harga produk/jasa yang ditawarkan tidak akan terjadi perubahan kuantitas. Jadi permintaan dan penawaran barang seperti ini mempunyai kurva yang tegak lurus seperti ini:
Elastisitas Silang
Pengertian elastisitas silang adalah elastisitas yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan terhadap perubahan jumlah suatu produk tertentu akibat perubahan harga produk lainnya. Jenis elastisitas ini berlaku pada barang substitusi maupun barang komplementer atau barang substitusi terkait atau barang netral (sama sekali tidak berhubungan). Berikut rumus menghitung elastisitas silang:
Baca juga : Memahami Kualitas Produk
Nilai koefisien elastisitas dari hasil perhitungan menyatakan bentuk hubungan antara suatu produk tertentu (x) dengan produk lainnya (y). Sifat hubungan antar produk dapat berupa hubungan yang saling melengkapi atau hubungan substitusi atau dapat juga bersifat netral.
Ada beberapa rumus sifat elastisitas silang, antara lain:
- Jika Exy > 0 untuk barang substitusi, misalnya terjadi kenaikan harga beras maka permintaan beras akan berkurang dan permintaan gandum akan meningkat.
- Jika Exy < 0 pada barang substitusi, misalnya terjadi kenaikan harga gula pasir maka permintaan gula akan menurun, maka permintaan terhadap teh juga akan menurun.
- Jika Exy = 0 untuk 2 produk yang sama sekali tidak berhubungan (netral)
Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan adalah persentase perubahan jumlah barang yang diminta (Q) akibat perubahan pendapatan riil konsumen (Y). Berikut rumus menghitung elastisitas pendapatan:
Jika nilai Ei > 0 maka hasil perkaliannya normal.
Jika nilai Ei = 0 maka produk tersebut merupakan barang primer.
Jika nilai Ei < 0 maka produk tersebut termasuk barang mewah.
Jika nilai Ei > 0, maka permintaan barang justru menurun ketika pendapatan riil meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa produk tersebut merupakan produk yang kualitasnya buruk bagi konsumen.
Baca juga : Memahami Nilai Pelanggan
Demikian artikel yang membahas tentang pengertian elastisitas dalam ilmu ekonomi, macam-macam konsep dan rumus elastisitas lengkap. semoga bermanfaat