Garis Bujur di Indonesia – Apa yang dimaksud dengan garis bujur? Jelaskan apa yang dimaksud dengan lintang dan bujur serta fungsinya? Dibatasi oleh bujur barat dan bujur timur? Apa fungsi garis lintang dan garis bujur? Apa manfaat garis bujur? Apa perbedaan antara garis lintang dan garis bujur? Bagaimana cara menemukan garis lintang bujur di Google Maps?
Baca Juga : Pengertian Rotasi Bumi
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas mengenai pengertian garis bujur, fungsi, pembagian waktu dan garis bujur bahasa Indonesia secara lengkap.
bersembunyi
Memahami Garis Bujur
Fungsi Bujur
Pembagian Waktu di Indonesia
Waktu Indonesia Barat (WIB)
Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Waktu Indonesia Timur (WIT)
Bujur Indonesia dan Akibat-akibatnya
Memahami Garis Bujur
Bujur (λ) merupakan garis khayal yang ditarik dari kutub utara ke kutub selatan atau sebaliknya. Garis bujur akan membagi bumi menjadi dua bagian yaitu belahan bumi timur dan belahan bumi barat.
Tempat yang dianggap 0° dalam penentuan garis bujur adalah garis kutub utara ke kutub selatan yang langsung melewati kota Greenwich, Inggris. Garis bujur di sebelah barat kota Greenwich disebut Bujur Barat, sedangkan garis bujur di sebelah timur kota Greenwich disebut Bujur Timur. Bujur Barat dan Bujur Timur merupakan garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dengan Kutub Selatan bumi dan menyatakan sudut antara posisi bujur dengan garis Meridian. Garis meridian sama dengan garis bujur 0°.
Antara bujur barat dan bujur timur dibatasi 180° dari kota Greenwich. Faktanya, belum ada patokan utama yang menjelaskan dasar penentuan Meridian Internasional yang dilakukan pada tahun 1884, kota Greenwich di Inggris ditetapkan sebagai meridian utama universal atau titik nol garis bujur.
Fungsi Bujur
Secara umum garis bujur berfungsi sebagai penentu letak astronomis suatu wilayah. Selain itu, fungsi garis bujur lainnya antara lain:
- Bujur akan menentukan lokasi tertentu beserta lintang. Kombinasi garis bujur dan garis lintang akan menentukan letak suatu lokasi. Keduanya akan menentukan letak absolut suatu tempat, wilayah, atau objek geografis tertentu. Dalam sistem koordinat, garis lintang dilambangkan dengan sumbu x, sedangkan garis bujur dilambangkan dengan sumbu y.
- Garis bujur digunakan sebagai dasar penentuan pembagian waktu di seluruh bumi. Setiap jarak 15° terhadap bujur timur atau bujur barat akan menunjukkan selisih waktu sebesar 1 jam (60 menit).
- Garis bujur digunakan untuk menunjukkan gerak rotasi bumi. Dalam sehari bumi akan berputar hingga 360° yang terbagi menjadi 24 jam. Oleh karena itu, dalam membagi waktu di bumi, setiap jarak 15° akan menghasilkan selisih waktu sebesar 1 jam. Basisnya adalah 360°/24 jam = 15°. Jadi setiap putaran bumi 15° berarti membutuhkan waktu 1 jam.
- Bujur digunakan sebagai alat untuk menunjukkan siang dan malam. Adanya siang dan malam merupakan akibat dari perputaran bumi dan sinar matahari.
- Bujur digunakan sebagai pembeda tanggal. Garis bujur 180° yang melewati benua di dunia, yaitu Samudera Pasifik, dianggap sebagai garis penanggalan internasional. Pada garis bujur 180° akan terjadi perbedaan tanggal. Kalau di bagian timur sudah hari Selasa, maka di bagian barat masih hari Senin.
Baca juga: Pengertian Revolusi Bumi
Pembagian Waktu di Indonesia
Antara 95°BT-141°BT mempunyai panjang busur 46°. Jika setiap 15° rotasi bumi berarti perbedaan waktunya adalah satu jam (60 menit), maka setiap 1° perbedaannya adalah 4 menit (60 menit/15 derajat = 4 menit). Jadi, untuk panjang busur 46° terdapat selisih waktu 3 jam 4 menit yang dibulatkan menjadi 3 jam (46° x 4 menit = 184 menit). Berdasarkan hal tersebut, Indonesia dibagi menjadi 3 zona waktu antara lain:
Waktu Indonesia Barat (WIB)
Bagian barat Indonesia terbentang sepanjang 105°BT. Wilayah Indonesia bagian barat meliputi Sumatera, Jawa, Madura, serta Kalimantan bagian barat dan tengah. Dengan posisi tersebut, wilayah Indonesia bagian barat mempunyai waktu 7 jam lebih cepat dibandingkan kota Greenwich. Atau bisa dibilang, Indonesia bagian barat mempunyai perhitungan waktu UTC +7 atau GMT +7. GMT adalah Waktu Rata-Rata Greenwich.
Berikut beberapa provinsi yang termasuk dalam zona Indonesia bagian barat (WIB), antara lain:
- Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
- Provinsi Sumatera Utara
- Provinsi Sumatera Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Kepulauan Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatera Selatan
- provinsi lampung
- Provinsi Bangka Belitung
- Provinsi Bengkulu
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi Banten
- provinsi Jawa Tengah
- Provinsi DI Yogyakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Tengah
Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Indonesia Tengah terbentang sepanjang 120°BT. Wilayah Indonesia dengan posisi ini mempunyai waktu yang lebih cepat 8 jam dibandingkan dengan waktu di kota Greenwich. Beberapa wilayah di Indonesia bagian tengah antara lain Sulawesi, Bali, Kalimantan Utara, Timur, dan Selatan, serta Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Pembagian waktu Indonesia bagian tengah dihitung dengan UTC +8 atau GMT +8.
Berikut beberapa provinsi di Indonesia yang masuk dalam Waktu Indonesia Tengah (WITA), antara lain:
- Provinsi Kalimantan Utara
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Sulawesi Barat
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Provinsi Sulawesi Tenggara
- Provinsi Sulawesi Utara
- Provinsi Gorontalo
Baca Juga: Pengertian Tata Surya
Waktu Indonesia Timur (WIT)
Wilayah timur Indonesia terbentang sepanjang 135° Bujur Timur. Wilayah Indonesia yang memiliki garis bujur ini mempunyai waktu yang lebih cepat 9 jam dibandingkan dengan kota Greenwich. Untuk perhitungan waktu di Indonesia bagian timur digunakan UTC +9 atau GMT +9. Wilayah yang termasuk di Indonesia bagian timur antara lain Pulau Papua dan Kepulauan Maluku.
Berikut beberapa provinsi yang termasuk dalam Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT), antara lain:
- Provinsi Maluku
- Provinsi Maluku Utara
- Provinsi Papua
- Provinsi Papua Barat
Bujur Indonesia dan Akibat-akibatnya
Indonesia terletak pada garis bujur 95°BT-141°BT. Jika dihitung dari letak 0° (kota Greenwich) maka Indonesia mempunyai selisih waktu dengan kota Greenwich sebesar 7 jam, hal ini terjadi karena 95⁰/15⁰ = 7 jam. Jadi Indonesia punya waktu 7 jam lebih awal dari waktu kota Greenwich.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia. Nomor 243 Tahun 1963, Indonesia menggunakan tiga zona waktu dan mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 1964. Ada beberapa pertimbangan yang menjadi dasar penetapan 3 zona waktu di Indonesia, antara lain:
- Buat dan rujuk ke aturan yang lebih sederhana.
- Upaya dilakukan untuk membagi waktu agar waktu Matahari Sejati tidak berbeda terlalu jauh dengan waktu patokan, terutama untuk kota-kota besar dan penting.
- Batas pembagian wilayah dan waktu tidak boleh membagi suatu provinsi.
- Untuk menentukan pembagian zona waktu di Indonesia harus memperhatikan berbagai faktor seperti agama, politik, aktivitas masyarakat dan ekonomi, kepadatan penduduk, lalu lintas, faktor sosio-psikologis dan perkembangan pembangunan.
Baca Juga: Pengertian Lubang Hitam
Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian garis bujur, fungsi, pembagian waktu dan garis bujur indonesia secara lengkap. semoga bermanfaat