Pernahkah Anda mencoba tes motivasi belajar siswa? Jika belum, mungkin ada baiknya Anda dan guru melakukan tes ini untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar.
Mengetahui motivasi belajar siswa akan memudahkan guru sekalian untuk menentukan metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan agar siswa bersemangat untuk belajar. Ada beberapa jenis tes motivasi belajar mandiri.
Jadi, apa saja jenis tes motivasi belajar? Apa itu tes motivasi belajar? Bagaimana dengan contoh tes motivasi belajar? Temukan jawaban lengkapnya hanya dalam ulasan berikut ini.
Pengertian Tes Motivasi Belajar
Bapak ibu guru, ternyata motivasi belajar siswa bisa diketahui dengan mudah lho. Selain melakukan wawancara langsung dengan siswa yang bersangkutan, motivasi belajar siswa juga dapat diketahui dengan cara meminta siswa mengikuti tes motivasi belajar.
Tes motivasi belajar merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui seberapa antusias siswa dalam belajar di sekolah, serta minat belajarnya. Tes ini dianggap sebagai tes yang paling akurat dalam menentukan motivasi siswa.
Tes motivasi belajar ini dapat dilakukan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Tes yang dilakukan dapat berupa pengisian angket atau instrumen dengan berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa, seperti tingkat minat terhadap materi pelajaran, tujuan pembelajaran yang dimiliki, kepercayaan diri siswa dalam menghadapi tantangan belajar. , keinginan untuk mencapai hasil yang baik, dan sejauh mana siswa merasa terlibat, dan antusias dalam proses pembelajaran.
Tujuan Tes Motivasi Belajar
Tes motivasi belajar sengaja dirancang untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar seseorang, seperti minat, tujuan, dorongan, kepercayaan diri seseorang, dan persepsi seseorang tentang pentingnya belajar. Tujuan utama dari tes motivasi belajar siswa ini adalah untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar motivasi siswa dalam belajar.
Dengan begitu, guru dapat membantu dan mendorong siswa untuk mencapai potensi belajarnya secara optimal dan mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran. Tujuan lain diadakannya tes motivasi belajar adalah sebagai berikut.
- Membantu siswa untuk lebih memahami dirinya sendiri sehingga dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam upaya belajarnya.
- Merancang strategi pembelajaran yang tepat agar motivasi dan minat belajar siswa meningkat.
- Meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan metode pembelajaran yang lebih tepat.
- Memfasilitasi siswa dalam mengembangkan diri sehingga dapat mencapai cita-cita dan impiannya.
Jenis Tes Motivasi Belajar
Berikut beberapa jenis tes motivasi belajar yang dapat diikuti oleh siswa.
1. Strategi Termotivasi untuk Kuesioner Pembelajaran (MSLQ)
Kuesioner motivasi belajar (MSLQ) adalah instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur motivasi dan strategi belajar. Pengujian ini menggunakan kuesioner dengan skala Likert.
Skala Likert adalah skala penelitian untuk mengukur sikap dan pendapat seseorang. Dalam MSLQ, rentang pilihan jawaban skala likert berkisar antara satu sampai dengan tujuh yang artinya sangat tidak setuju hingga sangat setuju.
Skor MSLQ dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu motivasi rendah, motivasi sedang, dan motivasi tinggi.
Dalam prakteknya, MSLQ terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah bagian motivasi yang mengukur keinginan untuk belajar, nilai-nilai yang dianut, harapan dan tujuan akademik, persepsi nilai pendidikan, dan kepercayaan diri dalam belajar.
Bagian kedua adalah bagian strategi pembelajaran yang mengukur strategi pembelajaran yang digunakan siswa dalam mengatur waktu, memahami materi pelajaran, menyusun kembali informasi, dan mengukur sumber belajar lainnya.
Untuk pengukuran bagian pertama, jenis tes motivasi belajar ini terdiri dari 31 soal dan dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu komponen nilai, komponen harapan, dan komponen afektif.
2. Skala Motivasi Akademik (AMS)
Skala motivasi akademik (AMS) adalah tes motivasi belajar yang mengukur tiga faktor motivasi belajar yang meliputi motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, dan amotivasi, yang berjumlah 28 item dalam bentuk skala Likert.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berhubungan dengan kesenangan dan kepuasan siswa setelah melakukan kegiatan belajar yang berasal dari dalam dirinya sendiri tanpa adanya paksaan dari luar.
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berkaitan dengan tingkah laku siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dan bukan untuk kepentingan dirinya sendiri.
Untuk motivasi diri sebenarnya merupakan bentuk ketidakberdayaan siswa dari apa yang dipelajari, artinya siswa mengalami perasaan tidak mampu dan kurang kontrol, sehingga tidak termotivasi secara intrinsik maupun ekstrinsik.
3. Inventarisasi Strategi Belajar dan Belajar (LASSI)
Jenis tes motivasi belajar lainnya adalah inventarisasi strategi pembelajaran dan pembelajaran (LASSI). LASSI adalah alat tes psikometri yang digunakan untuk mengukur strategi belajar dan belajar individu.
Alat ini dirancang untuk memudahkan seseorang dalam memahami kelebihan dan kekurangan dirinya sehingga dapat mengembangkan dan meningkatkan strategi pembelajaran serta pembelajaran yang lebih efektif.
LASSI terdiri dari 10 skala yang mencakup aspek-aspek penting dalam pembelajaran, antara lain motivasi belajar, pemilihan waktu, konseptualisasi pembelajaran, membaca, mencatat, mengingat informasi, memahami materi, menguji diri sendiri, mengelola kecemasan, dan mengelola stres.
4. Jadwal Wawancara Mandiri (SRLIS)
SRLIS dapat digunakan sebagai tes motivasi belajar, khususnya dalam konteks penelitian kualitatif. Dalam hal ini, SRLIS dapat membantu Bapak dan Ibu guru selaku peneliti untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, bagaimana siswa mengorganisasikan diri, dan mengatasi hambatan dalam mencapai tujuan belajarnya.
Dengan menggunakan SRLIS sebagai alat untuk mengukur motivasi belajar siswa, guru dapat lebih memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa dan meningkatkan motivasi belajar. Alat ukur motivasi belajar ini juga dapat dipadukan dengan alat ukur lainnya untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang motivasi belajar.
5. Skala Orientasi Tujuan (GOL)
Selain SRLIS, ada juga skala orientasi tujuan (GOL) untuk mengukur motivasi belajar siswa. Ada dua orientasi yang diukur dengan alat ukur ini, yaitu orientasi tujuan pembelajaran dan orientasi tujuan kinerja.
Orientasi tujuan pembelajaran menunjukkan kecenderungan siswa untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang suatu materi pelajaran, sedangkan orientasi tujuan kinerja menunjukkan kecenderungan siswa untuk mencapai hasil yang tinggi dalam suatu tugas atau ujian.
Dengan menggunakan tes motivasi belajar GOL, guru dapat mengevaluasi keefektifan strategi mengajar dan pengaruh lingkungan belajar terhadap orientasi tujuan dan motivasi belajar siswa.
Contoh Soal Tes Motivasi Belajar
Berikut beberapa contoh soal yang berbentuk pernyataan pada tes motivasi belajar.
- Saya rajin pergi ke sekolah, terutama mata pelajaran yang saya sukai
- Cocok sempurna
- Sesuai dengan
- Sesuai Saja
- Kurang Sesuai
- Tidak sesuai
- Saya meragukan kemampuan saya untuk memahami penjelasan guru
- Cocok sempurna
- Sesuai dengan
- Sesuai Saja
- Kurang Sesuai
- Tidak sesuai
- Saya tidak berpikir saya bisa menyelesaikan setiap tugas mata pelajaran yang diberikan
- Cocok sempurna
- Sesuai dengan
- Sesuai Saja
- Kurang Sesuai
- Tidak sesuai
Hadirin sekalian, itulah pembahasan tentang tes motivasi belajar, mulai dari pengertian, tujuan, jenis, hingga contoh soal. Semoga bermanfaat!
www.quipper.com