Berikut Tantangan Bagi Guru Abad 21

PUSATDAPODIK.COM | Tantangan bagi guru abad 21 sebagai pelaku penting dalam pendidikan Indonesia adalah menghasilkan generasi yang tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.
Hal itu diungkapkan Bukik Setiawan, Ketua Yayasan Guru Belajar. Dikatakannya, pendidikan adalah upaya untuk membantu anak-anak menghadapi tantangan zamannya agar mereka bisa hidup mandiri dan bahagia.
Baca Juga: Piala Dunia Qatar 2022! Tidak main-main – Inggris memasang formasi terkuat malam ini untuk menghadapi Iran,
Dikatakannya, guru sebagai peran yang membantunya perlu mengetahui dan menyadari tantangan apa saja yang ada di era anak didiknya saat ini. Hal tersebut disampaikan Ketua Yayasan Guru Belajar dalam webinar kelima bertajuk Extension Course of Culture and Region yang diselenggarakan Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan.
“Mengapa saya memilih kata tolong? karena saya percaya bahwa anak pada dasarnya adalah pembelajar mandiri sejak lahir. Mereka secara alami akan tumbuh dan berkembang menjadi individu yang mandiri. Pendidikan bukanlah syarat utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendidikan adalah upaya untuk membantu agar proses tumbuh kembang anak menjadi lebih efektif,” ujarnya dikutip dari Kompas (30/10/2022).
Baca Juga: Membuat Anda Menyentuh! Shio Ini Banjir Lika-liku di Tahun 2023
Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan menjelaskan adanya kesenjangan antar generasi yang dapat mempengaruhi peluang dan tantangan dalam dunia pendidikan. Dikatakannya, ada perbedaan kebutuhan pendidikan yang mencolok di setiap era.
Dilansir dari laman Kompas (30/10/2022), misalnya, seperti yang terjadi pada abad ke-19. Tantangan tersebut berkaitan dengan efisiensi dan mekanika karena pada saat itu bersinggungan dengan industri manufaktur.
Baca Juga: Wajib Baca! Berikut standar yang harus dimiliki oleh PAUD di seluruh Indonesia
Berbeda dengan yang terjadi pada abad ke-20. Pada abad ke-20 tantangannya adalah informasi dan rasionalitas karena pada saat itu bersinggungan dengan pesatnya industri informasi.
Tantangan bagi guru di abad 21, menurut penjelasan Bukik adalah mampu menggerakkan anak untuk mampu menganalisis dan mengelola berbagai macam informasi agar kreatif. Sebab, di abad ini yang berkembang adalah industri kreatif. Bahkan sumber daya yang dapat digunakan untuk belajar tidak lagi terbatas, tetapi meluas ke masyarakat dan lingkungannya.
Baca Juga: Sedih! Nasib Sial Untuk Masuk Tahun 2023 Ini
“Karena kemampuannya dalam menganalisis, maka perlu dipaparkan anak ke berbagai komunitas di masyarakat secara langsung. Pembelajaran tidak lagi menekankan pada efisiensi tetapi bagaimana pembelajaran itu bermakna bagi siswa,” kata Bukik, dikutip dari Kompas (30/10).
Menurutnya, anak-anak di abad 21 membutuhkan pembelajaran yang dipersonalisasi yang dapat merancang sendiri tujuan dan cara belajarnya.
Baca Juga: Sadis! Shoi Ini Memiliki Banyak Nasib Buruk di tahun 2023
Model komunikasi dalam proses pembelajaran juga tidak sekedar memberikan kesempatan anak untuk berbicara, tetapi juga menekankan bahwa anak berperan aktif dalam diskusi dan presentasi.
“Yang dibutuhkan bukan hanya soal penguasaan ilmu atau kompetensi, tetapi bagaimana kompetensi tersebut dapat berfungsi dalam kolaborasi sehingga dapat berkontribusi dalam kehidupan,” tambah Ketua Yayasan Guru Belajar.
Baca Juga: Masih Jatuh Cinta? Beberapa hal ini bisa kamu lakukan agar bisa balikan dengan mantan
Karena perbedaan usia antara guru dan murid, menurut Ketua Bukik, hal ini bisa menjadi jurang pemisah antara pendidik dan yang dididik. Singkatnya, pendidik adalah lulusan pendidikan abad ke-19 yang harus membantu peserta didiknya menghadapi tantangan zaman di abad ke-21.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kepala Bukik menekankan perlunya menempatkan anak sebagai pemimpin dalam setiap proses pembelajaran. Di sisi lain, mereka juga berusaha menempatkan pendidik atau guru sebagai orang yang belajar.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 22 November 2022, Leo Tak Berani Ungkap Perasaannya, Virgo Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Pasalnya, guru sebagai pendidik sekaligus orang dewasa justru lebih banyak memiliki pekerjaan rumah dibandingkan anak-anak.
Baca juga: Mimpi Diundang Balik oleh Mantan? Inilah artinya
“Karena kita harus unlearn dulu. Melupakan apa yang kita pelajari sebelumnya agar kita bisa lebih terbuka, melihat, dan memahami tantangan di abad 21 ini. Memahami anak kita apa adanya tanpa bias kita sebagai warga negara yang belajar dengan cara abad 19,” ujarnya, dikutip dari Kompas (30/10/2022).
Sumber: Naikpangkat.com