Dalam menulis sebuah karya baik cerpen, artikel maupun karya prosa lainnya, tentunya sebagai seorang penulis akan memperhatikan beberapa kalimat yang tepat, termasuk penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung.
Diketahui kedua jenis kalimat ini mempunyai bentuk yang berbeda. Perbedaannya salah satunya terletak pada cara seseorang mengungkapkan suatu pernyataan atau ujaran.
Jadi apa sebenarnya? Bagaimanapun apa arti kalimat langsung dan tidak langsung? Bagaimana cara membedakannya? Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Memahami Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Kalimat langsung adalah jenis kalimat yang menyatakan perkataan seseorang secara langsung tanpa perantara dan tidak mengubah apa yang diucapkan. Sehingga kalimat yang disampaikan sama persis tanpa mengurangi atau menambah kata sedikit pun.
Dimana kalimat jenis ini digunakan untuk menyampaikan suatu peristiwa atau masalah dengan menggunakan bahasa langsung. Selain itu, baik nada maupun intonasinya sama dengan yang digunakan sumber informasi, dapat disertai tanda kutip berupa kalimat berita, kalimat perintah, atau kalimat tanya.
Sedangkan kalimat tidak langsung merupakan bentuk pengulangan kata atau ucapan seseorang tanpa mengutip keseluruhan kalimat.
Kalimat jenis ini tidak menyampaikan secara langsung apa yang diberitakan melainkan berbentuk kalimat berita, yaitu memuat suatu peristiwa atau kejadian dari sumber lain, kemudian susunannya diubah oleh penulisnya.
Ciri-ciri Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Diketahui bahwa baik kalimat langsung maupun tidak langsung mempunyai sejumlah ciri atau ciri yang berbeda.
1. Ciri-ciri Kalimat Langsung
- Gunakan tanda kutip (“…”) di awal dan akhir kalimat untuk menunjukkan ucapan langsung.
- Menggunakan huruf kapital atau huruf besar pada kalimat yang Anda kutip.
- Gunakan tanda baca (,) untuk memisahkan kalimat kutipan dan kalimat pengiringnya.
- Gunakan tanda baca (:) di depan kalimat langsung berbentuk dialog berurutan.
- Umumnya terdapat kalimat tanya, kalimat berita, dan kalimat perintah.
2. Ciri-ciri Kalimat Tidak Langsung
- Jangan menggunakan tanda kutip dalam tulisan.
- Saat mengungkapkan tuturan berubah sesuai dengan konteks kalimatnya, misalnya kata ganti orang pertama menjadi orang ketiga, begitu pula sebaliknya.
- Dalam menulis sering kali menggunakan kata tugas, seperti: agar, untuk, agar, itu, tentang, dan sebagainya.
- Dalam penulisan kutipan biasanya berupa kalimat berita.
Struktur Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
1. Struktur Kalimat Langsung
Berikut struktur penulisan kalimat langsung yaitu:
- “Pernyataan subjek + koma (,)” + kata kerja diawali dengan huruf kecil + subjek.
Misalnya: “Tadi pagi Ani membeli jaket di toko,” kata Tia.
- Subjek + kata kerja + koma (,) “+ subjek + tanda baca”
Contoh: Tia berkata, “Tadi pagi Ani membeli jaket di toko”
Selain kedua contoh di atas, ada juga beberapa struktur kalimat langsung yang sering digunakan, antara lain:
Misalnya: “Santi berkata, “Buka pintu itu!”
Misalnya: “Kapan kamu datang ke rumahku untuk bermain?” Ana bertanya pada kedua temannya di taman.
- Kutipan-Iringan/Kutipan
Misalnya: “Ca, kamu disuruh datang,” kata Yuna, “ke acara syukuran besok jam 10 pagi.”
2. Struktur Kalimat Tidak Langsung
Berbeda dengan kalimat langsung yang mana kalimat tidak langsung mempunyai struktur tersendiri, yaitu:
- Subjek + predikat + konjungsi + pernyataan subjek
Contoh: Santi bercerita bahwa tadi pagi Salsa membeli roti di toko.
Perbedaan Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Perbedaan kalimat langsung dan tidak langsung dapat dilihat dari berbagai aspek. Perbedaan tersebut antara lain:
1. Tanda Kutipan
Kalimat langsung menggunakan tanda petik untuk menandai awal dan akhir tuturan langsung, sedangkan kalimat tidak langsung tidak menggunakan tanda petik sama sekali.
2. Kata penghubung atau kata pengantar
Kalimat langsung tidak memerlukan kata pengantar atau kata penghubung, karena tuturan langsung diletakkan tepat setelah tanda petik pembuka.
Sedangkan kalimat tidak langsung memerlukan kata pengantar atau kata penghubung untuk mengenali atau menyatakan perkataan atau pikiran seseorang.
3. Bentuk Surat Pernyataan
Tuturan langsung menggunakan kata-kata yang sama persis dengan yang digunakan oleh penutur aslinya, termasuk penggunaan orang pertama (saya, saya), orang kedua (kamu), dan orang ketiga (dia, mereka).
Sedangkan pada kalimat tidak langsung, kata-katanya diubah sesuai susunan kalimat yang benar dan cenderung menggunakan orang ketiga.
4. Waktu dan Tempat
Dalam tuturan langsung, waktu dan tempat tuturan langsung dikutip secara langsung sebagaimana yang diucapkan oleh penutur aslinya. Namun pada kalimat tidak langsung, waktu dan tempat dapat diubah atau ditempatkan pada kata pengantar atau kata sambung.
5. Intonasi
Diketahui bahwa kalimat langsung cenderung memiliki nada yang lebih tinggi pada kutipan dibandingkan pada bagian penyertanya.
Sedangkan kalimat tidak langsung mempunyai nada datar pada kalimat penyerta dan isi kalimat yang dikutip.
Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Untuk lebih memahami perbedaan kedua jenis kalimat tersebut, di bawah ini kami berikan sederet contoh kalimat baik langsung maupun tidak langsung.
- “Ayo pergi!” seru Dian. (Kalimat langsung)
Dian menyuruh pergi. (Kalimat tidak langsung)
- “Besok saya akan berlibur ke Jogja,” kata Rudi.
Rudi bilang besok dia akan berlibur ke Jogja.
- “Aku bersyukur sekali hari ini,” kata Lisa riang.
Lisa berkata bahwa ia sangat bersyukur hari ini.
- “Aku akan pergi ke masjid,” kata Rina.
Rina berkata akan pergi ke masjid.
- “Apakah kamu sudah makan?” Rani bertanya.
Rani bertanya apakah Rani sudah makan.
- “Aku senang sekali bisa makan bersama denganmu,” ucap Tika pada Andi.
Tika mengaku senang sekali bisa makan berdua bersama Andi.
- “Tolong beritahu saya hasil rapatnya,” kata Budi kepada sekretarisnya.
Budi meminta sekretarisnya memberitahukan hasil pertemuan tersebut.
- “Aku akan segera ke rumahmu,” kata Ani pada Ayu.
Ani memberi tahu Ayu bahwa dia akan segera pergi ke rumahnya.
- “Bisakah kamu membantuku dengan tugas ini?” Rizki bertanya pada temannya.
Rizki bertanya kepada temannya apakah dia bisa membantu tugas tersebut.
- “Aku mau pesan nasi goreng dan teh manis,” perintah Tono pada pelayan.
Tono menyuruh pelayannya ingin memesan nasi goreng dan teh manis.
- “Tolong jangan ganggu aku lagi,” kata Ayu kesal.
ucap Ayu dengan kesal agar tidak mengganggunya lagi.
- “Kapan kamu akan mengirimkan laporannya?” tanya bos kepada karyawannya.
Bos bertanya kepada karyawannya kapan laporan akan dikirim.
- “Saya ingin belajar bahasa Prancis,” kata Dina kepada temannya.
Dina memberi tahu temannya bahwa dia ingin belajar bahasa Prancis.
- “Saya senang sekali bisa membantu anda,” kata Didi kepada temannya.
Didi menceritakan kepada sahabatnya bahwa dia sangat senang bisa membantunya.
Demikianlah ulasan tentang kalimat langsung dan tidak langsung beserta ciri-cirinya, struktur dan contohnya. Namun, penting bagi Anda untuk memperhatikan konteks penggunaan k