Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran dan metode yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sistem Pendidikan Nasional/2003).
Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi acuan pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Komponen-komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses tersebut memikirkan dan mengembangkan satuan pendidikan.
Dalam perkembangannya, Dokumen ini juga merupakan hasil refleksi seluruh pendidik di unit tersebut pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala agar sesuai dinamika perubahan dan kebutuhan siswa.
Prinsip Mengembangkan Kurikulum Operasional Satuan pendidikan
1. Berpusat pada peserta didik.
Yaitu belajar harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan dan tahapan perkembangan pembelajaran, serta minat siswa.
2. Kontekstual.
Menunjukkan kekhasan dan kesesuaian karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan siswa
berkebutuhan khusus (terutama SLB).
3. Penting.
Yang memuat semua unsur informasi penting/utama dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami.
4. Akuntabel.
Dapat dipertanggungjawabkan karena berdasarkan data dan aktual.
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Perkembangan Kurikulum satuan pendidikan melibatkan panitia satuan
pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan, antara lain orang tua, organisasi, berbagai pusat, serta industri dan dunia bekerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakannya urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
wewenang.
SDIT Muhammadiyah Bireuen merupakan model sekolah alternatif yang menerapkan pendekatan manajemen yang menggabungkan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi sebuah jalinan kurikulum. SDIT Muhammadiyah Bireuen menggunakan prinsip Islamisasi, inilah faktor utama dan kunci yang membedakannya dengan sekolah Islam terpadu lainnya dalam proses pembelajarannya, tujuan utama Islamisasi adalah membentuk kesadaran dan pola pikir yang integral dalam perspektif Islam.
SD IT Muhammadiyah Bireuen berdomisili di kawasan strategis di pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen untuk pengembangan ekonomi dan kawasan wisata dengan lokasi yang terjangkau dan mudah dijangkau dengan sarana transportasi yang ada. Lingkungan sekolah juga dekat dengan sarana kesehatan, olah raga dan keagamaan sehingga menjadi daya dukung dalam proses pembelajaran.
Latar belakang siswa berada pada tingkat ekonomi menengah ke atas dengan infrastruktur yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Mayoritas berlatar belakang agama, bahkan hingga 100%, adalah mahasiswa muslim. Selain itu minat bakat siswa juga sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut memperkuat alasan bahwa Profil Siswa Pancasila dapat diimplementasikan secara penuh di SD IT Muhammadiyah Bireuen dengan motto “Praktek, Mandiri dan Berprestasi”. Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang adil dalam keberagaman.
Berikut akan disajikan contoh Kurikulum Operasional pada Satuan Pendidikan di tingkat SD Islam Terpadu Muhammadiyah Bireuen.
www.trendguru.id