PusatDapodik
Home Guru Pembelajaran Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 10 BAB 4 Hikayat Cerita Rakyat

Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 10 BAB 4 Hikayat Cerita Rakyat

Pada BAB 4 Teks Hikayat menjelaskan pokok bahasan yang terdiri dari:

  • Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Dongeng
  • Konten yang Terkandung dalam Cerita
  • Membandingkan Nilai dan Bahasa Cerita Rakyat dan Cerita Pendek
  • Mengembangkan Cerita Rakyat (Hikayat) ke dalam Bentuk Cerpen
AVvXsEiBQIrASzEASTnVkXvuDS c4UBBABMNkg6 Hkia2FUhPGYmjWoOZJKWbLzXlHvZ vBVmRXHMgpIZNt1jjNGpSiRcoiqEIhRX6g8SXpjPM9nb7oh2oltxemo4LEUCqAVo bz2W6364i6sn2dM Z9H1aBE19yxORi3Lm4O5NbHkObO4ib YX6UOI9d3pM=w640 h362

A. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Hikayat

Kisah ini termasuk dalam jenis cerita rakyat. Jenis cerita ini bermacam-macam, antara lain dongeng, legenda, mitos, dan masih banyak lagi lainnya. Hikayat adalah karya sastra Melayu kuno berbentuk prosa yang berisi cerita fiktif, religi, sejarah, biografi, hukum dan silsilah, atau gabungan dari ciri-ciri tersebut, dibaca untuk pelipur lara, pemacu semangat atau sekedar untuk memeriahkan pesta.

Hikayat berfungsi untuk menumbuhkan jiwa kepahlawanan, kepentingan didaktis, dan sarana hiburan. Nilai adalah unsur ekstrinsik yang mempengaruhi karya sastra dari luar cerita, yaitu pengaruh pengarang.

Perbedaan antara pesan dan nilai dalam karya sastra adalah bahwa pesan disampaikan oleh pengarang melalui karyanya, sedangkan nilai merupakan pedoman perilaku atau kehidupan seseorang. Oleh karena itu, nilai-nilai biasanya muncul pada tokoh-tokoh yang diciptakan oleh pengarang cerita.

Berbagai Nilai

  • Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan akhlak/etika/moral atau perilaku baik dan buruk.
  • Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan norma yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, nilai sosial juga bisa disebut nilai sosial.
  • Nilai budaya adalah nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.
  • Nilai pendidikan adalah nilai yang berkaitan dengan perubahan perilaku dari baik menjadi buruk (pengajaran). Nilai pendidikan juga bisa disebut nilai pendidikan.
  • Nilai religi adalah nilai yang berkaitan dengan tuntutan agama. Nilai religi juga bisa disebut nilai religi.

B. Isi yang Dimuat dalam Hikayat

Ciri-Ciri Dongeng:

  • Berpusat atau bercerita tentang kerajaan (istana sentris)
  • Nama penulis tidak diketahui (anonim)
  • Mengandung banyak nilai, terutama nilai moral
  • Cerita hanya tentang perang antar kerajaan, keajaiban, kesaktian, dan romansa (statis)
  • Selalu diakhiri dengan kemenangan tokoh utama (happy ending)

Struktur Saga:

  • Abstrak. Abstrak ini bersifat opsional, artinya dapat ada atau tidak ada. Bagian ini mungkin tidak ada dalam saga.
  • Orientasi atau latar, berisi informasi tentang latar cerita atau peristiwa. Informasi yang dimaksud berkaitan dengan siapa, kapan, di mana, dan mengapa.
  • Komplikasi berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis, dalam urutan waktu, yang meliputi peristiwa utama yang dialami oleh para tokoh. Pada bagian ini berisi tentang konflik yang menjadi daya tarik utama dalam sebuah cerita.
  • Resolution, berisi pernyataan penutup mengenai rangkaian peristiwa yang telah diuraikan sebelumnya. Bagian ini juga memuat konflik yang mulai mereda dan sering disebut bagian pemecahan masalah.
  • Coda adalah kata-kata penutup yang berfungsi sebagai kesimpulan atau penegasan kembali pesan-pesan penting yang terkandung dalam isi hikayat. Bagian ini juga opsional.

Rekonstruksi Isi Saga:

Apakah boleh menulis ulang cerita rakyat, khususnya hikayat? Ya, tetapi dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Menulis sebelum cerita dimulai, yaitu cerita ini ditulis ulang oleh ….
  • Cari dan tafsirkan kata-kata kuno yang ditemukan
  • Menggunakan bahasa yang dikenal oleh masyarakat agar cerita tetap melekat pada pembaca.
  • Memperhatikan tujuan utama hikayat, yaitu pesan/amanat. Pesan/amanat tidak boleh menyimpang dari cerita aslinya dan nilai-nilai dalam hikayat.
  • Tidak ada perubahan karakter, setting, dan plot. Itu harus dipertahankan dari aslinya.
  • Catat poin-poin utama cerita di setiap bagian acara.

C. Membandingkan Nilai dan Bahasa Cerita Rakyat dan Cerita Pendek

Cerita rakyat merupakan cerita yang bersumber dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lalu yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki keragaman budaya yang meliputi kekayaan budaya dan sejarah masing-masing bangsa.

Ciri-Ciri Cerita Rakyat

  • Ketidakmungkinan. Salah satu ciri cerita rakyat/hikayat adalah ketidakmungkinan dalam teks, baik dari segi bahasa maupun dari segi cerita. Ketidakmungkinan berarti sesuatu yang tidak logis atau tidak masuk akal.
  • Keajaiban. Selain ketidakmungkinan, kita sering menemukan keajaiban karakter dalam cerita rakyat / saga.
  • Anonim. Salah satu ciri cerita rakyat, termasuk saga, adalah anonim. Anonim artinya nama pendongeng atau pengarang tidak diketahui dengan jelas.
  • Istana Sentrik. Cerita rakyat/saga seringkali bertema dan berlatar sebuah kerajaan.
  • Sebarkan secara oral.
  • Tradisional. Mempertahankan kebiasaan atau kebiasaan masyarakat kuno.

Gaya Bahasa Cerita Rakyat:

Gaya bahasa atau penggunaan bahasa cerita rakyat biasanya menggunakan bahasa melayu klasik. Ciri bahasa yang dominan dalam cerita/hikayat sejarah adalah:

  • Menggunakan gaya bahasa. Penggunaan majas bertujuan untuk membuat cerita lebih menarik.
  • Banyak yang menggunakan konjungsi di awal setiap kalimat
  • Menggunakan kata-kata kuno. Meskipun bahasa yang digunakan dalam cerita rakyat adalah bahasa Indonesia (berasal dari bahasa Melayu), namun tidak semua kata dalam cerita rakyat ditemukan dalam bahasa Indonesia saat ini. Kata-kata dalam saga jarang digunakan atau bahkan asing untuk disebut kata kuno.
  • Mengungkapkan sesuatu yang tidak mungkin atau tidak masuk akal. Hal ini ditandai dengan karakter yang melakukan aktivitas yang tidak masuk akal. Misalnya bisa berbicara dengan hewan, bisa memasak dengan telapak tangan, bisa terbang dan sebagainya.

Cerpen adalah cerita yang berpusat pada satu tokoh dan situasi tertentu yang didalamnya terdapat klimaks dan penyelesaian. Selain itu, dalam cerpen atau cerita pendek jumlahnya kurang dari 10.000 kata sehingga cenderung singkat dan padat.

Penggunaan Bahasa dalam Cerita Pendek:

  • Menggunakan bahasa sugestif
  • Gunakan bahasa naratif
  • Menggunakan majas, majas atau bersaya
  • Menggunakan kata sifat
  • Gunakan kata ganti orang atau partisipatif
  • Menggunakan teks
  • Bahasanya pendek, padat, intensif
  • Menggunakan konjungsi sebab akibat
  • Gunakan istilah yang sesuai
  • Gunakan kata kerja tindakan

D. Mengembangkan Cerita Rakyat (Hikayat) dalam bentuk cerita pendek

Pengembangan cerita rakyat menjadi cerita pendek perlu memperhatikan:

  • Memahami teks asli cerita sejarah
  • Mengembangkan cerita menjadi kerangka cerita pendek
  • Mengubah alur menjadi alur tunggal
  • Mempertahankan nilai-nilai yang ada dalam cerita rakyat
  • Memperhatikan ketentuan penulisan yang telah diatur dalam PUEBI.
Ini adalah informasi tentang Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 10 BAB 4 Cerita Rakyat yang bisa Sinau-Thewe.com share, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad