Profesor dari Jepang Teliti Lambung Orang Timor di RSUD Atambua, Ada Masalah Apa?

pusatdapodik.com – Bupati Belu, dokter Agus Taolin mendatangkan profesor dari Jepang dan dari China bersama tim untuk melakukan penelitian di Rai Belu.
Penelitian yang akan berlangsung selama 10 hari ini merupakan penelitian terhadap bakteri di dalam lambung (Helicobacter Pylori) penyebab kanker lambung.
Guru Besar asal Jepang dan China itu menggandeng Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) dan tim peneliti dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya untuk melakukan penelitian perut orang Timor khususnya di Kabupaten Belu selama 10 tahun ke depan. hari, dipusatkan di Rumah Sakit MGR. Gabriel Manek Atambua.
Baca Juga: PAN Gagal Ikut Pileg 2024 di Kabupaten Belu? Inilah alasannya
Direktur Rumah Sakit MGR. Gabriel Manek, drg. Ansila Eka Mutty kepada wartawan di Perkebunan Percontohan Motabuik, Senin 10 Juli 2023, menjelaskan bahwa tim peneliti yang akan meneliti perut orang Timor di Kabupaten Belu antara lain, Prof DR, dr, H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Selanjutnya, dr. Muhammad Miftahussurur, M.kes, SpPD-KGEH, Ph.D yang merupakan Wakil Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya dan Ketua Tim Kajian Helicobacter Pylori dan Mikrobiota.
Dr. Irine Normalina, S.Pi, M.Ked dari tim Helicobacter pylori and microbiota group Surabaya, serta dokter Camilia Metadea Aji Savitri yang merupakan tim peneliti dari Jepang bersama Prof. Yoshio Yamaoka, MD., Ph.D dari Universitas Oita, Jepang.
Baca Juga: Ini Jawaban Presiden Jokowi Saat Anak Papua Ditanya soal Ibu Kota Negara Baru, Kenapa Tidak di Papua
Selanjutnya, Dokter Alida, SpPD, Ketua tim peneliti dari UNAIR dan tim Miss Meymey serta tim dari China untuk pemeriksaan UBT (Urea Breath Test).
Selama melakukan penelitian, tim peneliti akan didampingi oleh dokter Rasco Sihombing, Sp.PD dari RS MGR. Gabriel Manek Atambua.
Drg. Ansila yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu mengucapkan terima kasih kepada Bupati Belu, dokter Agus Taolin, Sp.PD-KGEH, FINASIM, yang sudah berusaha mendatangkan tim peneliti ke Kabupaten Belu.
“Terima kasih kepada Bupati Belu dan Profesor Ari (Prof. DR, dr, H. Ari Fahrial Syam, Red.) yang telah merencanakan kegiatan ini sejak peluncuran endoskopi setahun yang lalu. Prof. Ari bekerjasama dengan Prof. Mifta dari Universitas Airlangga Surabaya dan Prof. Yamaoka dari Jepang untuk melakukan penelitian ini,” kata drg. Ansila.
Baca Juga: Usai Pencurian Motor Vixion di Depan Polisi Raimanuk, Pemilik Pencuri: Bahagia Atas Penderitaan Kami
Dikatakannya, saat ini tim peneliti dari UNAIR Surabaya yang dipimpin oleh Dokter Alida, dokter spesialis penyakit dalam, dan tim tersebut telah tiba.
www.vagansa.com