Pernah mendengar istilah pembelajaran SCL (Student Centered Learning)? Jika ya, apakah Bapak dan Ibu guru sudah memahami pelajaran tersebut?
Pembelajaran SCL (Student Centered Learning) atau pembelajaran yang berpusat pada siswa merupakan pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran, bukan objek. Pembelajaran SCL merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka.
Mengingat Kurikulum Mandiri sudah mulai diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia, berarti Anda dan guru perlu lebih memahami tentang student centered learning (SCL). Mari simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih jauh tentang pembelajaran SCL ini, mulai dari pengertian, ciri-ciri, tujuan, manfaat, hingga kelebihan dan kekurangannya.
Pengertian Pembelajaran SCL (Student Centered Learning)
Dari namanya saja, Anda dan guru mungkin sudah bisa menebak apa itu pembelajaran SCL (Student Centered Learning).
Pembelajaran Student Centered Learning atau pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran sehingga dituntut untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan guru, berperan sebagai fasilitator yang menyediakan berbagai sumber dan dukungan yang dibutuhkan oleh siswa.
Pendekatan pembelajaran ini telah diterapkan sejak Kurikulum 2013 dan akan terus diterapkan dalam Kurikulum Merdeka ini. Hal ini dikarenakan pembelajaran SCL (Student Centered Learning) dianggap sesuai dengan tujuan Kurikulum Merdeka.
Karakteristik Pembelajaran SCL (Student Centered Learning)
Setiap pendekatan pembelajaran tentunya memiliki karakteristik tersendiri, termasuk pembelajaran SCL. Berikut adalah beberapa karakteristik pembelajaran yang berpusat pada siswa seperti dilansir dari Buku Master Lesson Study.
- Guru berperan sebagai pendukung, yaitu perantara belajar yang membantu mengarahkan siswa. Jika diperlukan, guru dapat membantu siswa dalam mengembangkan materi yang ada.
- Guru memiliki wawasan yang luas dan terbuka terhadap masukan atau kritik yang membangun siswa.
- Guru menggunakan metode penyampaian materi yang dianggap sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Dalam hal ini, ada kemungkinan guru akan menggunakan metode pengajaran yang berbeda untuk setiap kelas.
- Siswa merupakan subjek utama pembelajaran yang memiliki kewenangan untuk menentukan tema yang akan dipelajari terkait dengan materi, termasuk cara penyampaiannya.
- Siswa merupakan sosok yang aktif dalam proses pembelajaran yang selalu memberikan ide, baik saran maupun kritik.
- Siswa mampu merumuskan harapan untuk proses pembelajaran dan mengukur kinerja mereka sendiri.
- Siswa saling bekerjasama.
- Siswa memantau sendiri pembelajarannya sehingga mampu merumuskan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai hasil yang optimal.
- Siswa termotivasi untuk mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan sendiri.
- Siswa memilih anggota kelompok mereka sendiri dan menentukan cara bekerja dalam kelompok.
- Materi pembelajaran sebagai arah, bukan tolak ukur pembelajaran agar guru dan siswa tidak hanya terpaku pada materi yang ada dan dapat mengembangkannya secara kreatif dan berkelanjutan.
Tujuan Pembelajaran SCL (Student Centered Learning).
Melalui pendekatan pembelajaran SCL, siswa mendapatkan kebebasan dan fasilitas untuk mengeksplorasi pengetahuannya sendiri. Dengan begitu, siswa dapat memiliki pengetahuan yang mendalam (deep learning) dan mampu meningkatkan kualitas siswa.
Tidak hanya itu, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa ini juga dapat membuat mereka lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, mampu menganalisis, dan memecahkan masalah sendiri.
Selain itu, pembelajaran SCL (Student Centered Learning) juga bertujuan untuk mengembangkan kreativitas siswa.
Manfaat Pembelajaran SCL (Student Centered Learning)
Ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan pembelajaran SCL (Student Centered Learning). Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Meningkatkan Keterlibatan Siswa
Salah satu manfaat penerapan pembelajaran SCL (Student Centered Learning) adalah dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Ketika siswa berperan aktif dalam pembelajarannya sendiri, siswa cenderung lebih aktif dan termotivasi dalam belajar. Mereka dapat memahami relevansi materi dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, serta tujuan mereka sendiri. Hal ini juga akan meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran tersebut.
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Siswa
Pembelajaran yang berpusat pada siswa ini juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa. Sebab, pembelajaran ini mendorong siswa untuk berpikir sendiri dalam memecahkan suatu masalah.
Mereka juga mendapatkan kebebasan untuk memecahkan masalah dengan cara mereka sendiri sehingga dapat membuat mereka lebih kreatif. Selain itu, siswa juga dapat menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolah ke dunia nyata ketika terjadi masalah.
Menjadikan Siswa Lebih Mandiri
Pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat meningkatkan rasa kemandirian sehingga siswa dapat mengarahkan dirinya sendiri. Mereka diberi kebebasan dan tanggung jawab untuk mengelola pembelajaran mereka sendiri yang dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan penting, seperti manajemen waktu dan pengaturan diri.
Pembelajaran yang Dipersonalisasi
Salah satu manfaat utama pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah memungkinkan pembelajaran yang dipersonalisasi. Setiap siswa dapat belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan dengan cara yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat masing-masing. Hal ini dapat sangat bermanfaat bagi siswa yang mungkin bergumul dengan metode pengajaran tradisional atau yang memiliki kebutuhan belajar yang unik.
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran SCL (Student Centered Learning)
Pembelajaran SCL menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran agar siswa lebih berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu kelebihan yang dimiliki oleh pendekatan pembelajaran ini adalah siswa mendapatkan kebebasan yang bertanggung jawab dalam menentukan pengalaman belajarnya dan memanfaatkan fasilitas yang ada.
Siswa juga memiliki kesempatan yang terbuka lebar untuk mengembangkan kreativitas dan potensinya secara langsung sesuai dengan minat dan bakatnya tanpa tergantung kepada guru. Sebab, dalam pembelajaran SCL guru hanya berperan sebagai fasilitator.
Selain itu, pembelajaran SCL (Student Centered Learning) juga dapat membantu siswa untuk memiliki cara pandang baru terhadap pembelajaran karena pembelajaran ini berfokus pada kebutuhan dan minat siswa.
Selain kelebihan, pembelajaran yang berpusat pada siswa juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan dari pembelajaran ini adalah dalam hal alokasi waktu.
Alokasi waktu dalam penelitian ini dapat dikatakan kurang efisien. Selain itu, guru juga tidak dapat mengetahui kompetensi yang diharapkan dan tuntutan silabus yang harus dipenuhi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kalender akademik.
Kelemahan lain dari pembelajaran SCL adalah tidak semua siswa siap untuk pendekatan pembelajaran ini.
Meskipun berpusat pada siswa, beberapa siswa mungkin merasa sulit untuk beradaptasi dengan pendekatan pembelajaran ini sehingga membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa ini. Hal ini tentu dapat menghambat proses pembelajaran.
Bapak ibu guru sekalian, itulah pembahasan tentang pembelajaran SCL (Student Centered Learning) mulai dari pengertian, ciri, tujuan, manfaat, hingga kelebihan dan kekurangannya. Semoga bisa menambah wawasan Bapak dan Ibu Guru ya.
www.quipper.com