Kebijakan Dividen (Kebijakan Dividen) – Apa yang dimaksud dengan kebijakan dividen? Sebutkan jenis-jenis dividen! Faktor apa saja yang mempengaruhi kebijakan dividen?

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian kebijakan dividen menurut para ahli, teori, jenis dan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen secara lengkap.

Baca Juga : Pengertian Dividen

Isibersembunyi

1
Memahami Kebijakan Dividen
2
Pengertian Kebijakan Dividen Menurut Para Ahli

2.2
Sudana (2011)
2.3
Riyanto (2011)
3
Teori Kebijakan Dividen

3.1
Teori Ketidakrelevanan Dividen
3.2
Teori Burung di Tangan
3.3
Teori Preferensi Pajak
4
Jenis Kebijakan Dividen

4.1
Kebijakan Dividen Per Saham yang Stabil
4.2
Kebijakan Rasio Pembayaran Dividen Konstan
4.3
Kebijakan Kompromi
4.4
Kebijakan Residual Dividen
5
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

5.1
Likuiditas Perusahaan
5.2
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
5.3
Kebutuhan Dana untuk Membayar Hutang
5.4
Pengawasan Terhadap Perusahaan Dana Asal
5.5
Peluang Pasar Modal

Memahami Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen ataukah akan ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk membiayai investasi di masa depan.

Kebijakan dividen merupakan suatu pengambilan keputusan dalam menentukan besarnya laba yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan/dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen dan berapa besarnya yang harus diinvestasikan kembali (laba ditahan) sebagai pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

Jika perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba ditahan dan kemudian mengurangi total sumber dana internal atau pendanaan internal. Begitu pula sebaliknya, jika laba yang diperoleh perusahaan dijadikan sebagai laba ditahan, maka kemampuan perusahaan dalam membentuk dana internal akan semakin besar.

Pengertian Kebijakan Dividen Menurut Para Ahli

Sutrisno (2003)

Kebijakan dividen merupakan suatu kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran dividen oleh perusahaan, berupa penetapan jumlah dividen yang akan dibagikan dan jumlah laba ditahan untuk kepentingan perusahaan.

Sartono (2008)

Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen ataukah akan ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk membiayai investasi di masa depan.

Sudana (2011)

Pengertian kebijakan dividen merupakan bagian dari keputusan pengeluaran suatu perusahaan, terutama yang berkaitan dengan pengeluaran internal perusahaan. Hal ini dikarenakan besar kecilnya dividen yang dibagikan akan mempengaruhi besar kecilnya laba ditahan.

Riyanto (2011)

Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang berkaitan dengan penentuan pembagian pendapatan antara pengguna pendapatan untuk dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan dalam perusahaan, artinya pendapatan tersebut harus ditanamkan di dalam perusahaan.

Baca Juga : Pengertian Pasar Modal

Teori Kebijakan Dividen

Menurut Eugene dan Houston (2004), terdapat beberapa teori kebijakan dividen, antara lain:

Teori Ketidakrelevanan Dividen

Teori ketidakrelevanan dividen menyatakan bahwa kebijakan dividen suatu perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan atau biaya modalnya. Peningkatan pembayaran dividen hanya mungkin terjadi jika laba yang diperoleh perusahaan juga meningkat. Keuntungan yang diperoleh dari kenaikan harga saham akibat pembayaran dividen akan diimbangi dengan penurunan harga saham akibat penjualan saham baru. Oleh karena itu, pemegang saham saat ini dapat menerima uang tunai dari perseroan dalam bentuk pembayaran dividen atau menerimanya dalam bentuk capital gain. Dijelaskan kembali bahwa kesejahteraan pemegang saham tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen saat ini atau di masa depan.

Teori Burung di Tangan

Teori ini menyatakan bahwa investor merasa lebih aman dalam memperoleh pendapatan berupa dividen dibandingkan menunggu capital gain. Dividen lebih baik dibandingkan laba ditahan karena pada akhirnya ada kemungkinan laba ditahan tidak akan pernah direalisasikan sebagai dividen di masa yang akan datang. Biaya ekuitas akan meningkat jika dividen dikurangi, karena pemegang saham akan membayar keuntungan yang lebih tinggi dan mempertimbangkan risiko dan kepastian investasi kembali. Di sisi lain, biaya ekuitas akan menurun seiring dengan meningkatnya pembayaran dividen karena investor kurang yakin menerima capital gain yang seharusnya berasal dari laba ditahan dibandingkan menerima dividen.

Teori Preferensi Pajak

Teori preferensi pajak menyatakan bahwa investor ingin perusahaan mempertahankan laba setelah pajak dan menggunakannya untuk membiayai investasi dibandingkan dividen dalam bentuk uang tunai. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan menentukan rasio pembayaran dividen yang rendah atau bahkan tidak membagikan dividen. Karena dividen cenderung dikenakan pajak dengan tarif yang lebih tinggi dibandingkan capital gain, investor akan menuntut tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk saham dengan hasil dividen yang tinggi.

Jenis Kebijakan Dividen

Berdasarkan besarnya pembayaran dividen, kebijakan dividen dibedakan menjadi 4 (empat) jenis, antara lain:

Kebijakan Dividen Per Saham yang Stabil

Kebijakan stabil (stable dividen per share policy) adalah kebijakan dividen yang jumlah pembayaran dividennya sama dari tahun ke tahun. Salah satu alasan mengapa suatu perusahaan mengambil kebijakan ini adalah untuk menjaga kesan investor terhadap perusahaan tersebut. Jika suatu perusahaan menerapkan kebijakan yang stabil, berarti laba bersih perusahaan tersebut juga stabil dari tahun ke tahun.

Baca Juga : Pengertian Struktur Modal

Kebijakan Rasio Pembayaran Dividen Konstan

Kebijakan rasio pembayaran dividen konstan adalah kebijakan dividen dimana jumlah dividen akan berubah sesuai dengan besarnya laba bersih, namun rasio dividen dan laba ditahan tetap sama.

Kebijakan Kompromi

Kebijakan kompromi adalah kebijakan dividen yang terletak antara kebijakan dividen per saham yang stabil dan kebijakan dividen rasio output yang konstan ditambah persentase tertentu dalam tahun yang mampu menghasilkan laba bersih yang tinggi.

Kebijakan Residual Dividen

Kebijakan dividen sisa merupakan kebijakan dividen yang dikeluarkan suatu perusahaan pada saat menghadapi peluang investasi yang tidak stabil sehingga manajemen menginginkan dividen hanya dibayarkan pada saat laba bersih tinggi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen menurut Van Horne dan Wachowicz (2009), antara lain:

Likuiditas Perusahaan

Likuiditas perusahaan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan sebelum mengambil keputusan dalam menentukan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Dengan demikian, semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Artinya semakin kuat posisi likuiditas suatu perusahaan relatif terhadap prospek kebutuhan pendanaan di masa depan, maka semakin tinggi pula rasio pembayaran dividen.

Tingkat Pertumbuhan Perusahaan

Semakin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan maka semakin besar pula kebutuhan dana untuk membiayai perusahaan tersebut. Semakin besar kebutuhan dana masa depan untuk membiayai pertumbuhan, perusahaan biasanya lebih memilih untuk mempertahankan pendapatannya dibandingkan membagikannya sebagai dividen kepada pemegang saham, dengan tetap memperhatikan batasan biaya. Artinya semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar peluang memperoleh keuntungan, semakin besar bagian pendapatan yang ditahan perusahaan maka semakin rendah rasio pembayaran dividen.

Kebutuhan Dana untuk Membayar Hutang

Jika perusahaan menentukan pelunasan utang akan diambil dari laba ditahan, maka perusahaan harus menahan sebagian besar pendapatannya untuk keperluan tersebut, artinya hanya sebagian kecil dari pendapatan (laba) tersebut yang dapat dibayarkan sebagai dividen, atau bisa juga dividen. dikatakan bahwa perusahaan harus menetapkan rasio pembayaran dividen yang rendah.

Baca Juga : Pengertian Saham

Pengawasan Terhadap Perusahaan Dana Asal

Ada perusahaan yang hanya membiayai ekspansinya dengan dana yang bersumber dari internal saja. Kebijakan ini dilakukan atas dasar pertimbangan jika ekspansi dibiayai dengan dana yang berasal dari penjualan saham baru, maka akan melemahkan kendali kelompok dominan di dalam perusahaan. Begitu pula jika biaya ekspansi berasal dari utang maka akan meningkatkan risiko finansial. Mencatat pengeluaran internal sebagai upaya mempertahankan kendali atas perusahaan berarti menurunkan rasio pembayaran dividen.

Peluang Pasar Modal

Perusahaan besar yang sudah berjalan dengan baik, memiliki catatan profitabilitas dan stabilitas data, maka perusahaan tersebut akan mempunyai peluang besar untuk memasuki pasar modal dan bentuk pembiayaan eksternal lainnya. Namun, perusahaan baru atau perusahaan yang masih dalam tahap uji coba akan membawa risiko lebih besar bagi calon investor. Kemampuan perusahaan dalam menghimpun modal atau meminjam dana dari pasar modal akan meningkat sehingga perusahaan harus mempertahankan laba yang lebih besar untuk membiayai operasionalnya. Jadi, perusahaan yang sudah mapan cenderung memberikan tarif pembayaran yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan kecil atau perusahaan baru.

Demikianlah artikel selengkapnya membahas tentang pengertian kebijakan dividen menurut para ahli, teori, jenis dan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. semoga bermanfaat

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *