Rekaman informasi selama penelitian, selama penelitian kemudian dimasukkan dalam laporan. Laporan pengamatan harus memuat hal-hal yang diamati, waktu pengamatan, hasil pengamatan, dan kesimpulan. Dalam metode ilmiah, observasi dibagi menjadi dua cara, yaitu observasi kualitatif dan observasi kuantitatif.
- Observasi Kualitatif
Hal ini dilakukan dengan menggunakan organ atau indera manusia seperti mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium, kulit untuk disentuh, dan lidah untuk mengecap. Data yang dihasilkan dari observasi kualitatif adalah data kualitatif.
Walaupun observasi kualitatif ini tidak detail, namun diyakini dapat menghasilkan observasi yang lebih baik. Sebagai contoh; seperti hidung yang bisa mencium bau bumbu dan masakan di dapur.
- Pengamatan Kuantitatif
Observasi kuantitatif adalah observasi yang dilakukan dengan kalkulator, dimana hasil observasinya berupa data numerik. Pengamatan ini berbeda dengan pengamatan kualitatif yang hanya mengandalkan panca indera tanpa alat apapun.
Artinya pengamatan kuantitatif dilakukan secara detail, bukan secara umum, sehingga hasilnya dapat lebih akurat dan teliti. Sebagai contoh; mengamati seberapa detail ukuran benda, mengamati seberapa cepat benda tumbuh, serta menghitung diameter lingkaran pada ban sepeda.
Pengamatan kuantitatif ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur seperti; penggaris, timbangan, hitungan, perhitungan lebar dan luas dan sebagainya. Selain menggunakan alat, pengamatan kuantitatif ini menggunakan satuan SI sebagai satuan atau satuan yang bersifat universal, artinya berlaku dan diterima di seluruh dunia.