pusatdapodik.com pada kali ini akan membahas tentang pengertian materi larutan penyangga (buffer)termasuk rumus praktis larutan penyangga, distribusi larutan penyangga, fungsi larutan penyangga juga alam larutan penyangga.

Definisi Larutan Penyangga

Solusi penyangga juga dikenal sebagai solusi buffer dan juga penyangga adalah larutan di mana sejumlah kecil basa, asam atau air tidak mengubah pH secara signifikan. larutan di mana sejumlah kecil asam, basa atau air tidak mengubah pH secara signifikan.

Solusi penyangga memiliki komponen asam yang mampu menahan kenaikan pH dan komponen basa yang mampu menahan penurunan pH. Komponen tersebut merupakan konjugat dari asam basa lemah yang membentuk larutan buffer sendiri, larutan penyangga juga merupakan larutan yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa konjugatnya atau basa lemahnya. Reaksi ini juga dikenal sebagai reaksi asam-basa konjugasi.

Solusi Penyangga Formula Praktis

rumus praktis larutan penyangga
rumus praktis larutan penyangga

Larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:

  • Asam lemah dan bahasa konjugasi (A– ion), peristiwa ini menghasilkan larutan asam
  • Bahasa lemah dan bahasa konjugasi (BH+), peristiwa ini menghasilkan larutan basa

Larutan buffer dibagi menjadi dua

itu adalah :

  1. Solusi penyangga ciri kecut
    Larutan ini merupakan larutan yang mempertahankan pH di daerah asam (pH < 7). Larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya. Cara pembuatannya yang lain adalah dengan mencampurkan asam lemah dengan basa kuat, asam lemah dicampur dalam jumlah yang lebih banyak. Campuran dapat menghasilkan garam dan mengandung bahasa konjugasi asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya digunakan basa kuat seperti natrium hidroksida
  2. Solusi penyangga ciri basis
    Larutan ini merupakan larutan yang mempertahankan pH di daerah basa (pH > 7). Larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garamnya (yang berasal dari asam kuat). cara pembuatannya yang lain adalah dengan mencampurkan basa lemah dengan asam kuat dimana basa lemah tercampur lebih banyak.
larutan penyangga
larutan penyangga

Properti Larutan Penyangga

  • Mampu mempertahankan pH meskipun ditambahkan sedikit asam kuat atau basa kuat.
  • Pengenceran dalam larutan penyangga, tidak akan mengubah pH.
  • Semakin banyak jumlah mol maka semakin kuat dalam mempertahankan pH.
  • Pada suhu tetap atau tidak berubah, nilai Ka selalu sama.
  • Campuran garam dan asam memiliki pH yang stabil jika pH campuran berada di antara pKa-1 dan pKa+1

Fungsi Solusi Penyangga

  • Di dalam tubuh manusia Terdapat sistem buffer dan berfungsi untuk menjaga pH.
    Dalam darah
    pH darah 7,35 – 7,45. jika pH darah < 7,35 biasanya disebut kondisi asidosistetapi jika pH darah > 7,45 disebut alkalosis. Asidosis dan alkalosis dapat menyebabkan kematian. Agar pH darah tidak berubah, darah mengandung larutan buffer asam karbonat dan ion bikarbonat
    Dalam cairan tubuh
    Ada penyangga asam hidrogen fosfat (H2PO4-) dan basa konjugatnya ion monohidrogen fosfat (HPO42-) yang berperan dalam ekskresi ion H+ di ginjal.
  • Dalam industri farmasi
    dalam pembuatan obat digunakan campuran asam dan basa serta konjugasi senyawanya fosfat.
  • Di industri makanan
    Buah yang ada di dalam kaleng perlu ditambahkan natrium sitrat dan asam sitrat untuk menjaga pH agar buah tidak mudah rusak oleh bakteri.
  • Ini berisi aplikasi yang baik dari konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti dalam cairan tubuh.
    Cairan tubuh ini bisa di dalam cairan ekstraseluler juga bukan intraseluler. sistem buffer utama dalam cairan intraseluler H2PO4- dan HPO42- mampu bereaksi dengan asam dan basa. Sistem buffer ini mampu melindungi pH darah yang hampir konstan sekitar 7,4. Selain itu, penerapan lain larutan penyangga ini dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada obat tetes mata.

Itu meter lengkap tentang ringkasan solusi buffer (buffer) dalam ilmu kimia, jenis, sifat, dan contoh senyawa penyangga yang mungkin bermanfaat…

Baca Juga :  Soal PTS/UTS Matematika Kelas 11 Semester 2

Baca Juga :  Ciri-ciri Kaca, Sifat, Bahan Baku, dan Proses Pembuatannya
Bagikan: