Sobat, apa rumus PDB (Produk domestik bruto)? Rumus PDB atau PDB (Produk Domestik Bruto) adalah rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah total barang dan jasa yang diproduksi oleh warga negara, baik warga negara tersebut maupun warga negara asing yang tinggal di sana selama satu tahun.
Rumus PDB berbeda dengan rumus GNP (Produk nasional Bruto) atau Produk Nasional Bruto. Jadi, jangan bingung, oke?
Nah, agar informasi ini lebih jelas mengenai rumus PDB dan tidak tertukar dengan rumus ekonomi lainnya, ada baiknya Anda memperhatikan ulasan berikut ini karena yang dibahas bukan hanya rumus PDB, tetapi juga maknanya, rumusnya. perbedaan antara GDP dan GNP, dan contoh soal. Yuk langsung saja simak ulasan di bawah ini.
Definisi PDB (Produk domestik bruto)
PDB (Produk domestik bruto) atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh warga negara tersebut dan warga negara asing yang tinggal dan bekerja di negara tersebut selama satu tahun.
Dalam menghitung PDB, barang dan jasa yang dihitung hanya yang diproduksi di negara tersebut, sedangkan yang berada di luar negeri tidak termasuk dalam perhitungan PDB. Misalnya, orang A menjual suatu barang di Singapura, padahal dia adalah warga negara Indonesia. Jadi, hasil penjualan barang yang dilakukan oleh orang A tidak termasuk dalam perhitungan PDB.
Jadi, sebaliknya, penjualan barang dan jasa yang dilakukan oleh warga negara asing atau perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia dimasukkan dalam perhitungan PDB. Misalnya, Freeport adalah perusahaan tambang asal Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia. Jadi, setiap penjualan barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut masuk dalam perhitungan PDB Indonesia.
Ada beberapa pekerjaan yang termasuk dalam perhitungan PDB, antara lain:
- Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
- Penambangan dan penggalian
- Industri pengolahan
- Pengadaan listrik, gas
- Pasokan air, pengelolaan limbah, limbah dan daur ulang
- Konstruksi
- Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor
- Transportasi dan pergudangan
- Penyediaan akomodasi dan makan
- Informasi dan Komunikasi
- Layanan keuangan dan asuransi
- Perumahan
- Layanan perusahaan
- Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib
- Layanan pendidikan
- Pelayanan kesehatan dan kegiatan sosial
- layanan lainnya
Tujuan penghitungan GDP suatu negara adalah sebagai salah satu tolok ukur perekonomian suatu negara. Hal ini dikarenakan PDB merupakan salah satu komponen dalam menghitung pendapatan nasional. Semakin kecil angka PDB suatu negara, maka semakin baik kondisi perekonomiannya.
rumus PDB
Secara umum, rumus PDB adalah jumlah pendapatan dari seluruh produk yang dihasilkan oleh warga suatu negara, baik warga negara asli maupun warga negara asing selama satu tahun. Dari definisi tersebut, rumus PDB dapat dituliskan sebagai berikut.
PDB = Pendapatan penduduk asli negara itu + Pendapatan warga negara asing yang tinggal di negara itu
Namun, sebenarnya ada tiga pendekatan yang digunakan untuk menghitung PDB. Berikut ketiga pendekatan tersebut.
1. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan adalah suatu cara menghitung pendapatan yang diterima oleh semua faktor produksi dalam menghasilkan produk jadi. Berdasarkan pendekatan pendapatan, rumus PDB dapat ditulis sebagai berikut.
PDB = w + r + i + ????
Informasi:
w = upah
r = minat
saya = pendapatan sewa
???? = untung / untung
2. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan pengeluaran adalah metode yang digunakan untuk mengukur jumlah yang dikeluarkan untuk membuat semua barang jadi dalam satu periode. Rumus PDB berdasarkan pendekatan pengeluaran adalah sebagai berikut.
PDB = C + G + I + (X – M)
Informasi:
C = konsumsi rumah tangga
G = pengeluaran pemerintah dan investasi
Saya = investasi perusahaan untuk modal baru berupa persediaan, peralatan, pabrik.
X = ekspor
M = impor
3. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi adalah metode PDB yang digunakan untuk mengukur nilai produksi yang dihasilkan dari faktor-faktor produksi yang tersedia di suatu negara tanpa memandang apakah faktor-faktor produksi itu milik negara itu sendiri atau negara lain. Rumus PDB dengan pendekatan produksi adalah sebagai berikut.
PDB = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + … (Pn x Qn)
Informasi:
P1 = harga barang ke-1
Q1 = jumlah barang 1
Nyonya = harga barang ke-n
qn = harga barang ke-n
Jenis PDB
Ada dua jenis produk domestik bruto atau PDB, yaitu PDB riil dan PDB nominal. Dalam menghitung PDB, keduanya memiliki rumus dan fungsi yang berbeda.
1. PDB Riil
GDP Riil atau GDP Riil adalah nilai barang atau jasa yang diproduksi pada waktu tertentu berdasarkan harga tahun dasar tertentu. Misalnya, untuk menghitung PDB tahun 2022, harga pasar saat ini di tahun 2012 digunakan sebagai harga dasar.
Biasanya GDP riil digunakan pada saat terjadi inflasi karena GDP nominal tidak tergantung dan tidak terpengaruh oleh inflasi. Rumus PDB riil adalah:
GDP Riil = Kuantitas yang diproduksi pada tahun tx Harga tahun dasar
2. PDB Nominal
Kebalikan dari PDB riil, PDB nominal adalah nilai barang atau jasa yang diproduksi berdasarkan harga yang berlaku pada saat barang atau jasa diproduksi. Dari definisi tersebut, rumus PDB nominal dapat ditulis sebagai:
PDB Nominal = jumlah barang atau jasa yang diproduksi pada tahun tx Harga pada tahun t
Perbedaan antara PDB dan GNP
Baik PDB maupun GNP (Produk Nasional Bruto) atau dalam bahasa Indonesia disebut Produk Nasional Bruto (GNP) merupakan komponen dalam menghitung pendapatan nasional. Meski demikian, ada beberapa hal yang membedakan keduanya.
Berikut adalah beberapa perbedaan antara PDB dan GNP.
1. Definisi
PDB atau produk domestik bruto didefinisikan sebagai jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh warga negara tersebut dan warga negara asing di suatu negara selama satu tahun.
Nah, kebalikan dari GDP, GNP atau produk nasional Bruto adalah jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh warga negara tersebut, baik di dalam negeri maupun di luar negeri dalam satu tahun, tetapi barang dan jasa yang diproduksi oleh warga negara asing tidak termasuk dalam perhitungan GNP.
Artinya, meskipun warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri, penghasilannya akan diperhitungkan dalam GNP Indonesia. Sedangkan warga negara asing yang tinggal dan bekerja di Indonesia, penghasilannya tidak akan dimasukkan dalam perhitungan GNP Indonesia.
2. Rumus
Selain definisi, cara menghitung GDP dan GNP juga menggunakan rumus yang berbeda. Rumus GNP adalah:
GNP = PDB – PFLN + PFDN
Informasi:
PDB = Produk Domestik Bruto
PFLN = Faktor Asing Pendapatan Produksi
PFDN = Pendapatan Faktor Domestik
Berdasarkan rumus GNP di atas, selisih antara PFLN dan PFDN disebut pendapatan faktor asli di negara lain atau penghasilan faktor produksi bersih (PFPN). Dengan begitu, rumus GNP dapat disederhanakan menjadi:
GNP = PDB + PFPN
3. Interpretasi nilai GNP dan GDP
Perbedaan keduanya juga dapat dilihat dari interpretasi nilai perhitungan GNP dan GDP, dimana:
- Jika nilai GDP suatu negara > GNP negara tersebut, hal tersebut menandakan bahwa negara tersebut belum maju. Hal ini dapat menyebabkan negara tersebut mengalami kondisi dimana nilai investasi asing lebih besar dari pada nilai investasi negara tersebut di luar negeri.
- Jika nilai GDP suatu negara < GNP negara tersebut, berarti perekonomian negara tersebut tergolong maju karena nilai investasi asing di negara tersebut lebih besar daripada investasi asing di negara tersebut.
Contoh soal
Agar Anda lebih paham tentang rumus PDB, berikut beberapa contoh soal perhitungan PDB dan pembahasannya.
Contoh 1
Perhatikan tabel berikut
Data Pendapatan Nasional (dalam miliar) | |
---|---|
Konsumsi Barang dan Jasa | Rp4.800 |
Upah | Rp600 |
Ekspor | Rp600 |
Pengeluaran pemerintah | Rp 1.400 |
Impor | Rp 800 |
Menyewa | Rp. 700 |
Investasi bruto | Rp 1.200 |
Berdasarkan data pada tabel di atas, tentukan nilai PDRB!
Diskusi:
Ingat, ada tiga pendekatan yang bisa Anda gunakan untuk menghitung PDB, yaitu pendekatan pendapatan, pendekatan produksi, dan pendekatan pengeluaran.
Dilihat dari data pada tabel di atas, cara menghitung PDB dapat menggunakan pendekatan pengeluaran.
PDB = C + G + I + (X – M)
PDB = 4.800 + 1.400 + 1.200 + (600 – 800)
PDB = 7.200
Jadi, nilai PDB negara adalah Rp 7.200 miliar.
Contoh 2
Hitung nilai PDB dengan rincian berikut!
Sewa tempat = Rp 80.000.000
Upah = Rp 600.000.000
Modal = Rp 60.000.000
Untung = Rp 35.000.000
Tentukan nilai pendapatan!
Diskusi:
Berdasarkan data tersebut, cara mencari PDRB dapat menggunakan rumus PDRB pendekatan pendapatan.
PDB = w + r + i + ????
PDB = Rp 80.000.000 + Rp 600.000.000 + Rp 60.000.000 + Rp 35.000.000
PDB = Rp 775.000.000
Jadi, nilai PDB berdasarkan perincian tersebut adalah Rp 775.000.000.
Contoh 3
Perhatikan data pada tabel berikut!
Jenis barang | Harga (Rp) | Jumlah barang |
---|---|---|
Benang | 6.000 | 30.000 |
Kain | 8.000 | 25.000 |
Kulit | 13.000 | 15.000 |
Tas | 25.000 | 10.000 |
Jumlah | 52.000 | 80.000 |
Hitunglah besarnya pendapatan nasional!
Diskusi:
Ingat rumus GDP dengan pendekatan produksi adalah :
PDB = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + … (Pn x Qn)
PDB = (6.000 x 30.000) + (8.000 x 25.000) + (13.000 x 15.000) + (25.000 x 10.000)
PDB = 425.000.000
Jadi, pendapatan nasional adalah Rp 425.000.000.
Sobat, itulah pembahasan mengenai rumus GDP beserta contoh soal dan pembahasannya. Sampai jumpa di Blog Quipper berikutnya ya?
www.quipper.com