Pada postingan sebelumnya tentang ciri-ciri jamur telah dijelaskan bahwa berdasarkan struktur dan bentuk reproduksi seksualnya, jamur dibedakan menjadi empat kelas yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, Dan Deuteromycota. Sebelumnya kita telah membahas kelas jamur Zygomycota. Kali ini kita akan melanjutkan pembahasan kita mengenai struktur dan bentuk reproduksi jamur.

struktur jamur

Kelas Ascomycota

Pernahkah Anda makan tapai singkong atau tapai ketan? Tapai singkong atau tapai ketan yang terbuat dari singkong atau ketan ini merupakan hasil fermentasi jamur Saccharomyces cerevisiae. Jamur ini mempunyai kemampuan untuk mengubah karbohidrat menjadi glukosa, kemudian glukosa tersebut akan diubah menjadi alkohol.

jamur ascomycoteUntuk lebih memahami Ascomycota, mari kita bahas lebih lanjut mengenai ciri-ciri, cara reproduksi dan peran jamur Ascomycota lainnya. Jamur dalam kelompok Ascomycota dapat bersel tunggal (misalnya Saccharomyces sp.), bersel banyak dengan hifa terisolasi dan banyak inti (misalnya Penicillium sp.), atau bersel banyak yang membentuk tubuh buah (misalnya Xylaria dan Nekria). Jamur Ascomycota hidup secara parasit atau saprofit.

Jamur pada kelompok ini berkembang biak secara aseksual dengan membentuk spora. Spora terbentuk di dalam ascus dan disebut ascospora.

Ujung hifa jamur akan membesar dan membengkak sebagai tempat menempelnya sterigma. Sterigma adalah tangkai yang menopang konidium. Di dalam konidium terdapat spora vegetatif yang disebut konidiospora. Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk ascocarps. Prosesnya diawali dengan peleburan inti-inti pada hifa yang mempunyai dua inti (hifa diploid) dan membentuk suatu badan (kantung) yang disebut askokarpus. Ascocarp adalah kantung panjang yang menghasilkan ascospora. Selain itu, beberapa jamur berkembang biak dengan cara bertunas, misalnya Saccharomyces (ragi). Tunas terbentuk dari percabangan sel. Setelah semua bagian sel terbentuk, tunas dipisahkan dari induknya.

Jamur yang termasuk dalam kelompok Ascomycota antara lain Nectria, Saccharomyces cerevisiae, Penicillium, Neurospora crassa, dan Aspergillus sp.

Saccharomyces (ragi) merupakan jamur bersel tunggal yang tidak mempunyai hifa dan tubuh buah. Reproduksi seksual khamir dilakukan melalui penyatuan dua sel yang akan membentuk ascus yang menghasilkan ascospora. Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tunas.

Saccharomyces digunakan untuk membuat tapai, bir dan roti. Dalam proses pembuatan bir, jamur akan mengubah karbohidrat menjadi glukosa, kemudian mengubah glukosa tersebut menjadi alkohol. Jika dituliskan dengan rumus kimia maka reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

C6H1206 2C2H5OH + 2CO2 + Energi
glukosa alkohol

Proses terakhir untuk mendapatkan alkohol adalah penyulingan cairan tapai. Saccharomyces juga digunakan untuk mengembangkan adonan roti, misalnya kue apem atau roti tawar. Adonan yang sudah jadi tidak langsung diolah, melainkan didiamkan beberapa saat. Hal ini berfungsi untuk memberi kesempatan pada jamur untuk melakukan proses fermentasi yang menghasilkan gas CO. Gas CO yang terperangkap di dalam adonan membuat teksturnya berongga dan mengembang.

Neurospora crassa (jamur oncom) dapat tumbuh pada tongkol jagung yang telah direbus dan dibuang bijinya. Konidianya berwarna merah jingga. Jamur ini digunakan untuk membuat oncom merah. Di daerah Bandung, oncom merupakan makanan yang sangat populer. Selain itu jamur Neurospora crassa juga dijadikan objek penelitian untuk mengetahui pengaruh sinar X yang menyebabkan mutasi pada makhluk hidup.

Ada banyak jenis jamur Penicillium. Penicillium chrysogenum dan Penicillium notatum menghasilkan antibiotik penisilin. Penicillium notatum yang tumbuh pada roti dan nasi yang membusuk memiliki konidia berwarna kehijauan. Antibiotik penisilin pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming. Penicillium requoforti dan Penicillium camemberti sering digunakan dalam pembuatan keju.

Aspergillus niger merugikan manusia karena dapat membusukkan buah pasca panen. Jamur ini juga sering hidup di saluran telinga tengah dan menyebabkan penyakit telinga yang disebut otomycosis. Aspergillus oryzae digunakan dalam pembuatan sake (anggur Jepang). Aspergillus Wenii digunakan dalam pembuatan kecap, sake, tauco, asam sitrat, asam oksalat dan asam format. Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin. Aspergillus fumigatus menyebabkan penyakit paru-paru pada burung dan aspergillosis pada manusia. Aspergillus sp. tinggal di tempat lembab, pada makanan, pakaian, buku dan kayu. Konidia Aspergillus berwarna hijau kebiruan.

Aspergillus niger merugikan manusia karena dapat membusukkan buah pasca panen. Jamur ini juga sering hidup di saluran telinga tengah dan menyebabkan penyakit telinga yang disebut otomycosis. Aspergillus oryzae digunakan dalam pembuatan sake (anggur Jepang). Aspergillus Wenii digunakan dalam pembuatan kecap, sake, tauco, asam sitrat, asam oksalat dan asam format. Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin. Aspergillus fumigatus menyebabkan penyakit paru-paru pada burung dan aspergillosis pada manusia. Aspergillus sp. tinggal di tempat lembab, pada makanan, pakaian, buku dan kayu. Konidia Aspergillus berwarna hijau kebiruan.

Kelas Basidiomycota

Pernahkah Anda menyantap keripik jamur merang yang terkenal dari daerah Dieng Wonosobo Jawa Tengah? Keripik jamur merang ini terbuat dari jamur yang termasuk dalam kelompok Basidiomycota. Selain keripik, jamur juga sering kita temukan pada berbagai masakan seperti sup yang menggunakan jamur kuping dan jamur merang.

jamur BasidiomycotaJamur yang termasuk dalam kelas Basidiomycota ini biasanya tumbuh pada musim hujan dengan ciri khas seperti payung. Umumnya tumbuh pada batang pohon yang membusuk atau tempat lembab lainnya. Jamur ini berbentuk setengah lingkaran dan memiliki pelat berwarna coklat.

Jamur Basidiomycota mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Basidiomycota memiliki tubuh buah yang disebut basidiocarp dari mana basidium terbentuk. Basidium akan menghasilkan spora yang disebut basidiospora. Selain memiliki basidium, jamur ini memiliki hifa bersekat dengan satu atau dua inti. Jamur Basidiomycota hidup secara saprofit atau parasit pada tanaman. Jamur ini akan membentuk dua miselium yaitu miselium primer dan miselium sekunder. Miselium primer mempunyai rangkaian sel berinti tunggal yang berasal dari basidiospora. Miselium sekunder mempunyai sel berinti dua yang merupakan hasil konjugasi dua miselium atau penyatuan dua basidiospora.

Basidiomycota bereproduksi secara seksual melalui basidiospora. Beberapa hifa yang bercabang akan membesar membentuk tubuh yang disebut basidium. Basidium akan menghasilkan spora (+) dan spora (-). Spora ini akan tumbuh menjadi hifa (+hifa (-). Hifa (+) dan hifa (-) akan menjadi satu melalui konjugasi. Konjugasi tersebut berbentuk miselium yang mengandung dua inti dan berada dalam miselium yang diploid. Setelah itu miselium diploid menjadi terbentuk maka akan terjadi peleburan kedua plasma yang disebut dengan plasmogami. Plasmosis tidak diikuti dengan penyatuan inti sehingga miseliumnya tetap dua yang disebut miselium sekunder. Miselium sekunder akan menimbulkan basidium. Kedua inti tersebut terkandung didalamnya. miselium akan membentuk satu inti diploid yang disebut karyogami, kemudian menjadi inti

mengalami pembelahan meiosis membentuk empat inti haploid yang akan menjadi basidiospora.

Reproduksi aseksual dengan konidiospora. Hifa (+) atau hifa (-) akan membentuk suatu badan yang disebut konidium. Pada konidium akan dihasilkan konidiospora.

Secara umum kelompok jamur ini dapat diamati dengan mata telanjang karena mempunyai bentuk morfologi yang besar. Sebenarnya yang bisa kita amati adalah basidium dari jamur Basidiomycota. Jamur yang termasuk dalam kelompok ini antara lain Volvariella volvacea (jamur jerami), Auricularia polytricha (jamur kuping), Lentinus edodes (jamur sitake), Pleurotus ostreatus (jamur tiram), Ganoderma aplanatum (jamur kayu), Puccinia graminis (jamur karat) yang menyerang rumput, gandum dan tumbuhan dikotil. Selain itu, ada juga Ustilago vireus yang merupakan parasit pada padi, Ustilago campestris (jamur kalengan), Ustilago maydis (jamur api) yang merupakan parasit pada jagung, Amanita phalloides yang menghasilkan racun falin yang dapat merusak sel darah merah, dan Amanita muscaria yang menghasilkan racun. muscarine yang dapat membunuh lalat.

Kelas Deuteromycota

jamur DeuteromycotaKelompok jamur Deuteromycota mempunyai hifa yang terisolasi. Deuteromycota bereproduksi secara aseksual dengan konidiospora yang dihasilkan oleh konidium. Bisa juga berupa blastospora (spora yang membentuk tunas) atau arthospora (spora yang terbentuk dari bagian hifa). Sedangkan untuk reproduksi seksual belum diketahui. Beberapa anggota jamur ini membentuk tubuh buah (pycnidium).

Dahulu, sebelum diketahui reproduksi seksualnya, jamur oncom termasuk dalam kelas Deuteromycota dengan nama Monilia sitophila. Namun setelah ditemukan reproduksi seksual yaitu dengan membentuk ascospora, jamur oncom dimasukkan ke dalam kelas Ascomycota dengan nama Neurospora crassa.

Ada Deuteromycota yang hidup sebagai parasit pada manusia, misalnya Epidermophyton floocosum yang menyebabkan penyakit kutu air atau kurap, Chladosporium, dan Curvularia. Deuteromycota sering menyebabkan penyakit kulit yang disebut dermatomikosis.

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai Struktur dan Bentuk Jamur Berdasarkan Reproduksi Seksual. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sumber literatur dalam mengerjakan tugas. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *