Istilah keanekaragaman hayati menurut Dana Seluruh Dunia Untuk Nanture (WWF) 1989, adalah kekayaan kehidupan di bumi yang mencakup jutaan tumbuhan, hewan, mikroorganisme, materi genetik yang dikandungnya, dan ekosistem yang dibangunnya menjadi satu lingkungan hidup.
Sedangkan untuk memahaminya perlu diingat bahwa sifat yang terlihat (fenotipe) merupakan ekspresi dari sifat yang tidak terlihat (genotipe) yang terkandung dalam suatu gen. Ciri-ciri yang tidak terlihat ini seringkali dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka tinggal.
Oleh karena itu, keanekaragaman hayati secara lebih spesifik mencakup variasi genetik yang ada dalam suatu spesies. Keanekaragaman spesies yang membentuk suatu komunitas hayati akan menunjukkan keanekaragaman spesies dalam suatu komunitas, dan ekosistem yang merupakan kawasan dimana komunitas tersebut berada. Keanekaragaman hayati tidak bersifat statis, tetapi dapat berubah sesuai dengan perubahan susunan genetik suatu spesies akibat pengaruh lingkungan, baik alami yang disebut dengan proses seleksi alam maupun buatan manusia, misalnya proses persilangan untuk mencari benih unggul.
Variasi genetik
Variasi genetik e menunjukkan adanya perbedaan komposisi genetik antar individu yang sejenis. Dengan adanya variasi genetik, dapat dengan mudah diamati adanya perbedaan warna tubuh yang berbeda pada ikan, merpati, atau ayam yang sejenis. Begitu pula dengan perbedaan tinggi atau ciri tanaman padi, mangga, pisang, salak, rambutan, dan durian. Keanekaragaman genetik ini memungkinkan individu atau berbagai jenis makhluk hidup dapat beradaptasi dengan kondisi yang berbeda-beda, misalnya perubahan lingkungan.
Keanekaragaman spesies
Keanekaragaman spesies menunjukkan jumlah dan keanekaragaman jenis organisme yang ada. Keanekaragaman jenis ini meliputi jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang ada pada suatu daerah. Dan di dunia ini diperkirakan terdapat 13-14 juta jenis organisme dan baru 1,75 juta yang teridentifikasi.
Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman ekosistem menggambarkan jenis populasi organisme yang ada di suatu wilayah tertentu dan interaksi antara komponen biotik dan aboitik. Dan hal ini dapat digambarkan dengan membandingkan keanekaragaman 2 ekosistem yang berbeda. Di persawahan terlihat populasi yang ada meliputi satu tumbuhan dominan misalnya padi, serta hewan seperti tikus, beberapa jenis burung, ular dan serangga. Sedangkan di kawasan hutan pegunungan, populasinya meliputi berbagai jenis tumbuhan, berbagai jenis burung, ular, serangga, dan mamalia. Jadi perbedaan tersebut mencerminkan keanekaragaman ekosistem yang ditunjukkan oleh perbedaan komposisi jenis populasi organisme yang ada serta faktor lingkungan yang ada, misalnya siklus tahunan suhu, curah hujan, kelembaban dan sifat tanah.