Peran dan Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan

- Penulis

Rabu, 21 Desember 2022 - 18:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peran dan Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan

Kurikulum disusun dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, kurikulum merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pendidikan. Karena tidak hanya menyangkut tujuan dan arah pendidikan, tetapi juga pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa, serta bagaimana mengorganisasikan pengalaman itu sendiri.

Sebagai salah satu komponen terpenting dalam sistem pendidikan, kurikulum memiliki tiga peran dalam mencapai tujuan pendidikan, yaitu peran konservatif, peran kreatif, dan peran kritis dan evaluatif. Simak penjelasan lengkap mengenai peran dan fungsi kurikulum dalam pendidikan dalam artikel ini.

Apa hubungan antara Kurikulum dan Pendidikan?

Hubungan antara kurikulum dan pendidikan sangat erat. Kurikulum dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Kurikulum menjadi pedoman dasar dalam setiap proses pembelajaran. Oleh karena itu, berhasil tidaknya suatu proses pendidikan, mampu tidaknya peserta didik menyerap materi pembelajaran, tercapai tidaknya tujuan pendidikan tergantung dari kurikulum yang digunakan.

Kurikulum dirancang dengan baik dan sistematis, komprehensif dan integral dengan semua kebutuhan pengembangan dan pembelajaran siswa untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupannya. Tentunya hasil atau output pendidikan tersebut akan mampu mewujudkan harapan dan cita-cita pendidikan nasional.

Apa peran dan posisi Kurikulum dalam Pendidikan?

Peran Kurikulum dalam Pendidikan

Peran kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya memiliki peran yang sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri, khususnya dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Ada tiga peran kurikulum yang dianggap sangat penting, yaitu:

1. Peran Konservatif

Kurikulum berperan konservatif untuk melestarikan berbagai nilai budaya yang merupakan warisan masa lalu, kepada generasi muda. Hal ini terkait dengan era globalisasi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memudahkan pengaruh budaya asing merusak budaya lokal. Oleh karena itu, peran konservatif dalam kurikulum memiliki arti yang sangat penting.

Melalui sekolah sebagai lembaga pendidikan, kurikulum memiliki peran untuk mewariskan nilai-nilai dan budaya masyarakat kepada generasi muda yaitu peserta didik. Peserta didik perlu diajarkan untuk memahami dan menyadari norma dan pandangan masyarakatnya, sehingga ketika kembali ke masyarakat dapat menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan norma tersebut. Mengajar juga merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab sekolah.

Dengan peran konservatif, kurikulum dapat berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur, sehingga stabilitas sosial dan identitas masyarakat akan terjaga dengan baik. Peran ini juga menegaskan bahwa kurikulum dapat menjadi sarana transmisi nilai-nilai warisan budaya yang dianggap relevan saat ini kepada generasi muda.

2. Peran Kreatif

Dalam peran kreatif kurikulum, sekolah memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan hal baru sesuai tuntutan zaman. Karena realitanya masyarakat tidak statis, melainkan dinamis, yang terus berubah.

Dalam kerangka ini, kurikulum memiliki peran kreatif. Kurikulum harus mampu menjawab setiap tantangan yang ada, sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Kurikulum harus memuat hal-hal baru yang kreatif, sehingga dapat membantu siswa untuk mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya, sehingga dapat berperan aktif dalam kehidupan masyarakat yang selalu bergerak maju secara dinamis.

Baca Juga :  Ada beberapa Tunjangan Guru Yang nantinya Akan di Hapus Mulai Tahun 2025, Apa saja itu ?

Mengapa kurikulum harus memainkan peran kreatif? Sebab, jika kurikulum tidak mengandung unsur-unsur baru yang kreatif, maka pendidikan akan selamanya tertinggal, dan menjadikan apa yang diberikan di sekolah pada akhirnya kurang bermakna karena tidak relevan lagi dengan kebutuhan dan tuntutan sosial masyarakat saat ini.

3. Peran Kritis dan Evaluatif

Namun, menindaklanjuti peran kurikulum yang konservatif, tidak semua nilai dan budaya lama harus dipertahankan. Hal ini dikarenakan terkadang nilai dan budaya lama yang ada sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan perkembangan masyarakat, begitu juga dengan nilai dan budaya baru yang belum tentu sesuai dengan nilai lama yang masih relevan dengan kondisi saat ini. dan tuntutan.

Oleh karena itu, kurikulum juga harus berperan sebagai penyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dipertahankan, dan nilai atau budaya baru mana yang harus dimiliki siswa. Dalam konteks itu, peran kurikulum yang kritis dan evaluatif sangat dibutuhkan. Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap berguna bagi kehidupan peserta didik.

Dalam proses pengembangan kurikulum, ketiga peran di atas harus seimbang. Kurikulum yang mengutamakan peran konservatif cenderung membuat pendidikan ketinggalan zaman. Sebaliknya, kurikulum yang terlalu menekankan peran kreatifnya dapat mengakibatkan hilangnya nilai-nilai budaya masyarakat.

Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan

Kedudukan kurikulum dalam pendidikan adalah sebagai berikut.

  1. Kurikulum memiliki posisi sentral dalam keseluruhan proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau rambu-rambu dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Kurikulumlah yang mengarahkan segala bentuk kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
  2. Kurikulum adalah rencana pendidikan yang memberikan pedoman dan pedoman mengenai jenis, ruang lingkup materi, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
  3. Kurikulum merupakan bidang studi yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, menjadi sumber konsep dalam memberikan landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum di berbagai lembaga pendidikan.

Dengan demikian, kurikulum merupakan kebutuhan mutlak di sekolah. Kurikulum memiliki kedudukan sentral, sebagai pusat proses pendidikan, dan sebagai pedoman, serta sebagai bidang kajian yang menjadi sumber konsep dan landasan bagi lembaga pendidikan.

Pentingnya Kurikulum dalam Pendidikan

Kurikulum adalah inti dari pendidikan yang berisi rumusan tujuan dan rencana kegiatan pembelajaran yang mempersiapkan peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang diperlukan untuk melaksanakan tugas kerja dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, kurikulum sangat penting dalam dunia pendidikan karena merupakan dasar pengembangan keterampilan dan kepribadian profesional dalam menentukan kualitas sumber daya manusia dan manusia suatu bangsa.

Baca Juga :  Pahami Cara Mendapatkan Sertifikat Kepala Sekolah di Aturan Permendikbud

Pentingnya kurikulum dalam pendidikan juga tertuang dalam pasal 36 ayat (3) UU No. 20 Tahun 2003, memuat kurikulum dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menitikberatkan pada:

  • Tingkatkan keimanan dan ketakwaan
  • Meningkatkan akhlak mulia
  • Meningkatkan minat dan potensi kecerdasan siswa
  • Berbagai macam potensi lingkungan dan daerah
  • Tuntutan pembangunan nasional dan daerah
  • Tuntutan di dunia kerja
  • Teknologi, sains, dan seni mengalami perkembangan
  • Perkembangan global yang dinamis, dan
  • Kesatuan berbagai nilai kebangsaan dan kebangsaan.

Apa Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan?

Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan adalah untuk meninjau tujuan yang telah digunakan oleh sekolah dan lembaga pendidikan yang saling terkait. Oleh karena itu, fungsi kurikulum dalam pendidikan juga terkait dengan guru, siswa, kepala sekolah, pengawas, orang tua dan masyarakat.

1. Guru

Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Proses pembelajaran tidak akan berjalan efektif jika tidak dipandu oleh kurikulum. Karena kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses yang mempunyai tujuan, sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa diarahkan untuk mencapai tujuan.

2. Kepala sekolah

Bagi kepala sekolah tentunya kurikulum berfungsi untuk menyusun rencana dan program sekolah. Mulai dari penyusunan kalender sekolah, penyerahan sarana dan prasarana sekolah kepada dewan sekolah, serta penyiapan berbagai kegiatan sekolah yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lainnya. Penyusunan hal-hal tersebut harus berdasarkan kurikulum.

3. Pengawas

Bagi pengawas, kurikulum akan berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi sekolah. Dengan demikian pengawas dapat menentukan apakah program sekolah termasuk pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum atau belum, sehingga pengawas dapat memberikan saran evaluasi yang tepat berdasarkan kurikulum.

4. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha bersama. Tujuan pendidikan tidak akan berjalan maksimal jika semuanya hanya ditanggung oleh guru atau sekolah. Disinilah orang tua perlu memahami tujuan dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah.

Dengan demikian fungsi kurikulum bagi orang tua adalah pedoman dalam memberikan bantuan pendidikan, baik untuk pelaksanaan program sekolah, maupun membantu anaknya belajar di rumah sesuai dengan program sekolah. Dengan adanya kurikulum, orang tua dapat mengetahui tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan anaknya, serta ruang lingkup mata pelajarannya.

Tips Memaksimalkan Implementasi Kurikulum

Mengutip buku Perencanaan Pembelajaran (Kurikulum Pembelajaran Mandiri), cara terbaik untuk memaksimalkan implementasi kurikulum, khususnya dalam pembelajaran mandiri, adalah:

  1. Meningkatkan keterampilan kepemimpinan, kerja sama masyarakat, dan budaya.
  2. Adanya perluasan infrastruktur dan penggunaan teknologi informasi pendidikan di semua lembaga pendidikan.
  3. Peningkatan dana pendidikan, kebijakan, dan prosedur, dan
  4. Penyempurnaan Kurikulum, Pengajaran, dan Evaluasi, No. Mendikbud Tahun 2020.

Itulah peran dan fungsi kurikulum dalam pendidikan yang perlu Anda ketahui. Sobat dapat mempelajari lebih lanjut tentang kedua hal tersebut melalui Quipper Video. Yuk, gabung sekarang!

www.quipper.com

Berita Terkait

Ada Jaminan Pensiun Untuk Guru Honorer Swasta, Namun Syaratnya cukup Bikin geleng-geleng
Contoh Surat Pernyataan Atau Pakta Integritas Lapor diri piloting PPG Daljab 2024
Pengumuman Piloting PPG 2024 Di Mulai Hari ini, Ayok Cek SIM PKB Bapak/ibu Guru Masing-masing
Guru Kategori Berikut Tidak Usah Khawatir, Ada Bantuan TPP Tambahan Untuk Yang Mengajar Lebih dari 24 Jam
Download Surat Edaran Piloting PPG Guru 2024
Ini Yang Harus Bapak/ibu Lakukan Jika sudah Terpanggil PPG Daljab 2024 di SIMPKB
Cara Melihat Penilaian Pengelolaan Kinerja PMM di E- Kinerja BKN Untuk Guru
Selamat untuk Guru Jateng, TPG TW 2 Akan Segera di Kirimkan ke Rekening Pertengahan Juli Ini
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Juli 2024 - 12:21 WIB

Ada Jaminan Pensiun Untuk Guru Honorer Swasta, Namun Syaratnya cukup Bikin geleng-geleng

Selasa, 23 Juli 2024 - 05:12 WIB

Contoh Surat Pernyataan Atau Pakta Integritas Lapor diri piloting PPG Daljab 2024

Senin, 22 Juli 2024 - 19:11 WIB

Pengumuman Piloting PPG 2024 Di Mulai Hari ini, Ayok Cek SIM PKB Bapak/ibu Guru Masing-masing

Senin, 22 Juli 2024 - 12:59 WIB

Guru Kategori Berikut Tidak Usah Khawatir, Ada Bantuan TPP Tambahan Untuk Yang Mengajar Lebih dari 24 Jam

Minggu, 21 Juli 2024 - 13:08 WIB

Download Surat Edaran Piloting PPG Guru 2024

Berita Terbaru