Pengelolaan Kelas di Sekolah Inklusi

- Penulis

Kamis, 27 Oktober 2022 - 01:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

pexels photo 3184658

pexels photo 3184658

pusat dapodik  – Berbagai kebutuhan siswa di sekolah inklusi berdampak pada penyesuaian dalam hal kurikulum, penataan lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, serta interaksi sosial antar siswa di lingkungan kelas.

Selama ini banyak orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus menyekolahkan anaknya ke sekolah inklusi. Hal ini dikarenakan metode pembelajaran di sekolah inklusi dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Sekolah inklusif adalah sekolah yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Di sekolah ini banyak anak berkebutuhan khusus atau tidak, dan mereka belajar di kelas yang sama dan menerima pendidikan yang sama.

Latar belakang pendidikan dan pemahaman guru tentang anak berkebutuhan khusus sangat penting untuk memberikan pelayanan yang optimal dalam mengelola kelas untuk anak berkebutuhan khusus. Semua anak belajar bersama, baik di kelas maupun sekolah dengan menyesuaikan kondisi dan kebutuhan masing-masing anak.

Penyelenggaraan pendidikan inklusi menuntut sekolah untuk memberikan pendidikan yang ramah anak, kelas yang tidak diskriminatif, serta pengakuan dan penghormatan terhadap semua hak anak. Sedangkan terkait dengan proses belajar mengajar, perlu dikembangkan suatu kegiatan pembelajaran yang mampu mengakomodir semua kebutuhan anak, termasuk anak berkebutuhan khusus.

Baca Juga :  2,4 Juta Guru PPPK dibutuhkan Kemendikbud, Simak Mekanisme Seleksinya!

Dalam pendidikan inklusif, guru dituntut memiliki keterampilan profesional dalam mengajar di kelas. Guru harus melakukan penyesuaian layanan pendidikan dengan keragaman kebutuhan siswa. Proses belajar mengajar yang berkualitas akan muncul dalam suasana dan iklim kelas yang kondusif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Pengelolaan Kelas di Sekolah Inklusi

Kebutuhan siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi berimplikasi pada perubahan orientasi dan pengelolaan kelas. Guru kelas diharapkan dapat memenuhi keragaman kebutuhan siswa

Guru kelas tidak lagi berorientasi klasikal tetapi dihadapkan pada keragaman kebutuhan siswa. Pembelajaran bermakna bukan hanya tentang mengajar atau tentang penyampaian informasi tetapi juga terkait dengan pengembangan kepribadian siswa, interaksi sosial dan penanaman sikap dan nilai pada siswa.

Berkaitan dengan masalah pengelolaan kelas, Weber (1997) menyatakan bahwa pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan memelihara aturan-aturan di dalam kelas serta ketertiban dan suasana dan suasana kelas melalui pendekatan disiplin kelas. Pandangan ini lebih otoriter dan telah ditinggalkan karena dianggap kurang manusiawi.

Sedangkan menurut Winataputra (1998:4), hakikat pengelolaan kelas meliputi: menciptakan iklim kelas yang efektif dan produktif, menciptakan hubungan interpersonal yang sehat, mendorong munculnya perilaku yang diharapkan, dan memberikan kebebasan kepada siswa.

Baca Juga :  Asesmen Nasional / Kompetensi Minimal (AKM)

Selain itu, Hughes (2001:45) memandang bahwa pengelolaan kelas merupakan proses menuju perubahan perilaku. Pandangan ini memandang bahwa pengelolaan kelas adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan tingkah laku siswa, baik membentuk tingkah laku baru, menghilangkan tingkah laku atau mengubah tingkah laku siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas di sekolah inklusi adalah serangkaian kegiatan dan kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk mewujudkan kelas yang kondusif, aktif, kreatif, kooperatif, dan menyenangkan melalui penciptaan kelas yang kondusif, aktif, kreatif, kooperatif, dan menyenangkan melalui penciptaan lingkungan kelas yang kondusif.

Manfaat Sekolah Inklusi

Dengan belajar di sekolah inklusi, anak berkebutuhan khusus akan mendapatkan berbagai manfaat, antara lain:

  • Hak dan kewajiban yang sama dengan siswa reguler lainnya di kelas;
  • Berbagai fasilitas untuk pembelajaran dan pengembangan diri, dengan segala keterbatasan;
  • Motivasi untuk lebih percaya diri;
  • Kesempatan untuk belajar dan berteman dengan teman sebaya.

[Silahkan dibagikan kepada guru-guru di seluruh Indonesia]

Berita Terkait

10 Contoh Janji Siswa Paling Tegas dan Penjelasan Maknanya
Kemenag Keluarkan Kebijakan Tentang Pendidikan Kesetaraan Santri, Ternyata Seperti Ini!
Ternyata Anak Meniru Perilaku Negatif Orangtua Lho, Ini Cara Mereka Mencontoh Orang Tuanya
Perjalanan Merintis Karier Dari Bangku SMA
Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Berita Buruk, Fresh Graduate Tidak Lagi jadi Prioritas Untuk CPNS 2024 ? Gimana Nasibnya
10 Manfaat Kunjungan Industri bagi Siswa
Yuk Simak Kurikulum Paradigma Baru pada Sekolah Menengah Pertama
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 12 Juli 2024 - 13:48 WIB

10 Contoh Janji Siswa Paling Tegas dan Penjelasan Maknanya

Minggu, 23 Juni 2024 - 23:55 WIB

Kemenag Keluarkan Kebijakan Tentang Pendidikan Kesetaraan Santri, Ternyata Seperti Ini!

Senin, 10 Juni 2024 - 20:33 WIB

Ternyata Anak Meniru Perilaku Negatif Orangtua Lho, Ini Cara Mereka Mencontoh Orang Tuanya

Kamis, 18 April 2024 - 09:12 WIB

Perjalanan Merintis Karier Dari Bangku SMA

Minggu, 10 Maret 2024 - 22:54 WIB

Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Berita Terbaru