PusatDapodik
Home oot Pengertian Kartel : Tujuan, Jenis, Keuntungan, Kerugian dan Contoh Kartel

Pengertian Kartel : Tujuan, Jenis, Keuntungan, Kerugian dan Contoh Kartel

Kartel

Definisi Kartel – Apa yang dimaksud dengan kartel? Apa yang dimaksud dengan kartel dan contohnya? Mengapa kartel dilarang di Indonesia? Apa yang dimaksud dengan kartel harga?

Baca Juga: Sumber Daya Ekonomi

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian kartel secara lengkap, tujuan, jenis-jenis, kelebihan, kekurangan dan contoh kartel dalam perekonomian.


1
Definisi Kartel

2
Tujuan Kartel

3
Jenis Kartel

3.2
Ketentuan Kartel

3.3
Kartel Rayon

3.4
Kartel Produksi

3.5
Sindikat Penjualan

3.6
Kartel Kolam Renang

4
Kelebihan dan Kekurangan Kartel

5
Contoh Kartel

Definisi Kartel

Kartel adalah suatu kerjasama atau penggabungan usaha secara sukarela dan sejumlah badan usaha sejenis untuk memproduksi atau menjual barang yang dihasilkannya. Setiap badan usaha yang berbadan hukum dan ekonomi tetap ada dan bebas berbuat kecuali diperjanjikan dalam perjanjian.

Pengertian kartel adalah sekelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga untuk membatasi pasokan dan persaingan.


Kartel juga diartikan sebagai organisasi perusahaan besar yang memproduksi barang serupa. Pengertian kartel diartikan sebagai kesepakatan antara sekelompok perusahaan dengan tujuan untuk mengendalikan harga suatu komoditas tertentu.

Tujuan Kartel

Tujuan utama kartel adalah mengurangi atau menghilangkan persaingan serta menciptakan keseragaman harga, jumlah produksi, dan distribusi wilayah pemasaran setiap badan usaha.


Pencapaian semua tujuan tersebut dilakukan dengan mengadakan perjanjian antara badan usaha atau sejumlah perusahaan produsen dan pihak lain yang sejenis untuk mengatur dan mengendalikan segala hal yang berkaitan dengan harga, wilayah pemasaran dan lain-lain dengan tujuan untuk menekan persaingan dan memperoleh keuntungan. .

Jenis Kartel

Berikut macam-macam kartel, antara lain:

Kartel Harga

Dalam kartel harga, harga minimum yang disepakati untuk suatu barang diperbolehkan untuk dijual. Anggota kartel dilarang menjual barang di bawah harga minimum yang disepakati.

Ketentuan Kartel

Dalam kartel, syarat yang sama disepakati dalam hal pengiriman, pembayaran dan pengemasan barang.

Kartel Rayon

Dalam kartel rayon, wilayah pemasaran masing-masing kartel disepakati, tujuan penerapannya adalah untuk mencegah persaingan antar anggota rayon.

Baca Juga: Pembangunan Ekonomi

Kartel Produksi

Dalam kartel produksi, disepakati jumlah maksimum barang yang boleh diproduksi oleh setiap anggota kartel. Tujuan dari pembatasan produksi adalah untuk mencegah kelebihan produksi yang berakibat pada penurunan harga barang.

Sindikat Penjualan

Dalam kartel sindikat penjualan disepakati bahwa setiap anggota kartel harus menyerahkan barang produksinya untuk dijual dengan harga yang sama atau satu harga.

Kartel Kolam Renang

Dalam kartel pool disepakati bahwa keuntungan yang diperoleh anggota kartel dikumpulkan dalam kas bersama dan kemudian dibagi sesuai kesepakatan yang telah disepakati. Kartel jenis ini sering disebut kartel bagi hasil.

Kelebihan dan Kekurangan Kartel

Keuntungan kartel meliputi:

  • Posisi monopoli kartel di pasar menjadikan kartel mempunyai posisi yang baik dalam menghadapi persaingan.
  • Resiko penjualan barang produksi dan resiko modal anggota dapat diminimalkan karena baik produksi maupun penjualan dapat diatur dan besarannya terjamin.
  • Kartel mampu melakukan rasionalisasi, sehingga harga barang yang dijual cenderung turun.

Kerugian kartel meliputi:

  • Kemungkinan pesaing kartel dapat memasuki keanggotaan kartel.
  • Kartel dinilai merugikan masyarakat, karena bisa leluasa menaikkan harga.
  • Peraturan yang dibuat bersama antar anggota dengan sanksi internal kartel akan mengikat kebebasan anggota yang bergabung dalam kartel.

Contoh Kartel

Berikut beberapa contoh kartel yang ada di Indonesia dan luar negeri

  • Salah satu contoh kartel di Indonesia terjadi pada PT Semen Gresik, PT Holcim Indonesia dan PT Indocement yang menguasai 88% pangsa pasar dan mampu mengendalikan harga semen dalam negeri.
  • Contoh kartel di Jerman adalah 6 produsen semen terbesar seperti Alsen AG (Holcim Deutschland AG) Dyckerhoff, Heidelberg Cement AG, Lafarge Zement GmbH, Readymix AG (Cemex Deutschland AG) dan Schwenk Zement KG.
  • Contoh kartel di Inggris adalah 4 perusahaan semen besar seperti Buxton Lime Industries, Castle (Heidelberg), Cemex UK dan Lafarge.
  • Contoh kartel di Uni Eropa adalah perusahaan semen seperti Holcim, Heidelberg, Dyckerhoff AG, Lafarge dan Cemex yang tersebar di Jerman, Inggris, Perancis, Belgia, Belanda dan Luksemburg.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi

Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian kartel secara lengkap, tujuan, jenis, kelebihan, kekurangan dan contoh kartel dalam perekonomian. semoga bermanfaat

Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad