Pada awal abad ke 20 dalam sejarah Indonesia dikenal dengan sebutan Masa Kebangkitan Nasional. Tumbuhnya kesadaran yang menjiwai proses ini menurut bentuk perwujudannya telah melalui tahapan-tahapan alamiah, yaitu dimulai dari lahirnya gagasan-gagasan emansipasi dan liberal dari status yang serba terbelakang, baik yang berakar pada tradisi maupun yang lahir dari sosialisasi kolonial. Dan kemudian, segera menyusul gagasan kemajuan beserta cita-cita untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.
Budi Utomo
Ide-ide yang muncul inilah yang mendasari pergerakan organisasi-organisasi yang tumbuh dan berkembang pada masa itu. Padahal, setiap organisasi mempunyai basis dan ideologi yang mampu memperkuat posisi dan perjuangannya.

Berbagai Ideologi atau Pemikiran Baru

Ideologi yang muncul dan berkembang pada masa pergerakan nasional Indonesia antara lain liberalisme, nasionalisme, sosialisme atau komunisme, demokrasi, dan Pan Islamisme.
  • Nasionalisme
Makna politik nasionalisme merupakan perwujudan kesadaran kebangsaan yang memuat cita-cita dan motivasi suatu bangsa, baik untuk memperoleh kemerdekaan, lepas dari penjajahan, maupun sebagai penggerak kemajuan diri atau masyarakat, bangsa, dan negara. Nasionalisme menjadi landasan perjuangan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang diketuai oleh Ir. Sukarno. Nasionalisme sebagai sebuah ideologi menunjukkan suatu bangsa yang mempunyai persamaan budaya, bahasa dan wilayah. Dan selain itu cita-cita dan tujuannya sama. Dengan cara ini, kelompok ini dapat merasakan loyalitas yang mendalam terhadap kelompok nasional tersebut.
  • Liberalisme
Liberalisme merupakan ideologi yang mengutamakan kebebasan individu sebagai landasan kebahagiaan hidup. Ideologi liberalis masuk ke Indonesia oleh orang-orang Belanda yang mendukung perjuangan rakyat Indonesia. Dan paham liberal ini dikembangkan oleh organisasi politik di Indonesia seperti Indische Partij.
  • Sosialisme atau Komunisme
Sosialisme adalah paham yang mengharuskan segala sesuatunya dikelola bersama, dan hasilnya pun harus bersama-sama. Dengan menggunakan cara ini tidak akan terjadi satu pihak yang sangat berlebihan dan pihak yang lain sangat kekurangan. Maka lahirlah semboyan “selera yang sama”.
Kemudian sosialisme dikembangkan oleh Karl Max dan Friedrich Engels. Dan ajaran Karl Marx kemudian dikenal dengan nama Marxisme atau Sosialisme Wetenschppelijk (sosialisasi yang bersifat ilmiah). Karl Marx kemudian menyebut ajarannya sebagai komunisme dan para pengikutnya disebut komunis. Ideologi komunisme di Indonesia diperkenalkan pertama kali oleh Sneevliet, seorang pegawai kereta api berkebangsaan Belanda. Ideologi komunisme tersebut diwujudkan dalam terbentuknya suatu organisme bernama Indische Social Democratis The Vereeniging (ISDV).
  • Demokrasi
Demokrasi secara luas diartikan sebagai suatu sistem pemerintahan yang bersumber dari rakyat, dan untuk rakyat. Dan kata demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat dan kata “kratos” yang berarti pemerintahan. Ada beberapa jenis praktik demokrasi yang diterapkan di berbagai negara saat ini, yaitu demokrasi parlementer, demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan, dan demokrasi melalui referendum dan inisiatif rakyat.
  • Pan-Islamisme
Pan Islamisme adalah ideologi yang bertujuan untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia. Ideologi ini muncul erat kaitannya dengan kondisi abad ke-19 yang merupakan masa kemunduran dunia Islam. Sementara itu, dunia barat semakin maju dan menjajah negara-negara Islam. Dengan semangat yang terkandung dalam gerakan Pan-Islamisme telah membangkitkan rasa kebangsaan yang kuat berdasarkan ikatan agama. Dan ideologi inilah yang mendorong munculnya organisasi-organisasi berbasis keagamaan di Indonesia, seperti Sarekat Islam (SI), Muhammadiyah dan lain-lain.

Faktor Pendorong Munculnya Gerakan Nasionalis di Indonesia

Pergerakan nasional Indonesia tidak lahir begitu saja. Ada beberapa faktor pendorong yang mendasari lahirnya pergerakan nasional Indonesia, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
  • Faktor Pendorong Domestik
Faktor internal yang mendorong munculnya gerakan nasional antara lain kenangan akan kejayaan masa lalu, penderitaan dan kesengsaraan akibat imperialisme, munculnya kelompok intelektual, kemajuan di bidang politik, sosial ekonomi, dan budaya.
  • Faktor Pendorong dari Luar Negeri
Faktor dorongan dari luar negeri yang menyebabkan munculnya gerakan nasional antara lain kemenangan perang Jepang atas Rusia pada tahun 1905. Kebangkitan nasional di negara tetangga, seperti India, Filipina, Cina, dan Turki. Masuknya ideologi baru, seperti nasionalisme dan demokrasi.

Budi Utomo sebagai pelopor Gerakan Nasional Indonesia

Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA (Sekolah Dokter Pribumi) di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908. Dan ketuanya adalah Sutomo (yang kemudian menjadi dokter). Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia. Berdirinya Budi Utomo erat kaitannya dengan cita-cita Dr. Wahidin Sudirohusodo. Beliau merupakan lulusan STOVIA. Wahidin mempunyai cita-cita untuk memajukan pendidikan dengan mendirikan dana studi atau dana mahasiswa. Dan dana tersebut akan digunakan untuk menyekolahkan anak-anak dari orang tua kurang mampu. Untuk mengumpulkan dana Wahidin mengunjungi tokoh masyarakat di berbagai kota. Pada tahun 1907 ia bertemu dengan mahasiswa STOVIA di Jakarta. Dan kemudian mereka tertarik mendengarkan cita-cita Wahidin. Kemudian cita-cita tersebut diperluas tidak hanya di bidang pendidikan, tetapi juga kebudayaan, itulah sebabnya didirikanlah Budi Utomo.
Kehadiran Budi Utomo pun mendapat sambutan dari masyarakat. Cabangnya juga ada di berbagai kota. Setelah banyak partai politik berdiri, peran Budi Utomo mulai hilang. Pada tahun 1935 Budi Utomo bergabung dengan Persatuan Nasional Indonesia (PBI) dengan membentuk Partai Indonesia Raya (Perindra). Jasa utama Budi Utomo adalah memelopori lahirnya organisasi-organisasi lain, baik politik maupun non-politik. Oleh karena itu, tanggal 20 Mei selalu diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *