Distribusi pendapatan merupakan konsep yang jauh lebih luas jika dibandingkan dengan kemiskinan, karena cakupannya tidak hanya menganalisis penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan. Pemerataan pendapatan nasional kepada masyarakat akan mampu menciptakan perubahan dan perbaikan seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, dan sebagainya.
Sebaliknya, jika distribusi pendapatan nasional tidak merata, perubahan atau perbaikan suatu negara tidak akan tercapai. Hal seperti ini menunjukkan adanya ketimpangan distribusi pendapatan nasional. Untuk melihat apakah pendapatan nasional di suatu negara sudah merata atau belum, ada 3 indikator yang bisa digunakan, antara lain:
- Indikator Distribusi Pendapatan Individu
Indikator distribusi pendapatan individu menunjukkan besar kecilnya pendapatan yang diterima setiap orang. Indikator ini merupakan indikator yang paling sering digunakan oleh para ekonom karena dapat diperoleh dengan menghitung secara langsung jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga.
Baca juga: Apa Manfaat Pendapatan Nasional?
Indikator ini hanya berfokus pada pendapatan individu terlepas dari mana pendapatan itu berasal. Kemudian seluruh masyarakat akan dikelompokkan berdasarkan tingkat pendapatannya menjadi 5 (kuantitas) atau 10 (desil) yang kemudian dihitung persentase pendapatan nasional untuk masing-masing kelompok.
- Kurva Lorenz
Kurva Lorenz adalah kurva yang menunjukkan distribusi kekayaan atau distribusi pendapatan yang tidak merata di suatu negara.
- Indeks/ Rasio Gini
Indeks atau rasio gini merupakan koefisien yang berkisar antara 0 sampai dengan 1 yang berfungsi untuk menjelaskan tingkat pemerataan dalam distribusi pendapatan nasional. Semakin kecil nilai koefisiennya, maka semakin baik tingkat distribusi pendapatan yang terjadi di negara tersebut. Sebaliknya, semakin besar nilai koefisiennya, semakin timpang distribusi pendapatan nasional.
Kriteria indeks/rasio gini dibagi menjadi beberapa kelas, sebagai berikut:
- G = 0 diartikan sebagai distribusi pendapatan yang merata sempurna
- 0 < G < 0,3 diartikan sebagai kondisi distribusi pendapatan yang relatif merata
- 0,3 < G < 0,5 diartikan sebagai kondisi rendahnya distribusi pendapatan
- 0,5 < G < 1 didefinisikan sebagai kondisi dimana ketimpangan atau ketimpangan distribusi pendapatan sangat tinggi
- G = 1 diartikan sebagai kondisi ketimpangan sempurna, dimana ketimpangan ekonomi masyarakat dapat dilihat secara jelas dan langsung oleh setiap anggota masyarakat