Volume udara pernafasan pada manusia adalah banyaknya udara pernafasan yang masuk dan keluar melalui sistem pernafasan. Volume udara pernafasan pada manusia dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
- Volume tidal yaitu volume udara pernapasan normal kurang lebih 500 cc atau 500 ml.
- Volume cadangan inspirasi atau udara komplementer yaitu udara yang masih dapat dihirup secara maksimal setelah melakukan inspirasi normal adalah kurang lebih 1.500 cc atau 1.500 ml.
- Volume cadangan ekspirasi atau udara tambahan yaitu udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah melakukan ekspirasi normal adalah kurang lebih 1.500 c atau 1.500 ml.
- Volume sisa atau sisa (volume sisa) adalah volume udara yang tersisa di paru-paru setelah ekspirasi maksimal, yaitu kurang lebih 1.000 cc atau 1.000 ml.
- Kapasitas vital yaitu volume udara yang dapat dikeluarkan sebanyak-banyaknya setelah inspirasi maksimal kira-kira 3.500 cc atau 3.500 ml. Kapasitas vital adalah jumlah volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi dan volume cadangan ekspirasi.
- Volume paru total (total lung volume) adalah volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yaitu kurang lebih 4.500 cc atau 4.500 ml. Volume paru total adalah jumlah volume residu ditambah kapasitas vital.
Volume udara setiap orang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan volume paru-paru setiap orang berbeda-beda. Volume paru-paru dipengaruhi oleh faktor genetik, aktivitas, olahraga, kondisi lingkungan, dan jenis kelamin. Orang yang sering berolahraga biasanya memiliki volume paru-paru yang lebih besar dibandingkan orang yang jarang berolahraga. Orang yang tinggal di dataran tinggi dengan kadar oksigen rendah biasanya memiliki volume paru-paru yang lebih besar dibandingkan orang yang tinggal di dataran rendah. Laki-laki biasanya memiliki volume paru-paru yang lebih besar dibandingkan volume paru-paru perempuan.
Secara umum, manusia mampu bernapas antara 15-18 kali setiap menitnya. Namun, frekuensi pernapasan setiap orang berbeda-beda. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernafasan adalah umur, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh dan aktivitas tubuh. Sedangkan bayi dan balita memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Sedangkan frekuensi pada wanita umumnya lebih tinggi dibandingkan pria, karena wanita memiliki volume paru-paru yang lebih kecil dibandingkan pria. Namun jika dilihat dari jumlah aktivitasnya, frekuensi pernafasan laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal ini karena laki-laki lebih aktif. Semakin tinggi suhu tubuh, semakin tinggi pula frekuensi pernafasannya. Pada posisi badan berdiri frekuensi pernafasan lebih tinggi dibandingkan pada posisi duduk atau berbaring. Sedangkan frekuensi pernapasan orang yang banyak beraktivitas lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak pernah beraktivitas atau orang yang jarang beraktivitas