Dalam kehidupan sehari-hari baik di global pendidikan juga usaha kata “pengawasan” tentu sering terdengar.

Sebab pada sebuah pekerjaan, diharapkan tindakan supervisi agar hasilnya lebih baik.

Yang melakukan pekerjaan itu umumnya tergabung pada tim supervisi. Dimana citranya adalah orang yg mengawasi, mencari kesalahan, menginspeksi & sebagainya. Namun itu dilakukan menggunakan tujuan memperbaiki kesalahan yg dilakukan sebelumnya.

Supervisi pada dasarnya dari menurut dua istilah yakni super dan visi.

Super yang ialah mempunyai kelebihan tertentu seperti kelebihan pada pangkat, jabatan dan kualitas.

Sedangkan visi merupakan melihat atau mengawasi.

Jadi sanggup dikatakan pengertian supervisi merupakan pengawasan yg dilakukan oleh pihak yang berwewenang tinggi atau jabatan yang lebih tinggi.

Jadi misalkan pada sebuah supermarket terdapat jabatan supervisor sales, maka tugasnya mengawasi kinerja para sales supaya berjalan sinkron target. Jika tidak sesuai maka ia berhak melakukan evaluasi dalam anggotanya.

Agar lebih paham, ayo kita simak pengertian supervisi menurut para ahli berikut adalah.

Menurut Burhanuddin,pengawasan merupakan aktivitas supervisi yang dilakukan oleh seorang pejabat terhadap bawahannya untuk melakukan tugas & kuwajibannya menggunakan baik sinkron menggunakan tugas yang sudah digariskan

Mulyasa mengungkapkan pengertian supervisi merupakan kegiatan melihat dan meninjau dari atas atau memeriksa & menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja bawahan.

Menurut Azwar pengertian pengawasan merupakan melakukan pengamatan secara eksklusif & terencana sang atasan terhadap pekerjaan yg dilaksanakan sang bawahan buat lalu jika ditemukan perkara, segera diberikan petunjuk atau bantuan yg bersifat langsung guna mengatasinya

Muninjaya mengartikan supervisi sebagai salahsatu bagian proses atau aktivitas menurut fungsi pengawasan & pengendalian (controlling).

Swanburg menyatakan pengertian pengawasan adalah suatu proses kemudahan sumber-sumber yang diharapkan untuk penyelesaian suatu tugas ataupun sekumpulan aktivitas pengambilan keputusan yg berkaitan erat dengan perencanaan dan pengorganisasian aktivitas & kabar menurut kepemimpinan dan pengevaluasian setiap kinerja karyawan.

Arwani mendefenisikan pengawasan sebagai aktivitas-kegiatan yang terencana seseorang manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi & penilaian dalam stafnya dalam melaksanakan aktivitas atau tugas sehari-hari .

Supervisi harus dilakukan menggunakan frekuensi yang bersiklus. Supervisi yg dilakukan hanya sekali mampu dikatakan bukan pengawasan yg baik, lantaran organisasi/lingkungan selalu berkembang.

Oleh karena itu agar organisasi selalu dapat mengikuti berbagai perkembangan dan perubahan, perlu dilakukan aneka macam penyesuaian. Supervisi bisa membantu penyesuaian tadi yaitu melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan bawahan.

Supervisi umumnya dilakukan dengan ketentuan yang berlaku. Supervisi bersifat sistematis, adalah pengawasan dilakukan secara teratur, berencana, & kontinyu. Berikut ini merupakan karakteristik supervisi.

– Objektif, yakni pengawasan dilakukan dari data hasil observasi yang dilakukan sebelumnya.

– Memakai instrumen yang sanggup menunjukkan liputan sebagi umpan kembali buat dapat  melakukan langkah tindak lanjut menuju perbaikan pada masa yg akan tiba.

Tujuan primer pengawasan niscaya merupakan buat memperbaiki kinerja suatu instansi, perusahaan, sistem dan sebagainya.

Sebab apabila supervisi dilakukan menggunakan baik, akan diperoleh banyak manfaat.

Jadi manfaat pengawasan yang dilakukan menggunakan sahih adalah menjadi berikut:

– Meningkatkan efektifitas kerja.

– Meningkatkan pengetahuan & keterampilan bawahan.

– Makin terbinanya interaksi & suasana kerja yg lebih harmonis antara atasan & bawahan.

– Meningkatkan efesiensi kerja.

– Makin berkurangnya kesalahan yg dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta & sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.

Tujuan utama berdasarkan supervisi artinya mengklaim pelaksanaan aneka macam kegiatan yang telah direncanakan secara sahih & tepat, dalam arti lebih efektif & efesien, sebagai akibatnya tujuan yg sudah ditetapkan organisasi bisa dicapai dengan memuaskan.

Menurut (Suarli dan Bahtiar, 2009) pinsip pokok supervisi secara sederhana bisa diuraikan menjadi berikut:

– Tujuan utama supervisi merupakan buat lebih meningkatakan kinerja bawahan, bukan buat mencari kesalahan. Peningkatan kinerja ini dilakukan menggunakan melakukan pengamatan pribadi terhadap pekerjaan bawahan, buat lalu apabila ditemukan perkara, segera diberikan petunjuk atau bantuan buat mengatasinya.

– Sejalan menggunakan tujuan primer yg ingin dicapai, sifat pengawasan harus edukatif dan suportif, bukan otoriter.

– Supervisi wajibdilakukan secara teratur atau terencana. Supervisi yang hanya dilakukan sekali bukan supervisi yg baik.

– Supervisi harus bisa dilaksanakan sedemikan rupa sehingga terjalin kolaborasi yang baik antara atasan dan bawahan, terutama pada saat proses penyelesaian kasus, & buat lebih mengutamakan kepentingan bawahan.

– Strategi dan rapikan cara supervisi yg akan dilakukan harus sinkron dengan kebutuhan masing-masing bawahan secara individu. Penerapan strategi dan rapikan cara yg sama untuk seluruh kategori bawahan, bukan adalah pengawasan yg baik.

– Supervisi harus dilaksanakan secara fleksibel dan selalu disesuaikan dengan perkembangan.

Karakteristik Pelaksana Supervisi

Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, pengawasan dilakukan buat melakukan pemugaran kinerja bawahan. Dari itu para pelaksana pengawasan wajibmemiliki ciri tertentu.

Menurut Bactiar dan Suarly (2009), karakteristik pelaksana supervisi merupakan sebagai berikut:

1. Atasan menurut yang disupervisi

dua. Memiliki pengetahuan & keterampilan yang cukup buat jenis pekerjaan yang akan disupervisi.

3. Mempunyai keterampilam melakukan pengawasan ialah memahami prinsip-prinsip pokok serta tehnik pengawasan.

4. Mempunyai sifat edukatif & suportif, bukan otoriter.

5. Pelaksana pengawasan wajibmemiliki ketika yang cukup, sabar & selalu berupaya menaikkan pengetahuan, keterampilan & konduite bawahan yg disupervisi.

Demikian ulasan mengenai apa itu pengawasan, manfaat, tujuan, prinsip, sampai karakteristiknya. Semoga berguna. (*)

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *