Pengertian Belajar Mandiri, Tujuan, Konsep, dan Komponennya

Apa itu Pembelajaran Gratis? Merdeka Belajar merupakan program yang digagas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, Nadiem Anwar Makarim sebagai upaya untuk bebas berpikir dan berekspresi.

Istilah Merdeka Belajar cukup populer setelah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan kurikulum pendidikan baru yaitu Kurikulum Merdeka pada Februari 2022.

Apa tujuan Kebebasan Belajar? Apa konsep Kebebasan Belajar? Apa saja komponen yang dapat mempengaruhi keberhasilan program baru dari Kemendikbud ini? Yuk, cari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah ini.

Definisi Pembelajaran Gratis

Istilah Merdeka Belajar tentu sudah tidak asing lagi di telinga Bapak dan Ibu guru. Pasalnya, istilah ini sering diperbincangkan setelah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperkenalkan kurikulum baru, yakni Kurikulum Mandiri sebagai pengganti Kurikulum 2013.

Merdeka Belajar merupakan program yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, Nadiem Anwar Makarim sebagai upaya mewujudkan kemandirian dalam belajar. Dikatakan mandiri dalam belajar, artinya siswa memiliki kebebasan berpikir dan berekspresi. Jadi, bukan berarti siswa tidak perlu belajar lagi ya.

Dengan program Merdeka Belajar, pemerintah berharap dapat memberikan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh siswa di Indonesia.

Tujuan Belajar Mandiri

Selain menghadirkan pendidikan berkualitas, program Merdeka Belajar juga memiliki tujuan lain. Tujuan Pembelajaran Merdeka adalah sebagai berikut.

  • Membangun suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi guru dan siswa.
  • Memberikan keleluasaan kepada sekolah dalam melakukan penilaian dan mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan kondisi di sekitarnya.
  • Memenuhi kebutuhan peningkatan sumber daya manusia dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
  • Menciptakan siswa yang memiliki jiwa mandiri, dan tidak merasa terkekang oleh aturan dan ketentuan dalam belajar sehingga dapat menemukan potensi dan kemampuannya sendiri.
  • Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Konsep Pembelajaran Bebas

Konsep Merdeka Belajar yang digagas Mendikbud sebenarnya terinspirasi dari konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara. Menurut Bapak Pendidikan Indonesia ini, pendidikan merupakan rangkaian proses untuk memanusiakan manusia.

Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara juga didasarkan pada asas kemerdekaan yang dikenal dengan sistem among, yang melarang hukuman dan paksaan terhadap anak didik karena dapat mematikan jiwa dan kreativitasnya yang bebas.

Dari Konsep Mereka Belajar Ki Hajar Dewantara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, Nadiem Anwar Makarim akhirnya meluncurkan konsep Merdeka Belajar sebagai program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dengan konsep Freedom to Learning, baik guru maupun siswa diharapkan memiliki jiwa yang bebas dalam hal mengembangkan dan menggali potensi, bakat, dan kemampuan diri sendiri tanpa terkendala oleh aturan dan ketentuan yang berlaku dalam pembelajaran.

Implementasi Kebebasan Belajar

Ada tiga langkah yang harus dilakukan dalam mengimplementasikan konsep Freedom to Learn, yaitu:

1. Menciptakan lingkungan pendidikan berbasis teknologi

Pengaruh teknologi pada lingkungan pendidikan tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, hadirnya program Merdeka Belajar merupakan langkah awal yang strategis untuk mendukung lingkungan pendidikan agar lebih adaptif dengan era revolusi 4.0.

Selain itu, lingkungan pendidikan yang difasilitasi oleh teknologi juga dapat menjadi tempat tumbuhnya kebebasan berpikir, berani berinovasi, dan meningkatkan kemampuan menganalisis suatu risiko secara tepat.

2. Kerjasama lintas pihak

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam implementasi konsep Free Learning adalah kerjasama lintas pemangku kepentingan.

Dalam hal ini kerjasama lintas pihak yang dimaksud adalah sekolah melakukan kerjasama dengan sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kolaborasi ini penting dilakukan di era teknologi ini untuk meningkatkan kesadaran dalam belajar dan saling membantu dalam meningkatkan kemampuan dan sumber daya.

3. Urgensi data

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki andil dalam menyediakan sumber daya dan fasilitas yang unggul. Hal ini dilakukan untuk mendukung usulan kebijakan, seperti menyiapkan guru menghadapi sistem pengajaran dengan menggunakan teknologi.

Komponen Pembelajaran Mandiri

Ada tujuh komponen Merdeka Belajar yang berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian tujuan program. Ketujuh komponen Kebebasan Belajar adalah sebagai berikut.

1. Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan salah satu komponen dalam Pembelajaran Merdeka yang berkaitan dengan cara siswa membangkitkan pengetahuan yang ada. Hal ini akan memudahkan siswa dalam mengembangkan suatu konsep.

Dari konsep ini, siswa dapat berbagi dan mempraktikkan pengetahuan mereka untuk mendapatkan pengalaman nyata.

2. Permintaan

Inkuiri berarti siswa mencari dan menyelidiki pengetahuan yang ingin diketahuinya sehingga rasa ingin tahunya dapat terjawab. Komponen inkuiri dalam Pembelajaran Merdeka dapat membuat siswa berpikir lebih kritis dalam kegiatan pembelajaran.

3. Tanyakan

Komponen lain dalam program Merdeka Belajar adalah mengajukan pertanyaan. Dalam hal ini, siswa akan terbiasa untuk bertanya tentang materi pelajaran, konsep, atau hal-hal lain yang tidak mereka pahami.

4. Komunitas Belajar

Komunitas belajar berarti bahwa siswa tidak hanya bekerja secara individu, tetapi juga bekerja sama dengan orang lain sehingga mereka dapat bertukar pikiran dan pengalaman.

5. Pemodelan

Keteladanan dalam komponen Pembelajaran Merdeka artinya ada contoh atau model yang dapat diikuti siswa ketika melakukan sesuatu, seperti karya seni, nara sumber, dan lain-lain. Guru dapat menjadi model bagi siswanya, tetapi guru bukanlah satu-satunya model dan hanya berperan sebagai fasilitator. Artinya, siswa bisa mencari modelling selain guru.

6. Refleksi

Kegiatan refleksi dalam Pembelajaran Merdeka bertujuan agar siswa melakukan refleksi atau refleksi terhadap apa yang telah dipelajarinya. Hasil refleksi ini dapat diungkapkan siswa dalam bentuk pernyataan langsung, catatan saat mengikuti kegiatan, kesan dan saran pembelajaran, dan sebagainya.

7. Penilaian Otentik

Pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari siswa akan diukur dan dinilai. Penilaian atau penilaian autentik ini dapat dilakukan secara berbeda-beda, tergantung dari tingkat pendidikan siswa.

Peran Guru dalam Pembelajaran Mandiri

Secara umum, guru memiliki berbagai peran dalam proses pembelajaran dengan siswa, antara lain:

  • Guru sebagai pendidik dan instruktur
  • Guru sebagai mediator dan fasilitator
  • Guru sebagai manajer
  • Guru sebagai demonstran
  • Guru sebagai pembimbing dan motivator
  • Guru sebagai evaluator

Dalam program Merdeka Belajar, guru dituntut lebih aktif sebagai pionir dalam mensukseskan pelaksanaan program tersebut. Dengan peran guru tersebut diharapkan guru dapat mewujudkan program Mandiri Belajar dalam proses pembelajaran.

Selain itu, diperlukan juga kompetensi tambahan bagi guru dalam program Mandiri Belajar. Kompetensi tambahan yang harus dimiliki oleh guru dalam program Free Learning adalah kemampuan memecahkan masalah secara holistik dan logis (computational logic) dan kemahiran yang berkaitan dengan kompetensi profesional guru.

Demikian pembahasan tentang program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Mendikbud. Mulai dari pengertian, tujuan, konsep, komponen, hingga peran guru dalam program Merdeka Belajar. Semoga bermanfaat!

Sumber :

GTK Kemendikbud. https://gtkdikmendiksus.kemdikbud.go.id/memahami-filosofi-merdeka-belajar/ Diakses tanggal 12 Juni 2023

Ditsmp Kemendikbud. https://ditsmp.kemdikbud.go.id/menilik-kapal-merdeka-belajar-menurut-ki-hajar-dewantara/ Diakses tanggal 12 Juni 2023

GTK Kemendikbud. https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/merdeka-belajar Diakses tanggal 12 Juni 2023

Repositori IAIN Syekh Nurjati Cirebon. https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/resetmhs/BAB21708104029.pdf Diakses tanggal 12 Juni 2023

Repositori Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. https://repositori.kemdikbud.go.id/23566/1/Merdeka%20Belajar.pdf Diakses tanggal 12 Juni 2023

www.quipper.com

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *