Karakteristik Peserta Didik yang Wajib Guru Ketahui.webp

Saudara-saudara sekalian, dalam mengajar ada satu hal yang harus kita pahami bahwa setiap siswa memiliki latar belakang dan cara belajar yang berbeda-beda. Mereka memiliki karakter tersendiri yang terbentuk dari proses pembelajaran yang mereka lalui.

Dengan begitu, sebagai seorang guru harus mengetahui karakteristik siswa yang berbeda-beda. Selain itu, mengenal karakter siswa juga terkait dengan cara Bapak dan Ibu Guru merancang dan melaksanakan pembelajaran yang tepat. Agar siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran, mari kita pahami bersama karakteristik unik siswa dalam artikel ini.

Memahami karakteristik siswa

Apa ciri-ciri siswa? Ciri adalah pengembangan dari kata budi pekerti, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sifat kejiwaan, tabiat, tabiat, dan kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang yang sifatnya relatif tetap. Dengan demikian, pengertian karakteristik siswa adalah keseluruhan pola tingkah laku atau kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat dari alam dan lingkungannya, sehingga menentukan aktivitasnya dalam mencapai cita-cita atau cita-citanya. Karakteristik siswa juga merupakan komponen yang sangat penting dalam desain pembelajaran.

Ciri-ciri siswa menurut para ahli

Definisi di atas sejalan dengan yang dikemukakan oleh Ardhana dalam Asri Budiningsih (2017:11). Karakteristik siswa merupakan salah satu variabel penting dalam desain pembelajaran yang biasanya diartikan sebagai latar belakang pengalaman yang dimiliki oleh siswa, termasuk aspek-aspek lain yang ada pada dirinya, seperti kemampuan umum, harapan belajar, ciri fisik, dan emosi yang berdampak. pada efektivitas pembelajaran.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa memahami karakteristik siswa dimaksudkan untuk mengenali karakteristik setiap siswa, yang nantinya akan menghasilkan berbagai data terkait siapa siswa tersebut dan sebagai informasi penting untuk dasar dalam menentukan berbagai metode yang optimal untuk mencapai keberhasilan. . Kegiatan Pembelajaran.

Bagaimana memahami karakteristik siswa?

Dalam buku Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (2011) karangan Sardiman disebutkan bahwa ada tiga macam karakteristik siswa yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Karakteristik yang berkaitan dengan kemampuan awal siswa, misalnya kemampuan intelektual dan berpikir.
  2. Karakteristik berkaitan dengan latar belakang dan status sosial siswa.
  3. Karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan pada setiap kepribadian, seperti sikap, perasaan, dan minat.

Lalu, bagaimana memahami karakter tersebut? Dengan demikian, Bapak dan Ibu Guru dapat menganalisa lima hal berikut ini.

  1. Karakteristik Umum Peserta Didik
    Ciri umum yang berkaitan dengan latar belakang budaya, suku, agama, jenis kelamin, dan status sosial yang mempengaruhi sikap dan minat belajar siswa. Dengan memperhatikan karakteristik umum siswa, Anda dapat merancang dan mengimplementasikan pelajaran bermakna yang menjawab kebutuhan unik setiap siswa.
  1. Kemampuan Awal Khusus Peserta Didik
    Kemampuan awal mengacu pada pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki atau belum dimiliki siswa. Untuk dapat mengetahuinya, Bapak dan Ibu Guru dapat melakukannya secara informal melalui soal-soal di kelas, atau lebih formalnya dengan memberikan tes. Hasil inilah yang akan menentukan apakah siswa memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk mendapatkan atau mengetahui materi selanjutnya.
  1. Gaya Belajar Siswa
    Gaya belajar peserta didik mengacu pada karakteristik psikologis yang mempengaruhi cara mereka memandang dan menanggapi berbagai rangsangan belajar yang diberikan. Ciri-ciri psikologis yang dimaksud antara lain: kekuatan dalam memberikan persepsi, kebiasaan mengolah informasi, motivasi, dan berbagai aspek psikologis lainnya.
  1. Bakat Siswa
    Bakat siswa adalah bawaan dan terkait dengan struktur otak. Meski begitu, aktivitas otak sangat ditentukan oleh cara siswa berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan begitu, bakat yang dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar.
  1. Retensi Siswa
    Retensi, yaitu kemampuan siswa dalam mengingat materi yang telah dipelajari. Bapak dan Ibu Guru juga dapat melihat karakteristik siswa dari penguasaannya terhadap materi pelajaran, dimana proses tersebut tidak terlepas dari kegiatan mengingat (kemampuan menggunakan daya ingat).

Dengan menganalisis karakteristik umum, kemampuan awal khusus, gaya belajar, bakat, dan retensi siswa, akan membantu Bapak dan Ibu Guru memahami karakteristik siswa.

Karakteristik apa yang perlu dimiliki siswa?

Ada berbagai macam karakteristik yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Dalam Modul Belajar Mandiri bagi calon guru yang diberikan oleh Kemendikbud, karakteristik siswa antara lain:

  1. Etnisitas, tentunya setiap siswa berasal dari etnis yang berbeda.
  2. Secara kultural, mahasiswa sebagai anggota masyarakat tentunya juga memiliki budaya tertentu.
  3. Status sosial, siswa dalam satu kelas biasanya berasal dari status sosial ekonomi yang berbeda.
  4. Minat, siswa memiliki perasaan senang atau suka yang berbeda-beda terhadap mata pelajaran yang dipelajarinya.
  5. Perkembangan kognitif, setiap siswa memiliki tingkat perkembangan kognitif yang berbeda-beda, dan hal ini akan mempengaruhi guru dalam memilih dan menggunakan pendekatan pembelajaran, metode, media, dan jenis evaluasi dalam melakukan pembelajaran.
  6. Kemampuan awal siswa bersifat individual, artinya setiap siswa memiliki kemampuan awal yang berbeda-beda, sehingga untuk mengetahuinya juga harus bersifat individual.
  7. Gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik siswa.
  8. Motivasi, setiap siswa memiliki motivasi belajar yang berbeda dalam belajar. Hal ini terlihat dari tiga hal: 1) kualitas keterlibatan, 2) perasaan dan keterlibatan afektif siswa, 3) upaya siswa untuk selalu menjaga/mempertahankan motivasinya.
  9. Perkembangan emosi, siswa dapat merasa senang/senang, aman, semangat, bahkan sebaliknya siswa merasa sedih, takut, dan sejenisnya dalam belajar.
  10. Perkembangan sosial, setiap siswa memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan norma dan tradisi yang berlaku pada kelompok atau masyarakat, kemampuan berkomunikasi satu sama lain dan bekerjasama. Perkembangan sosial siswa juga dapat diketahui/dilihat dari tingkat kemampuannya dalam berinteraksi dengan orang lain dan menjadi bagian dari masyarakat di lingkungannya.
  11. Perkembangan moral siswa dapat dilihat dari 3 tahap, yaitu:
    • Panggung Prakonvensional (6-10 tahun) yang meliputi aspek hukuman dan ketaatan, atau siswa menilai baik dan buruk berdasarkan akibat perbuatannya
    • Panggung Konvensional (10-17 tahun) meliputi aspek orientasi anak baik (orientasi perbuatan baik), yaitu menyenangkan, membantu, atau disetujui oleh orang lain
    • Panggung Postkonvensional (17-28 tahun) yang meliputi orientasi legalistik kontraktualyaitu orientasi masyarakat pada legalitas kontrak sosial.
  1. Perkembangan spiritual, setiap siswa memiliki kesadaran diri, fleksibel dan adaptif. Selain itu, siswa juga cenderung memandang sesuatu secara holistik, dan cenderung mencari jawaban mendasar atas situasi kehidupannya.
  2. Perkembangan motorik, siswa tentunya memiliki perkembangan motorik kasar dan motorik halus.

Bagaimana seharusnya guru menyikapi siswa dengan karakteristik yang berbeda?

Melalui buku KARAKTERISTIK MAHASISWA yang merupakan kumpulan Opini Hasil PLP I FKIP Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (2022), seorang guru dapat bersikap sebagai berikut dalam menanggapi siswa yang berkarakteristik berbeda.

  1. Selalu bersikap ramah kepada siswa;
  2. Jangan salahkan siswa jika mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun, jika si pembelajar benar-benar melakukan kesalahan, maka nasehati dengan lembut, agar ia tidak merasa disalahkan atau terpojok dan tahu apa yang telah dilakukannya.
  3. Selalu menawarkan bantuan, karena tentunya setiap siswa membutuhkan bantuan dari guru;
  4. Menjadi guru yang mampu menjadi orang tua di sekolah sekaligus sahabat bagi siswa;
  5. Selalu perhatikan siswa, karena bagi mereka perhatian adalah hal yang sangat membahagiakan walaupun itu hal yang sepele.
  6. Menerapkan 5S (senyum, sapa, sapa, santun dan santun) di sekolah, tidak hanya tertulis di poster yang ditempel di dinding.

Jadi, apa kabar Bapak dan Ibu Guru? Sudahkah Anda mencoba memahami karakteristik siswa selama ini?

Dalam proses memahami karakteristik siswa, Bapak dan Ibu Guru dapat mengikuti Quipper School Premium. Bapak dan Ibu Guru akan mendapatkan berbagai informasi terkait pendidikan bagi para guru. Yuk, gabung sekarang!

www.quipper.com

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *