PUSATDAPODIK.COM. Zat adiktif adalah zat atau obat yang dapat menimbulkan adiksi atau kecanduan bagi penggunanya.
Kecanduan adalah kondisi fisik atau psikis seseorang yang mengakibatkan jiwa dan raganya selalu membutuhkan obat atau zat tertentu untuk dapat berfungsi secara normal.
Karena bersifat adiktif, penggunaan zat adiktif akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Berikut ini adalah dampak penggunaan zat adiktif terhadap kesehatan tubuh manusia.
1. Dampak Penggunaan Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran, mengurangi rasa sakit, dan menimbulkan ketergantungan pada penggunanya.
Beberapa contoh narkotika adalah morfin, heroin, opium, kokain, mariyuana, petidin, metadon, dan kodein. Penggunaan heroin, morfin, opium, dan kodein jangka pendek dapat menghilangkan rasa sakit, mengurangi ketegangan, merasa nyaman, diikuti dengan perasaan seperti mimpi dan kantuk.
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan, overdosis, menyebabkan sembelit, gangguan siklus haid, dan impotensi.
Jika menggunakan jarum suntik yang tidak steril, Anda bisa tertular berbagai jenis penyakit berbahaya, seperti hepatitis dan HIV.
Efek jangka pendek dari penggunaan ganja termasuk merasa cemas dan bersemangat dalam satu, banyak bicara, tertawa terbahak-bahak, halusinasi, perasaan ruang dan waktu yang berubah, detak jantung meningkat, mata merah, dan tenggorokan kering.
Penggunaan ganja dalam jangka panjang dapat menyebabkan berkurangnya daya pikir, menurunnya motivasi, berkurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitar, pneumonia, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan gangguan sistem peredaran darah.
Efek penggunaan kokain dalam jangka pendek yaitu rasa percaya diri meningkat, banyak bicara, rasa lelah hilang, kebutuhan tidur berkurang, serta halusinasi taktil dan visual.
Efek jangka panjang penggunaan kokain adalah malnutrisi, anemia, kerusakan organ hidung, dan gangguan kejiwaan.
2. Dampak Penggunaan Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai sifat psikoaktif melalui efek selektif pada sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku.
Contoh psikotropika adalah ekstasi, sabu, dan nitrazepam. Penggunaan ekstasi dan metamfetamin jangka pendek dapat menyebabkan terjaga (tidak tidur), perasaan siang hari, perasaan melayang, perasaan sejahtera, dan peningkatan keintiman.
Namun, setelah itu Anda akan merasa tidak enak badan, murung, kehilangan nafsu makan, berkeringat, haus, tubuh gemetar, jantung berdebar, dan tekanan darah meningkat.
Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kurang gizi, anemia, penyakit jantung, gangguan jiwa (psikotik), pembuluh darah di otak dapat pecah sehingga anda mengalami stroke.
Penggunaan nitrazepam dalam dosis tertentu akan membuat seseorang menjadi tenang, karena otot tubuh menjadi rileks.
Namun jika digunakan dalam dosis berlebih dapat menyebabkan gangguan bicara, gangguan persepsi, dan kehilangan keseimbangan.
Jika dosis yang digunakan lebih tinggi lagi, akan menyebabkan sumbatan pernafasan, koma, dan kematian.
3. Dampak Penggunaan Zat Psikoaktif Lainnya
Zat psikoaktif selain narkotika dan psikotropika juga mempengaruhi kerja susunan saraf pusat jika disalahgunakan.
Zat-zat tersebut bila dikonsumsi dalam jumlah banyak, akan dapat menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan tubuh. Contoh zat psikoaktif selain narkotika dan psikotropika adalah inhalan, alkohol dan nikotin.
Inhalansia adalah gas, aerosol atau pelarut yang dihirup dan diserap melalui paru-paru. Inhalan dapat menyebabkan kematian mendadak karena kekurangan oksigen.
Penggunaan inhalansia juga dapat menimbulkan ilusi, halusinasi dan persepsi yang salah (misalnya merasa dapat terbang, sehingga konsumen akan melompat dari tempat yang tinggi).
Penggunaan inhalansia jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak, paru-paru, ginjal dan jantung.
Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan mengalir melalui pembuluh darah ke otak, sehingga menekan kerja otak. Konsekuensi jangka pendek dari minum alkohol adalah mabuk, berjalan tidak stabil, dan keinginan untuk merusak.
Dalam jangka panjang, alkohol dapat merusak hati, merusak kelenjar getah bening lambung, merusak sistem saraf, menyebabkan gangguan jantung, dan meningkatkan risiko kanker. Wanita hamil alkoholik berisiko melahirkan bayi cacat.
Nikotin terdapat pada daun tembakau. Daun tembakau biasanya digunakan sebagai bahan pembuat rokok. Alhasil, orang yang merokok akan menahan kantuk atau menjadi lebih aktif.
Padahal, merokok berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan kanker tenggorokan dan kanker paru-paru. Ada sekitar empat puluh ribu senyawa dalam rokok, termasuk tar dan karbon dioksida yang berbahaya bagi tubuh.