Pengertian Kloning dan Contohnya – Apa yang dimaksud dengan kloning? Apa pengertian kloning dan contohnya? Apa itu kloning? Apa manfaat kloning? Sebutkan jenis-jenis kloning! Bagaimana proses kloningnya?
Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian kloning menurut para ahli, tujuan, manfaat, jenis, tata cara, tahapan dan contoh kloning secara lengkap.
Memahami Kloning
Secara etimologis, kloning berasal dari bahasa Inggris yaitu cloning, pengertian kloning adalah usaha untuk membuat duplikat suatu organisme melalui proses aseksual atau dengan kata lain membuat fotokopi atau pengadaan makhluk hidup secara aseksual.
Dalam biologi, kloning diartikan sebagai proses menghasilkan individu dengan tipe (populasi) yang sama dan identik secara genetik. Kloning merupakan suatu proses reproduksi aseksual yang umum terjadi di alam dan dialami oleh berbagai bakteri, serangga atau tumbuhan.
Dari segi terminologi, pengertian klon adalah suatu populasi sel atau organisme yang terbentuk dari pembelahan berulang suatu sel atau organisme.
Clone artinya menggandakan atau memperbanyak. Istilah Klon tampaknya berarti penggandaan DNA pada bakteri. Kemudian, para ilmuwan memperluas pemahaman tentang setiap individu yang darinya individu baru dapat dihasilkan tanpa kawin, meskipun disebut dengan kloning.
Prinsip pengklonan individu baru adalah mengganti inti sel telur dengan inti sel definitif, yang kemudian dirangsang agar sel telur dapat tumbuh. Inti telurlah yang mengandung setengah dari sel definitif yang disebut Haploid.
Kloning merupakan suatu teknik dalam bioteknologi modern yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik tingkat tinggi di bidang rekayasa genetika untuk menciptakan makhluk hidup tanpa kawin.
Kloning merupakan reproduksi aseksual yang dapat terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteri, serangga, dan tumbuhan.
Kloning merupakan permasalahan moral baru yang muncul akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan.
Secara sederhana pengertian kloning adalah proses pembuatan salinan fisik suatu makhluk hidup yang sejenis dan identik secara genetik.
Pengertian Kloning Menurut Para Ahli
Pratiwi Sudarsono
Kloning adalah penggandaan sel atau organisme secara aseksual. Hasil kloning disebut klon, yaitu suatu populasi yang berasal dari satu sel atau organisme yang mempunyai kumpulan kromosom yang sama dan ciri-ciri yang sama dengan induk aslinya.
Dr. Abdul Aziz Muhammad bin Utsman Al-Rabiisy
Kloning adalah penemuan baru.
Tujuan Kloning
Kloning adalah proses kreatif menciptakan sel atau organisme baru yang serupa dengan organisme sebelumnya secara aseksual. Tujuan dari kloning adalah:
- Rekayasa genetika untuk menghasilkan individu baru.
- Untuk membantu mempercepat pemulihan dari cedera traumatis.
- Untuk memodifikasi genetika yang diwariskan orang tua kepada anak-anaknya, sehingga meminimalkan dan mencegah cacat lahir.
- Memperpanjang hidup. Kloning mampu melakukan regenerasi sel dengan cara mengganti sel yang rusak dan menumbuhkan sel baru sehingga umur manusia bisa bertahan lebih lama.
- Mengobati infertilitas atau kemandulan pada sistem reproduksi sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu cara memperoleh keturunan.
- Memperbaiki gen dan organ tubuh yang rusak.
Baca juga: Pengertian Kultur Jaringan
Manfaat dan Dampak Kloning
Manfaat kloning khususnya kloning terapeutik diharapkan dapat bermanfaat bagi manusia khususnya dalam bidang medis. Berikut kelebihan atau manfaat dari terapi kloning, yaitu:
- Kloning manusia memberikan manfaat bagi pasangan tidak subur agar bisa memiliki keturunan.
- Organ tubuh manusia dapat dikloning secara selektif untuk digunakan sebagai organ pengganti sel pemilik organ itu sendiri, sehingga dapat meminimalkan risiko penolakan.
- Sel-sel baru yang dikloning dan diregenerasi akan menggantikan jaringan tubuh yang rusak, misalnya jaringan saraf dan otot.
- Teknologi kloning memungkinkan ilmuwan medis untuk menghidupkan dan mematikan sel. Hal ini berguna untuk mengobati kanker dan menghambat proses penuaan.
- Teknologi kloning memberikan manfaat pengujian dan penyembuhan penyakit keturunan.
- Manfaatnya antara lain menemukan obat kanker, menghentikan serangan jantung, dan menciptakan tulang, lemak, jaringan ikat, atau tulang rawan yang sesuai dengan tubuh pasien untuk tujuan penyembuhan dan bedah kosmetik.
Sedangkan dampak atau kerugian dari kloning pada manusia antara lain:
- Dampak biologis yang tidak terduga terjadi, seperti individu yang dikloning secara tidak sempurna mengalami masalah kesehatan yang lebih parah dibandingkan inangnya.
- Melebarnya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat.
- Mempercepat proses penuaan (penuaan dini).
- Bertentangan dengan etika agama.
- Gangguan keseimbangan alam.
- Menurunkan nilai kehidupan manusia.
- Meningkatkan potensi eksploitasi dalam tindak pidana.
Proses Kloning
Secara teoritis, ada beberapa prosedur dalam proses kloning gen/DNA pada makhluk hidup, yaitu:
Isolasi Fragmen DNA
Secara spesifik tahap isolasi fragmen DNA dapat dilakukan dengan metode PCR (polymerase chain react) yaitu teknik amplifikasi fragmen DNA secara in vitro.
Umumnya, DNA yang digunakan dalam PCR adalah DNA genom total yang diekstraksi dari sel dan tidak perlu memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. Urutan spesifik DNA yang akan diamplifikasi akan ditentukan oleh primer yang tersusun dari nukleotida.
Bahan yang dibutuhkan dalam proses PCR adalah DNA yang mengandung DNA duplikat seperti primer, DNA polimerase dan campuran empat deoksiribonukleotida-trifosfat (dATP, dCTP, dGTP dan dTTP) serta Magnesium Klorida (MgCl2).
Penyisipan Fragmen DNA ke dalam Vektor
Memasukkan atau menghubungkan molekul fragmen DNA dengan molekul DNA vektor disebut ligasi. Umumnya ligasi terjadi antara ujung gugus fosfat dan gugus hidroksil. Ligasi antar fragmen DNA yang ujungnya kohesif lebih efisien dibandingkan fragmen DNA yang ujungnya tumpul. Efisiensi ligasi juga dipengaruhi oleh adanya deoksiadenosin tunggal pada ujungnya. Jika sebuah fragmen DNA dengan satu deoksiadenosin di ujungnya bertemu dengan vektor yang memiliki timidin di ujungnya, efisiensi ligasi dapat ditingkatkan.
Transformasi DNA
Transformasi adalah proses menghilangkan molekul DNA donor dari lingkungan luar sel. Pembawa gen yang akan diklon diubah menjadi sel inang yang disebut vektor kloning. Transformasi DNA dapat dilakukan secara alami atau buatan.
Pada proses transformasi DNA secara alami, DNA yang berbentuk heliks ganda dan mempunyai heliks basa khusus untuk protein membran masuk ke dalam bakteri melalui membran sel bakteri yang terhidrolisis.
Sedangkan pada transformasi DNA buatan, sel bakteri dibuat secara paksa menjadi sel yang kompeten sehingga selubung sel bakteri bersifat permeabel dan memungkinkan DNA berikatan dengan sel dan masuk ke sitoplasma, kemudian berinteraksi dengan genom sel bakteri.
Sel kompeten adalah sel inang yang mempunyai kemampuan untuk dimasuki oleh vektor kloning. Perawatan untuk masuk ke dalam sel kompeten dapat dilakukan dengan metode sengatan panas atau sengatan listrik (metode elektroporasi).
Seleksi Hasil Kloning
Proses seleksi untuk mendapatkan hasil kloning yang sesuai pada koloni bakteri dilakukan dengan menggunakan X-gal dan pemotongan dengan enzim restriksi. Seleksi dengan X-gal dapat digunakan untuk mengidentifikasi plasmid rekombinan dengan komplementasi. Sedangkan pemotongan enzim restriksi dapat digunakan untuk menyeleksi plasmid rekombinan hasil kloning. Hasil pemotongan kemudian dilakukan elektroforesis dan akan terlihat pita fragmen DNA sisipan yang terpisah dari pita vektor kloning.
Baca Juga : Pengertian Bioteknologi
Secara lebih singkat berikut urutan proses kloning pada level aplikasi, yaitu:
- Pertama, siapkan sel induk, yaitu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel tubuh. Sel-sel ini didapat dari makhluk hidup yang akan dikloning.
- Kemudian, ambil inti sel dari sel induk yang berisi informasi genetik lalu pisahkan dari selnya.
- Selanjutnya siapkan sel telur yaitu sel yang diambil dari makhluk hidup dewasa kemudian dipisahkan intinya.
- Setelah itu implementasikan inti sel dari sel induk ke sel telur.
- Sel telur dipicu untuk membelah dan tumbuh. Sel telur akan membelah menjadi embrio.
- Sel embrio yang terus mengalami pembelahan (blastosis) mulai memisahkan diri dan siap untuk ditanamkan ke dalam rahim.
- Embrio tumbuh di dalam rahim menjadi janin dengan kode genetik yang sama persis dengan sel induk donor.
Jenis Kloning
Berikut ini beberapa jenis kloning yang dikenal, antara lain:
Kloning DNA rekombinan
Kloning DNA rekombinan adalah pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme ke satu elemen replikasi genetik. Contoh kloning DNA adalah memasukkan DNA ke dalam plasmid bakteri untuk mengkloning suatu gen.
Kloning Reproduksi
Kloning reproduksi adalah teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang identik.
Kloning Terapi
Kloning terapeutik adalah kloning yang dilakukan untuk menghasilkan embrio manusia sebagai bahan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh sel induk yang digunakan dalam mempelajari perkembangan manusia dan menyembuhkan penyakit.
Contoh Kloning
Berikut beberapa contoh makhluk hidup hasil kloning, antara lain:
- Domba Dolly yang merupakan hasil kloning dari salah satu sel kelenjar susu domba dan dapat bertahan hidup hingga umur 6 tahun pada tahun 2003.
- Kucing. Pada tahun 2001, peneliti dari Texas A&M University berhasil mengkloning seekor kucing namun dengan sedikit perbedaan pada bulunya. Setelah beberapa tahun, kucing hasil kloning tersebut berhasil memiliki anak.
- Seekor kuda bernama Prometea berhasil dikloning dari sel induknya.
- Seekor anjing bernama Snuppy berhasil dikloning dan mampu bertahan hidup hingga 10 tahun.
Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian kloning secara lengkap, tujuan, manfaat, langkah tata cara dan contoh kloning. semoga bermanfaat