pusatdapodik.com – Pada artikel ini akan kami jelaskan jawabannya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah melakukan survei biaya produksi padi tahun 2017 untuk padi sawah sebesar Rp 2.926,05/kg gabah kering panen (gkp).
Anda harus memperhatikan jawabannya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah melakukan survei biaya produksi padi tahun 2017 untuk padi sawah, besarannya sebagai berikut adalah Rp 2.926,05/kg gabah kering panen (gkp).
Inilah jawabannya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah melakukan survei biaya produksi padi tahun 2017 untuk padi sawah sebesar Rp 2.926,05/kg gabah kering panen (gkp) yang akan kami sajikan.
Baca Juga: Di Labuan Bajo Ada Hotel Mewah Hanya 1 Jutaan, Liburan Bersama Keluarga, Mobil Berkualitas dengan Fasilitas Unggulan
PERTANYAAN:
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang melakukan survei biaya produksi padi tahun 2017 untuk padi sawah sebesar Rp 2.926,05/kg gabah kering panen (gkp).
Hasil survei BPS tahun 2017 menunjukkan biaya tenaga kerja dan sewa lahan padi sawah hanya sebesar Rp 2.926,05/kg gkp atau 74,4% dari total biaya.
Total biaya produksi padi sawah mencapai Rp 13,56 juta/musim/Ha. Biaya produksi padi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya penyusutan peralatan dimasukkan dalam perhitungan biaya tetap produksi beras. Biaya variabel meliputi biaya pembelian bibit padi, biaya pembelian pupuk, biaya penyusutan, biaya sewa lahan, biaya tenaga kerja.
Harga benih padi sawah Rp. 4.200 per kg.
Harga pupuk urea Rp. 1.500 per kg, pupuk SP 36 Rp. 1.900 per kg, harga pupuk KCL Rp. 1.500 per kg.
Harga pestisida Rp. 120.000 per kg.
Pemanfaatan teknologi pertanian akan meningkatkan produktivitas dan produksi padi pada tahun 2017.
Produktifitas petani dalam menggunakan teknologi baru dipengaruhi oleh: luas areal usahatani sawah, tingkat pendidikan petani, umur petani, keberanian mengambil resiko, aktivitas mencari ide atau informasi baru, dan sumber informasi yang digunakan. (Wijayanti, 2009).
Berdasarkan artikel di atas Anda diminta menjelaskan pengaruh penggunaan teknologi terhadap produksi padi; Jelaskan juga komponen total biaya apa saja yang dikeluarkan dalam produksi beras pada tahun 2017.
MENJAWAB:
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKSI BERAS :
Pemanfaatan teknologi pertanian memberikan dampak positif terhadap produksi padi terutama dalam hal peningkatan produktivitas. Beberapa dampak positif penggunaan teknologi terhadap produksi padi antara lain:
1. Peningkatan Produktivitas:
Penggunaan teknologi seperti varietas unggul, sistem irigasi modern, dan cara bercocok tanam yang efisien dapat meningkatkan produktivitas padi. Hal ini dapat menghasilkan lebih banyak gabah per hektar.
2. Efisiensi Penggunaan Masukan:
Teknologi pertanian memungkinkan petani menjadi lebih efisien dalam menggunakan input seperti pupuk, pestisida, dan air. Dengan teknologi, petani dapat mengoptimalkan penggunaan input sehingga biaya produksi dapat ditekan.
3. Peningkatan Kualitas Hasil:
Teknologi juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas biji-bijian. Penggunaan varietas padi unggul dan cara pertanian yang baik dapat menghasilkan padi yang lebih baik dari segi kualitas.
4. Peningkatan Ketahanan terhadap Risiko:
Petani yang menerapkan teknologi cenderung lebih tahan terhadap risiko, seperti serangan hama atau perubahan kondisi cuaca. Teknologi dapat memberikan solusi atau alternatif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi petani.
KOMPONEN TOTAL BIAYA PRODUKSI PADI TAHUN 2017:
Total biaya produksi padi tahun 2017 mencakup berbagai komponen, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Beberapa komponen biaya tersebut antara lain:
1. Biaya Tetap:
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah seiring dengan perubahan produksi, misalnya biaya penyusutan peralatan pertanian. Biaya tetap ini termasuk penyusutan peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
2. Biaya Variabel:
Biaya variabel terdiri dari biaya-biaya yang berfluktuasi seiring dengan tingkat produksi. Komponen biaya variabel meliputi:
– Beli Bibit Padi : Biaya untuk memperoleh bibit padi.
– Pembelian Pupuk : Biaya pembelian pupuk seperti urea, SP 36, dan KCL.
– Biaya Penyusutan : Biaya penyusutan peralatan yang digunakan dalam produksi.
– Biaya Sewa Lahan : Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa lahan untuk bercocok tanam.
– Biaya Tenaga Kerja: Biaya yang berkaitan dengan upah pekerja yang terlibat dalam kegiatan pertanian.
3. Biaya Pestisida:
Biaya perolehan pestisida yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman padi.
Dengan memahami komponen total biaya produksi, petani dapat mengelola pengeluaran mereka dengan lebih efisien dan mengambil keputusan yang lebih baik terkait teknologi dan praktik pertanian yang digunakan.
Nah, itulah jawabannya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang melakukan survei biaya produksi padi tahun 2017 untuk padi sawah sebesar Rp 2.926,05/kg gabah kering panen (gkp).