Anda pasti pernah mengunjungi supermarket. Coba perhatikan bagaimana penataan barang-barang yang dijual di sana. Semua barang yang dijual disusun secara menarik berdasarkan jenis barang. Sebenarnya apa tujuan menata barang-barang tersebut?

Tujuan penataan atau pengelompokan ini adalah untuk memudahkan pengunjung atau konsumen dalam mencari barang yang dibutuhkannya. Ternyata tak hanya barang yang ada di supermarket, makhluk hidup juga bisa dikelompokkan. Namun pengelompokan makhluk hidup dilakukan berdasarkan aturan tertentu untuk memudahkan manusia mempelajari makhluk hidup lainnya. Pengelompokan ini dikenal sebagai klasifikasi. Apa itu klasifikasi? Apa saja tahapan dalam klasifikasi? Ada berapa jenis sistem klasifikasi makhluk hidup? Untuk mengetahuinya, mari kita cermati pengelompokan makhluk hidup pada pelajaran ini.

klasifikasi-makhluk-hidup-1-638

Jika diperhatikan, makhluk hidup di alam sangatlah beragam. Beragamnya jenis makhluk hidup ini mempunyai persamaan dan perbedaan ciri. Berdasarkan hal tersebut, makhluk hidup dapat diklasifikasikan menurut aturan tertentu. Proses menyusun atau mengelompokkan makhluk hidup ke dalam kategori bertingkat disebut klasifikasi. Hasil dari proses ini adalah sistem klasifikasi. Klasifikasi memudahkan kita mempelajari dan menyederhanakan objek kajian. Artinya mengamati dan mempelajari satu jenis makhluk sudah mewakili seluruh makhluk yang berada pada satu tingkat pengelompokan. Cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari klasifikasi disebut taksonomi.

Dasar Klasifikasi

Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan aturan tertentu dikatakan klasifikasi. Dasar-dasar yang dapat digunakan dalam mengklasifikasikan makhluk hidup adalah sebagai berikut.

  1. Berdasarkan Persamaan dan Perbedaan Ciri Morfologi

    Coba amati ayam dan bebek di lingkungan anda. Keduanya dikelompokkan menjadi burung karena kesamaan ciri morfologi. Namun keduanya juga mempunyai perbedaan sehingga ayam dan bebek merupakan kelompok yang berbeda.

  2. Berdasarkan perannya dalam kehidupan manusia
    Pengelompokan makhluk hidup juga dapat dilakukan berdasarkan peranannya dalam kehidupan manusia, yaitu menguntungkan, merugikan, atau dapat juga berdasarkan fungsinya. Misalnya kelompok tumbuhan peneduh: akasia, mahoni, asam jawa, dan beringin. Kelompok tanaman hias: mawar, melati, anggrek, suplir, dan bugenvil.
    Pengklasifikasian berdasarkan peran dapat dilakukan oleh siapa saja asalkan dasar pengelompokannya jelas. Misalnya padi, gandum, jagung, singkong, dan sagu yang dikelompokkan sebagai tanaman sumber pangan. Contoh lain yang tergolong hewan ternak antara lain sapi, kambing, dan ayam.

  3. Berdasarkan Ciri-Ciri Anatomi Makhluk Hidup
    Pengklasifikasian berdasarkan ciri-ciri anatomi lebih menekankan pada ciri-ciri yang terdapat pada organ dalam makhluk hidup atau pada struktur/komposisi tubuhnya. Misalnya klasifikasi berdasarkan anatomi batang tumbuhan, yaitu

    A. tumbuhan yang mempunyai kambium batang sehingga batang dapat tumbuh lebih besar, misalnya jambu biji, mangga, rambutan, jati dan jeruk;

    B. tumbuhan yang tidak mempunyai kambium batang sehingga batangnya tidak dapat tumbuh lebih besar, misalnya jagung, padi, dan rumput. Hewan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri anatominya.

    Misalnya penggolongan hewan berdasarkan ada tidaknya tulang punggung dibedakan menjadi Invertebrata (tidak bertulang punggung) dan Vertebrata (bertulang punggung).

  4. Berdasarkan Karakteristik Biokimia
    Perkembangan ilmu pengetahuan mendorong berkembangnya klasifikasi makhluk hidup. Artinya tidak hanya ciri-ciri yang mudah diamati yang digunakan untuk klasifikasi, tetapi dapat juga didasarkan pada sifat biokimia tubuh makhluk hidup. Sifat biokimia dapat dijadikan dasar pengelompokan mulai dari tingkat molekuler, DNA, dan membran sel.

    Misalnya saja penggolongan makhluk hidup berdasarkan bahan penyusun membran selnya. Jika memiliki membran sel yang tersusun dari lipoprotein, maka makhluk hidup tersebut dikelompokkan menjadi sel hewan. Jika membran sel tersusun atas selulosa maka ia dikelompokkan menjadi sel tumbuhan.

    Tujuan dan Manfaat Klasifikasi

    Dasar pengklasifikasian makhluk hidup mungkin berbeda antara satu sistem klasifikasi dengan sistem klasifikasi lainnya. Namun secara umum penggolongan makhluk hidup tersebut mempunyai tujuan dan manfaat yang hampir sama. Tujuan klasifikasi antara lain sebagai berikut.

    1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup agar mudah dikenali.

    2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri-ciri yang dimilikinya.

    3. Perhatikan hubungan kekerabatan antar anggota kelompok makhluk hidup pada klasifikasi ini. Semakin banyak persamaan yang dimiliki suatu kelompok dengan kelompok lain, berarti kedua kelompok tersebut mempunyai hubungan kekerabatan yang semakin erat.

    4. Urutan proses evolusi/perkembangan suatu makhluk hidup berdasarkan hubungannya dengan kelompok lain.

    Selain mempunyai tujuan, klasifikasi juga berguna untuk kepentingan manusia. Manfaat klasifikasi antara lain sebagai berikut.

    1. Menyederhanakan Objek Kajian

    Jika kita akan mempelajari suatu makhluk hidup, tidak perlu meneliti seluruh makhluk hidup yang ada di bumi satu per satu, cukup sampel/wakil dari benda itu saja yang dianggap mewakili semuanya. Misalnya untuk mempelajari serangga, kita dapat mempelajari belalang/jangkrik yang ciri-cirinya mewakili kelompok serangga.

    2. Mengetahui Hubungan Antar Makhluk Hidup. Dengan melihat pengelompokan/klasifikasi tersebut, hubungan antar makhluk hidup dapat diketahui. Misalnya, ayam lebih dekat kekerabatannya dengan bebek dibandingkan ular.

    Tahapan Klasifikasi

    Tahapan klasifikasi meliputi pemindaian (identifikasi), pengelompokan, dan pemberian nama kelompok.

    1. Memindai

    Pemindaian atau identifikasi adalah mengamati ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup. Hal-hal yang diamati meliputi morfologi, anatomi, fisiologi, kromosom dan perilaku. Contoh deskripsi makhluk hidup menunjukkan data berupa: tubuhnya ditutupi rambut, berkaki empat, bermata dua, dan di dadanya terdapat kelenjar susu. Data ini menunjukkan ciri-ciri makhluk hidup yang tergolong mamalia.

    2.Pengelompokan

    Setelah dilakukan pemindaian, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan makhluk hidup yang memiliki banyak kesamaan berdasarkan penginderaannya ke dalam kelompok yang sama. Misalnya kambing, kelinci, kuda, dan sapi termasuk dalam kelompok yang sama karena sama-sama merupakan hewan pemakan tumbuhan. Setelah itu kita masuk ke tahap ketiga yaitu penamaan kelompok.

    3. Penamaan

    Berdasarkan contoh pengelompokan di atas. Nama kelompok hewan ini adalah mamalia herbivora.

    Para ahli taksonomi telah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang ada di dunia. Mereka telah melakukan tahapan klasifikasi dan akhirnya mampu memberi nama pada organisme tersebut. Untuk memudahkan mencari nama organisme yang tidak diketahui, Anda dapat menggunakan kunci determinasi.

    Kunci Penentuan

    Kunci determinasi digunakan untuk mencari nama hewan atau tumbuhan yang tidak diketahui. Aturan dalam kunci determinasi adalah membandingkan ciri-ciri morfologi organisme lawan. Kunci determinasi disebut juga dengan kunci dikotomi. Artinya setiap langkah dalam kunci terdiri dari dua atau lebih pernyataan yang saling bertentangan. Jika suatu organisme mempunyai satu ciri. artinya ciri-ciri lainnya pasti turun. Perhatikan contoh kunci penentuan tumbuhan berikut ini.

    Untuk menemukan keluarga

    1a. Tumbuhan tidak mempunyai bunga sejati, tumbuhan mempunyai spora (Kelompok I = Pakis)……17

    1b. Tumbuhan mempunyai bunga sejati…..2

    2a. Ada alat memutar. tumbuhan sebagian besar merupakan tumbuhan pemanjat (Kelompok 2 = Tumbuhan dengan organ memutar)…..27

    2b. Tidak perlu alat puntir, bisa memanjat atau melilit dengan batang, batang daun, atau tangkai daun…..3

    3a. Daunnya berbentuk jarum dan terdapat dalam tandan, terdiri dari 2-3 helai, pangkalnya ditutupi sisik tipis…..13. Pinaceae

    3b. Daun tidak berbentuk jarum atau tidak terdapat dalam tandan……4

    4a. Rumput atau sejenisnya, daun dengan duri sejajar atau melengkung, tidak berduri, dengan pelepah di pangkalnya, bunga berbentuk bulir, terdapat di ketiak daun, sekam……5

    4b. Tumbuhan tidak menyerupai rumput. daun atau bunga yang tidak disebutkan di atas…..6

    5a. Batangnya bulat atau kadang pipih, batang buket bunga biasanya berbentuk buku, buket bulu-bulu pada batas antara pelepah dan helaian daun sering terlihat jelas. Ujung sekam kadang berbentuk jarum, sekam tidak tersusun spiral……..19. Gramineae

    5b. Batang seringkali mempunyai 3 atau 2/lebih segi, terkadang bulat dengan banyak saluran udara. Tangkai induk tidak mempunyai buku. sekam tanpa jarum……20. Cyperaceae

    Untuk menemukan genusnya

    1a. Buket bunga terdiri dari banyak batang yang kaku dan terkumpul, berbentuk seperti umbi atau payung yang rapat. rumput pantai 1. Spinifex

    1b. Rangkaian bunga lainnya…….2

    2a. Biji-biji itu terletak di atas atau di depan tangkai yang sangat pendek dan tidak bercabang, dikumpulkan menjadi bulir-bulir atau tandan berbentuk biji-bijian, gumpalan biji-bijian……3

    2b. Spikelet bertangkai pendek, bertangkai pendek dua atau lebih, bercabang. bersama-sama membentuk malai yang berkumpul rapat berupa bulir-bulir di ujungnya, butiran rumput malai……17

    2c. Spikelet anak mempunyai batang yang panjang atau pendek, tetapi batang induknya panjang dan bercabang, yaitu malai, rumput malai…..18

    3a. Spikelet jantan dikumpulkan pada tanaman yang sama menjadi tandan terminal berbentuk payung, betina sendirian di ketiak seperti tongkol, dikelilingi oleh banyak daun.

    Pelindung………..Zea

    3b. Rangkaian bunga lainnya………….4

    Dalam menyusun kunci determinasi, Anda harus memperhatikan dengan cermat bentuk morfologi makhluk hidup dan mencocokkannya dengan ciri-ciri yang tercantum dalam buku panduan kunci determinasi. Kemudian mengurutkan angka-angka yang berisi ciri-ciri makhluk hidup yang ada secara berurutan dan benar. Misalnya untuk mencari kunci penentuan tanaman jagung maka barisannya adalah: lb, 2b, 3b, 4a, 5a, untuk mencari Famili Gramineae, kemudian dilanjutkan dengan: lb, 2a, 3a untuk mencari genusnya yaitu Zea dan lihat untuk ciri-ciri yang tercantum dalam genus itu. yang berkorespondensi dengan jagung yaitu Zea mays L.

    Klasifikasi berguna untuk mengetahui hubungan antar berbagai makhluk hidup. Hewan atau tumbuhan yang berkerabat dekat mempunyai banyak kesamaan ciri morfologi.

    Jenis Sistem Klasifikasi

    Ada beberapa jenis sistem klasifikasi, antara lain sistem klasifikasi alami, sistem klasifikasi buatan, dan sistem klasifikasi filogenik.

    1. Sistem Klasifikasi Alami

    Sistem klasifikasi alami adalah cara mengelompokkan organisme berdasarkan jumlah kesamaan ciri morfologi yang dimilikinya. Pengamatan dilakukan dengan mata telanjang dengan mengamati bentuk luar (morfologi) tubuh makhluk hidup, meliputi warna, ukuran tubuh (besar/kecil), tinggi/pendek, bentuk daun, bentuk paruh, bentuk kaki, dan bentuk batang. Penganut sistem ini adalah Aristoteles (384-322 SM). Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani yang mengelompokkan tumbuhan berdasarkan jumlah kotiledon, ada tidaknya mahkota bunga, dan letak bakal buah. Selain Aristoteles, ada pula Theophrastus (370-285 SM) yang disebut sebagai Bapak Botani. Karya ilmiahnya yang berjudul “Sejarah Tumbuhan” memuat pembagian dunia tumbuhan menjadi empat kelompok, antara lain:

    A. pohon, yaitu tumbuhan yang batangnya berkayu, misalnya pohon jambu biji dan pohon mangga;

    B. semak/perdu, yaitu tanaman berkayu yang mempunyai banyak ranting dan cabang pendek, misalnya tanaman pagar atau tanaman teh;

    C. semi perdu (setengah perdu), yaitu tumbuhan berbatang rendah, bercabang banyak dan mudah patah, misalnya tumbuhan cabai dan melati;

    D. herba/terna yaitu tumbuhan yang batangnya berair atau batangnya lunak, misalnya bayam, kangkung, dan sawi. Keuntungan dari sistem ini adalah identifikasi yang mudah. Pengelompokan organisme yang kurang dikenal masih dimungkinkan dalam sistem klasifikasi ini. Sistem ini juga relatif stabil karena tidak akan berubah akibat perubahan perkembangan ilmu pengetahuan.

    1. Sistem Klasifikasi Buatan

    Sistem klasifikasi buatan adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan adanya beberapa kesamaan ciri morfologi, organ reproduksi, lingkungan tempat tumbuh dan daerah persebarannya tanpa memperhatikan kemungkinan kemiripan strukturnya.

    menunjukkan hubungan kekerabatan. Misalnya kupu-kupu dan kelelawar termasuk dalam kelompok yang sama karena keduanya bisa terbang.

    Penganut sistem klasifikasi ini adalah John Ray (1627 – 1705), seorang naturalis asal Inggris. Pendapatnya tentang sistem klasifikasi buatan pada tumbuhan ia ungkapkan dalam bukunya “Historia Plantarium” yang berisi pengelompokan 1.800 jenis tumbuhan berdasarkan ciri-ciri bunga, batang, dan akarnya. Klasifikasi ini kurang teratur dan tidak disertai tata nama. Kelebihan sistem ini adalah setiap orang dapat mengelompokkan makhluk hidup dengan menentukan sendiri aturan penggunaannya. Dengan demikian, dasar yang digunakan untuk mengelompokkan tidak sama antara satu orang dengan orang lainnya.

    1. Sistem Klasifikasi Filogenik

    Sistem klasifikasi filogenik merupakan pengelompokan berdasarkan kekerabatan yang erat antar taksa (kelompok). Charles Robert Darwin (1859) dalam bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection menghubungkan klasifikasi dan evolusi. Ide dasar Darwin adalah organisme mengalami perubahan sehingga ciri/cirinya berbeda dengan ciri/ciri nenek moyangnya. Kelebihan sistem klasifikasi ini adalah dapat mengetahui adanya hubungan filogenik antar organisme dalam satu kelompok. Selain itu, banyak informasi yang dapat diperoleh, misalnya anggota kelompok dapat bertambah dengan mudah dan sebagian besar organisme dalam suatu kelompok telah mewarisi ciri-ciri dasar.

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai Penjelasan Terlengkap Mengenai Klasifikasi Makhluk Hidup. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sumber literatur dalam mengerjakan tugas. Sampai jumpa di postingan berikutnya.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *