Seni pertunjukan asli Indonesia ini tumbuh subur di pulau Jawa dan Bali dan sering ditampilkan di acara-acara seperti peringatan kemerdekaan dan pernikahan. Bahkan UNESCO telah menobatkan seni wayang sebagai Mahakarya Warisan Kemanusiaan Lisan dan Nonbendawi atau warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni asli Indonesia.
Secara historis, seni wayang masuk ke Nusantara karena masuknya agama Hindu di Indonesia. Seni pertunjukan ini merupakan media yang efektif untuk menyebarkan agama Hindu dengan menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata.
Demikian pula penyebaran agama Islam yang menggunakan seni wayang sebagai media dakwah oleh Wali Songo, dan seiring berjalannya waktu budaya wayang berkembang pesat dan menjadi kesenian khas dari Indonesia.
Jenis Boneka
Fakta menarik dari kesenian wayang ini adalah jenisnya, dimana setidaknya terdapat 6 jenis wayang yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri serta terkenal di Indonesia, antara lain:
- Wayang kulit
Sesuai dengan namanya, jenis wayang ini terbuat dari kulit sapi yang telah diolah menjadi lembaran kulit. Menurut sejarah, wayang purwa adalah wayang kuliy pertama. Wayang ini dimiliki oleh Sri Jayabaya, penguasa Kerajaan Kediri pada tahun 939 M.
- Wayang Wong
Wayang wong adalah perwujudan lain dari wayang purwa. Kesenian ini dilakukan oleh manusia. Keberadaan wayang wong sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Fakta ini tertulis dalam Prasasti Wimalasmara (930 M) dan Prasasti Balitung (907 M).
- Wayang Gedog
Bentuk wayang golek ini mirip dengan wayang purwa, hanya sunggingan dan tatahannya saja yang berbeda. Keberadaan wayang gedog diduga sudah ada sejak zaman kerajaan Demak.
- Pertunjukan boneka
Wayang ini terbuat dari kayu dan biasanya memakai pakaian adat seperti sarung batik. Bentuk ini membuat pertunjukan wayang kulit terlihat lebih hidup dibandingkan dengan jenis wayang lainnya.
- Wayang Klitik
Bentuk wayang ini menyerupai wayang kulit, namun terbuat dari kayu seperti wayang golek. Namun, wayang klitik lebih tipis dari wayang golek.
- Wayang Beber
Berbeda dengan jenis lainnya, wayang ini dilakukan dengan cara membuka layar atau kertas. Layar menggambarkan kisah drama melalui gambar yang terdaftar.