Rangkuman IPA Kelas 7 BAB 6 Kurikulum Merdeka

- Penulis

Senin, 16 Januari 2023 - 20:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rangkuman/Ringkasan Materi IPA Kelas 7 BAB 6 “Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia” Kurikulum Merdeka – Pada bab 6, siswa akan belajar tentang interaksi antara lingkungan dengan makhluk hidup dan keanekaragaman hayati di Indonesia.

2.%20Ringkasan Rangkuman%20Materi%20BAB%206%20IPA%20Kelas%207%20Kurikulum%20Merdeka min

Rangkuman Materi IPA Kelas 7 BAB 6 Kurikulum Mandiri

A. Bagaimana Lingkungan Mempengaruhi Organisme?

1. Lingkungan Hidup

Kecepatan pertumbuhan tanaman berbeda untuk setiap perlakuan. Ini berarti bahwa lingkungan mempengaruhi kehidupan suatu organisme. Lingkungan mengacu pada segala sesuatu yang ada di sekitar organisme. Ini dapat dikategorikan sebagai lingkungan darat (terestrial) atau lingkungan perairan (perairan). Apapun lingkungannya, kemampuan organisme untuk mempertahankan kehidupan bergantung pada faktor-faktor tertentu yang dapat diklasifikasikan sebagai benda mati (abiotik) atau benda hidup (biotik).

2. Lingkungan abiotik

Jenis tumbuhan yang hidup di daerah tertentu sangat bergantung pada faktor tak hidup (abiotik). Jadi, baik hewan maupun tumbuhan bergantung pada faktor abiotik, misalnya cahaya, suhu, air, kelembaban, pH, dan salinitas.

3. Lingkungan Biotik

Kehidupan suatu organisme juga sangat dipengaruhi oleh keberadaan faktor biotik, seperti tumbuhan, hewan atau organisme lainnya. Interaksi antara organisme tersebut dapat menguntungkan atau bahkan merugikan bagi organisme itu sendiri, yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi antar makhluk hidup dapat berupa persaingan, predasi atau hubungan interaksi lainnya.

B. Bagaimana Interaksi Antar Komponen Ekosistem?

1. Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat hubungan (interaksi) saling ketergantungan antara komponen-komponen di dalamnya, baik berupa makhluk hidup maupun makhluk tak hidup. Ilmu yang mempelajari tentang saling ketergantungan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup dalam suatu ekosistem disebut Ekologi.

Dalam konsep ekologi terdapat tingkatan-tingkatan organisasi kehidupan mulai dari individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer. Individu adalah makhluk hidup tunggal, misalnya pohon kelapa, tikus, dan manusia.

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berinteraksi di suatu tempat tertentu, misalnya rumpun bambu di taman, sekelompok kambing di padang rumput. Komunitas adalah kumpulan berbagai makhluk hidup yang berinteraksi dan hidup di suatu wilayah tertentu, misalnya semua organisme di sawah terdiri dari padi, tikus, belalang, burung dan ulat.

Ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup di suatu wilayah dengan lingkungannya yang saling mempengaruhi, misalnya ekosistem danau terdiri dari organisme dan segala isinya. Bioma merupakan ekosistem yang sangat luas dan memiliki vegetasi tumbuhan yang khas, misalnya bioma gurun, bioma tundra, dan bioma hutan hujan tropis. Biosfer adalah lapisan bumi di mana kehidupan ada.

Ada banyak tempat tinggal di bioma. Tempat hidup suatu organisme disebut habitat. Misalnya pada bioma hutan hujan tropis terdapat daratan, sungai dan pepohonan. Microhabitat bahkan lebih spesifik. Misalnya di pohon ada hewan yang hidup di daun, organisme lain mungkin hanya hidup di batang, bahkan di akar.

2. Aliran Energi

Energi cahaya dari matahari diubah oleh tumbuhan menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Energi ditransfer ke organisme lain melalui proses rantai makanan. Rantai makanan adalah proses pemindahan energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya melalui makan dan dimakan.

Baca Juga :  Pengertian Hukum : Ciri, Fungsi, Tujuan, Unsur, Sifat dan Jenis Hukum di Indonesia

4.%20Rantai%20Makanan min

Tumbuhan bertindak sebagai produsen karena mampu membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Belalang, katak, ular, dan elang disebut konsumen karena mereka mendapatkan makanan dari organisme lain.

Jika semua makhluk hidup tersebut mati, maka akan terurai menjadi senyawa anorganik melalui proses dekomposisi oleh organisme pengurai.

3. Siklus Biogeokimia

Air merupakan senyawa yang memiliki daur atau siklus. Di alam, unsur kimia beredar melalui komponen biotik dan kembali ke lingkungan. Proses ini terjadi berulang kali dan tidak terbatas. Pada bagian ini akan dibahas beberapa daur yang terjadi di alam, diantaranya daur air, daur karbon, daur dan daur nitrogen.

Siklus air. Air merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Air memiliki siklus. Air yang berada di permukaan bumi akan mengalami penguapan (penguapan) saat terkena sinar matahari membentuk awan. Penguapan air juga terjadi pada daun tumbuhan yang disebut transpirasi. Selanjutnya awan tersebut akan mengalami kondensasi dan jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan (presipitasi).

Siklus lain yang sering kita temukan di alam adalah siklus oksigen dan karbon. Tumbuhan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Oksigen yang dihasilkan tumbuhan digunakan oleh manusia, hewan, dan organisme lain dalam proses respirasi.

Respirasi menghasilkan gas karbon dioksida yang dilepaskan ke udara. Tumbuhan, hewan, dan organisme lain yang mati akan diuraikan oleh dekomposer sehingga menghasilkan gas karbondioksida. Beberapa mayat akan menghasilkan bahan bakar fosil. Bahan bakar yang mengandung karbon ini bila digunakan akan menghasilkan karbondioksida.

4. Interaksi Antar Komponen Ekosistem

Interaksi antar komponen ekosistem tidak hanya terjadi antar makhluk hidup. Interaksi juga dapat terjadi antara komponen abiotik dengan komponen abiotik lainnya.

Pada paparan sebelumnya telah dijelaskan interaksi antara komponen biotik dan abiotik melalui siklus biogeokimia. Interaksi antara komponen biotik dan biotik telah dijelaskan melalui proses rantai makanan dan jaring makanan.

Jenis interaksi yang umum adalah kompetisi, predasi, herbivora, dan simbiosis. Persaingan adalah interaksi yang merugikan dua makhluk hidup yang terlibat.

Predasi mengacu pada hubungan yang menguntungkan satu pihak sementara pihak lain menderita kerugian. Herbivora adalah interaksi yang melibatkan herbivora dan produsen.

Simbiosis dalam lingkup ini mempelajari hubungan erat antara populasi yang menempati habitat yang sama. Parasitisme adalah hubungan di mana satu organisme, yang disebut parasit, mendapat manfaat dan organisme lain, yang disebut inang, dirugikan.

Contoh simbiosis parasitisme adalah parasit yang hidup di pohon dan cacing perut di tubuh manusia. Mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak. Contoh simbiosis mutualisme adalah kupu-kupu dengan tumbuhan berbunga. Komensalisme adalah hubungan di mana satu pihak diuntungkan tetapi pihak lain tidak diuntungkan atau dirugikan. Contoh simbiosis komensalisme adalah tumbuhan anggrek yang menempel pada batang pohon.

C. Apa perbedaan keanekaragaman hayati Indonesia dengan negara lain di dunia?

1. Sebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Baca Juga :  Pengertian Eksklusivisme, Bentuk, Dampak dan Contoh Paham Eksklusivisme

Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Indonesia memiliki banyak bioma seperti bioma hutan hujan tropis, savana, pantai dan padang rumput. Hal ini didukung oleh letak geografis yang berada di garis khatulistiwa yang menerima sinar matahari sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi. Hutan hujan tropis di Indonesia terkenal memiliki tumbuhan endemik khas Indonesia, misalnya bunga Rafflesia arnoldi, meranti, cendana, anggrek tebu, daun payung, damar dan lain-lain.

2. Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Banyak flora dan fauna unik Indonesia terancam oleh aktivitas manusia dan bencana alam, seperti penggundulan hutan, kebakaran hutan, banjir dan kekeringan.

D. Bagaimana Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem?

1. Pertanian dan Produksi Pangan

Salah satu kegiatan manusia yang telah dilakukan selama ribuan tahun adalah bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan pangan. Aktivitas manusia di bidang pertanian juga mempengaruhi ekosistem di dunia. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi air dan menurunkan kesuburan tanah. Banyak organisme bukan target terbunuh oleh penggunaan pestisida.

2. Kerusakan Habitat

Perkebunan bukanlah habitat alami. Perkebunan merupakan salah satu faktor penyebab hilangnya ekosistem alam. Banyak hutan yang ditebang di Indonesia untuk diubah menjadi lahan perkebunan, termasuk lahan kelapa sawit. Akibatnya, banyak jenis tumbuhan dan hewan yang terancam punah akibat hilangnya habitatnya. Konversi lahan lain seperti pertambangan dan bangunan pemukiman juga berkontribusi terhadap perusakan habitat.

3. Polusi

Pencemaran adalah masuknya zat beracun ke dalam lingkungan sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan alam.

4. Konservasi

Kegiatan manusia yang dapat memperlambat kepunahan organisme adalah melakukan kegiatan konservasi. Kegiatan yang berwawasan lingkungan dapat memperlambat penurunan keanekaragaman hayati. Beberapa kegiatan konservasi yang dapat dilakukan antara lain penggunaan energi alternatif, daur ulang limbah, pengolahan limbah dan penghijauan.

E. Mengapa Konservasi Keanekaragaman Hayati Harus Dilakukan?

1. Manfaat Konservasi

Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati secara bijaksana untuk menjaga kelangsungan stok hayati dengan meningkatkan dan mempertahankan kualitas nilai keanekaragamannya.

Manfaat konservasi dapat dilihat dari aspek ekologi dan ekonomi. Manfaat ekologis adalah perlindungan keanekaragaman hayati melalui keseimbangan ekosistem, sehingga bebas dari ancaman kepunahan.

2. Metode Konservasi

Secara umum, metode konservasi lingkungan terbagi menjadi dua, yaitu konservasi in-situ dan ex-situ. Metode konservasi in-situ merupakan upaya pelestarian keanekaragaman hayati, baik berupa flora maupun fauna, yang dilakukan di habitat alami spesies tersebut.

Kawasan yang berfungsi sebagai lokasi konservasi in-situ meliputi suaka margasatwa, cagar alam, dan taman nasional. Tujuan penetapan kawasan konservasi adalah untuk mengurangi resiko kerusakan habitat tertentu, agar tidak mengancam kelangsungan hidup flora dan fauna. Metode konservasi ex-situ merupakan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di luar habitat aslinya.

Rangkuman Buku & Materi Mata Kuliah IPA Semester 1 dan Semester 2 Anda dapat melihatnya secara lengkap dengan mengklik gambar berikut:

AVvXsEjjhrvqJGesqs6FWlQoWF2x5VdSDbEhH6ocAszWP1vMAkddS5uvDYGUlXsqS5 pXAN0 vVo62ufX9a8sbQOAmkZhBnuGbdQxXEi8QNfXi4qcCdcaJVWSDyuVuFmff3xfDzejVLMSa76AT6hkfoKDOdgaAN492MkeSiLysJMxRLOZ2F7V0 3h5bL9jTe=w400 h228
Ini adalah informasi tentang Rangkuman IPA Kelas 7 BAB 6 Kurikulum Mandiri yang bisa Sinau-Thewe.com share, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.

www.sinau-thewe.com

Berita Terkait

Bagaimana Cara Membuat Media Pembelajaran Interaktif? Begini Penjelasannya
Bagaimana Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Tahap Perkembangan Siswa SD Menurut Piaget?
Materi Bahasa Inggris Kelas 9 Semester 1 Kurikulum Merdeka
Materi Bahasa Inggris Kelas 9 Semester 1 Kurikulum Merdeka
Dalam Rantai Makanan Tumbuhan Hijau Berfungsi Sebagai…..
Contoh Soal IPA Kelas 8 SMP MTs Kurikulum Merdeka Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Makhluk Hidup
Materi Biologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka Lengkap
20 Soal Matematika Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 11 Juli 2024 - 21:23 WIB

Bagaimana Cara Membuat Media Pembelajaran Interaktif? Begini Penjelasannya

Sabtu, 6 Juli 2024 - 17:04 WIB

Bagaimana Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Tahap Perkembangan Siswa SD Menurut Piaget?

Kamis, 27 Juni 2024 - 11:03 WIB

Materi Bahasa Inggris Kelas 9 Semester 1 Kurikulum Merdeka

Rabu, 26 Juni 2024 - 20:15 WIB

Materi Bahasa Inggris Kelas 9 Semester 1 Kurikulum Merdeka

Senin, 24 Juni 2024 - 16:11 WIB

Dalam Rantai Makanan Tumbuhan Hijau Berfungsi Sebagai…..

Berita Terbaru