pusatdapodik.com – Setelah terjerat masalah kekerasan terhadap siswa di salah satu sekolah yang dikelolanya, Yayasan Nurul Islam (Yanuris) Manyar akhirnya mendeklarasikan seluruh lembaga pendidikan di bawahnya sebagai lembaga pendidikan ramah anak.
Yanuris mengelola tiga satuan pendidikan di antaranya, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Islam menjadi sekolah ramah anak.
Pencanangan sekolah ramah anak dilakukan dengan penandatanganan komitmen bersama, seluruh lembaga pendidikan sepakat agar tidak ada lagi kekerasan di lembaga sekolah. Ingat, beberapa pekan lalu terjadi kekerasan yang dialami siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Baca Juga: Siswa MTs di Gresik Dipukuli Guru Hingga Pingsan, Orang Tua Lapor Polisi
“Ini langkah konkrit kami untuk mewujudkan sekolah ramah anak, agar kejadian seperti kemarin tidak terulang kembali, dan kami berkomitmen kepada kepala sekolah, guru dan petugas kebersihan agar ramah anak,” ujar Ketua Nurul Islam Gresik Yayasan, Ali Muhsin Jalil , Senin (23/1/2023).
Tak hanya mencanangkan sekolah ramah anak, ketiga satuan pendidikan tersebut juga menggelar pelatihan bertemakan ‘Satuan Pendidikan Ramah Anak’ bagi para guru selama dua hari mulai Minggu hingga Senin (22-23/1/2023). Pelatihan diikuti oleh 140 peserta, mulai dari kepala sekolah, guru, petugas kebersihan, satpam hingga pengurus yayasan dengan mendatangkan sejumlah narasumber.
Pemerhati anak, Bekti Prastyani dalam materinya mengatakan bahwa setiap permasalahan yang terjadi pada anak, khususnya di lingkungan sekolah, harus diselesaikan secara dialogis (dialog/diskusi). Sebab, pada masa pertumbuhan anak sangat membutuhkan bimbingan dan arahan.
“Jangan melakukan kekerasan terhadap siswa di sekolah. Mereka masih butuh bimbingan dan arahan karena masih anak-anak,” ujarnya.
Sekedar informasi, kasus kekerasan terhadap siswi di Kabupaten Gresik terjadi beberapa pekan lalu. Masalah ini bermula ketika siswa ketahuan makan jajanan di luar sekolah. Setelah tertangkap mereka dihukum dan kemudian disuruh berbaris.
Ironisnya, empat siswi dipukul di bagian kepala hingga pingsan. Tidak menerima perilaku oknum sekolah. Wali siswa melaporkan kasus ini ke polisi. Dari hasil pemeriksaan, mantan Kepala Sekolah Ahmad Nasrullah ditetapkan sebagai tersangka.
www.cakrawala.co