7 Aksara dalam Naskah Kuno, mulai Arab Jawi sampai Kaganga

Table of content:
Apakah detikers tahu, kenapa tulisan itu naskah jaman dahulu terlihat cantik?
Menurut Perpustakaan Nasional RI, kegiatan menulis pada zaman dahulu dilakukan oleh orang-orang berbakat. Untuk itu, setiap guratan memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri.
Tradisi tulis yang tersebar di nusantara juga menghasilkan berbagai naskah kuno. Lihat karakter apa saja yang digunakan dalam naskah kuno Nusantara koleksi Perpustakaan Nasional RI!
Jenis Aksara dalam Naskah Kuno Nusantara
1. Aksara Arab, Arab Jawi, Arab Pegon
Aksara Arab pada manuskrip kuno biasanya menggunakan bahasa Arab. Sementara itu, Arab Jawi merupakan aksara Arab yang menggunakan bahasa Melayu.
Selain itu ada juga Pegon Arab, yaitu tulisan Arab dalam bahasa Jawa atau Sunda.
2. Aksara Jawa
Aksara Jawa juga dikenal dengan Hanacaraka, Carakan, dan Dentawyanjana. Mengutip laman Instagram Perpusnas, dalam aksara Jawa terdapat 20 huruf induk serta pasal dan pasangan yang fungsinya untuk mengubah bunyi.
3. Aksara Bali
Aksara Bali Kuno ditulis di atas daun lontar. Tidak hanya dalam bahasa Bali, aksara dengan naskah Bali juga menggunakan bahasa Sanskerta, Kawi, Jawa Kuno, dan Sasak.
4. Aksara Batak
Aksara Batak terdiri dari 5 jenis, yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Mandailing, dan Batak Pakpak/Dairi. Aksara Batak ditulis dari kiri ke kanan dan tidak ada spasi antar kata.
5. Aksara Sunda
Ada variasi lain dari aksara Sunda yaitu aksara Sunda Kuna. Aksara Sunda merupakan penyesuaian aksara Sunda Kuna untuk mengadaptasi perkembangan bahasa yang terjadi di Sunda.
6. Naskah lontaraq
Pernahkah Anda mendengar tentang aksara Lontaraq? Aksara ini merupakan aksara tradisional yang digunakan oleh masyarakat Bugis dan Makassar.
Aksara lontaraq terdiri dari 23 aksara dasar. Arah penulisan sistem aksara adalah dari kiri ke kanan dan secara tradisional ditulis tanpa spasi antar kata.
7. Skrip Kaganga
Naskah Kaganga merupakan kumpulan beberapa naskah yang berhubungan dengan Sumatera Selatan dan Bengkulu. Aksara yang disertakan di dalamnya antara lain Ulu, Rejang, Lampung, Rencong, dan lain-lain.
Menonton video “Jokowi di Depan Masyarakat Suku Dayak: Benarkah Mendukung IKN?“
[Gambas:Video 20detik]
(nah/nah)