Memahami Lisosom – Apa itu lisosom? Apa fungsi lisosom? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian lisosom secara lengkap, fungsi, struktur, klasifikasi dan pembentukan lisosom pada sel hewan dan sel tumbuhan.

Baca juga: Fungsi Ribosom


Isi

bersembunyi

1
Memahami Lisosom

2
Struktur Lisosom

2.1
Membran Lisosom

2.2
Enzim Hidrolitik

3
Klasifikasi Lisosom

3.1
Lisosom Primer

3.2
Lisosom Sekunder

4
Fungsi Lisosom

4.1
Autofagi

4.2
Endositosis

4.3
Fagositosis

4.4
Eksositosis

4.5
Autolisis

4.6
Pencernaan Intraseluler

5
Pembentukan Lisosom

5.1
Prosesnya dilakukan langsung oleh RE (Retikulum Endoplasma)

5.2
Proses yang dilakukan oleh badan Golgi

Memahami Lisosom

Pengertian lisosom adalah organel sel berupa kantong bermembran yang mengandung enzim hidrolitik yang berfungsi mengontrol pencernaan intraseluler dalam berbagai kondisi. Bentuk lisosom yang agak bulat dibatasi oleh sistem membran tunggal yang berdiameter sekitar 1,5 mikron dan letak lisosom di dekat badan Golgi.

Lisosom pertama kali ditemukan pada tahun 1950 oleh seorang ilmuwan bernama Cristian De Duve dan ditemukan di semua sel eukariotik. Lisosom sendiri berasal dari kata Lyso yang berarti pencernaan dan Soma yang berarti tubuh.

Lisosom adalah organel pencernaan pada sel hewan. Lisosom juga terdapat pada sel tumbuhan namun pada sel tumbuhan dikenal dengan sebutan vakuola yang mempunyai fungsi mencerna dan menyimpan senyawa organik yang dihasilkan oleh tumbuhan.

Struktur Lisosom

Lisosom terdiri dari:


Membran Lisosom

Membran Lisosom merupakan suatu membran yang melindungi lisosom agar tidak bocor dan enzim yang ada di dalamnya tidak keluar dan memakan isi sel serta berfungsi sebagai bagian pemisah tempat penyimpanan enzim pencernaan. Membran lisosom tebalnya sekitar 9 nm dan mengandung karbohidrat netral, asam N-asetilmuramat, dan hexoamine. Untuk menyediakan pH bagi enzim dalam lisosom, membran lisosom memiliki pompa proton yang disebut pompa H+ yang menggunakan energi dari hidrolisis ATP.

Enzim Hidrolitik

Enzim hidrolitik pada lisosom meliputi:

  • Enzim fosfatase merupakan enzim yang paling dominan pada lisosom. Contoh enzim fosfatase adalah Asam fosfatase dengan substrat Fosfomonoesterus, dan Asam fosfodiesterase dengan substrat fosfodiester.

Baca juga: Memahami Mitokondria

  • Enzim nuklease merupakan enzim yang terdiri dari Asam Ribonuklease dengan substrat RNA dan Asam Deoksiribinuklease dengan substrat DNA.
  • Enzim Protease merupakan enzim yang terdiri dari Cathepsin dengan substrat protein, enzim Peptidase dengan substrat peptida, dan Kolagenase dengan substrat kolagen.
  • Dan seterusnya.

Klasifikasi Lisosom

Lisosom digolongkan menjadi 2 jenis utama, yaitu:


Lisosom Primer

Lisosom primer merupakan jenis lisosom yang belum digunakan dalam proses pencernaan atau proses hidrolisis.

Lisosom Sekunder

Lisosom sekunder merupakan jenis lisosom primer yang telah digunakan dalam proses pencernaan atau hidrolisis dan telah menyatu dengan membran fagosom.

Fungsi Lisosom

Fungsi lisosom antara lain:

Autofagi

Pengertian autophagy adalah proses yang digunakan untuk menghilangkan dan mendegradasi bagian sel itu sendiri, misalnya organel yang sudah tidak berfungsi lagi. Pertama, RE kasar mengelilingi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom menyatu dengan enzim hidrolik dari trans golgi dan berkembang menjadi lisosom atau endosom akhir. Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak dan embrio manusia.

Endositosis

Pengertian endositosis adalah masuknya makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, kemudian bahan tersebut dibawa ke dalam vesikel kecil dan tidak beraturan (endosom awal). Bahan ini ada yang disortir, ada yang digunakan kembali atau dibuang ke sitoplasma dan ada pula yang tidak dibawa ke endosom selanjutnya. Pada endosom akhir, bahan terpilih pertama-tama akan bertemu dengan enzim hidrolik. Pada endosom awal, pH sekitar 6 dan pH menurun pada endosom selanjutnya, mengakibatkan pematangan dan pembentukan lisosom.

Baca juga: Memahami Sitoplasma

Fagositosis

Pengertian fagositosis adalah proses memasukkan partikel besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian fagosom akan menyatu dengan enzim hidrolitik dari trans golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom akhir). Proses ini dilakukan oleh berbagai jenis sel yang mengalami spesialisasi.

Eksositosis

Pengertian eksositosis adalah mekanisme transpor molekul besar yang melewati membran plasma dari dalam ke luar sel dengan cara menggabungkan vesikel yang berisi molekul tersebut dengan membran plasma.

Autolisis

Pengertian autolisis adalah proses penghancuran diri yang dilakukan sel dengan cara melepaskan kandungan lisosom ke dalam sel dan juga menghancurkan senyawa karsinogenik yang masuk ke dalam tubuh.

Pencernaan Intraseluler

Pencernaan intraseluler merupakan fungsi utama lisosom, dimana bahan yang dicerna dapat berasal dari dalam atau luar sel itu sendiri. Jika bahan yang dicerna berasal dari luar, maka bahan tersebut akan masuk ke sitoplasma melalui pinositosis dan fagositosis. Disebut pencernaan intraseluler karena prosesnya terjadi di lisosom.

Secara lebih singkat, fungsi lisosom antara lain:

  • Memecah protein, lipid, polisakarida dan fosfolipid.
  • Mencerna makanan yang ada ketika terjadi kekurangan makanan.
  • Mencerna makanan hasil fagositosis dan pinositosis.
  • Menghancurkan sel-sel yang tidak lagi berfungsi atau rusak.
  • Menetralkan zat-zat yang bersifat karsinogen.
  • Menghancurkan benda-benda yang datang dari luar.

Pembentukan Lisosom

Lisosom merupakan tempat penyimpanan berbagai jenis enzim, pada lisosom terdapat sekitar 40-50 jenis enzim hidrolitik antara lain protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, atau sulfatase. Enzim ini dapat menghidrolisis berbagai bentuk molekul makro seperti polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat dan protein. Enzim lisosom dapat bekerja optimal pada tingkat keasaman atau pH 5.

Baca juga: Pengertian RNA (Asam Ribonukleat)

Ada 2 cara pembentukan lisosom yaitu

Prosesnya dilakukan langsung oleh RE (Retikulum Endoplasma)

Pada metode ini, enzim yang dihasilkan adalah protein yang dihasilkan oleh ribosom yang kemudian dimasukkan ke dalam retikulum endoplasma. Dari RE, enzim kemudian dimasukkan ke dalam membran dan dilepaskan ke sitoplasma. Di sana lisosom terbentuk.

Proses yang dilakukan oleh badan Golgi

Pada metode ini, enzim yang dihasilkan ribosom kemudian dimasukkan ke dalam Golgi. Di Golgi, enzim dibungkus membran dan dilepaskan ke sitoplasma.

Demikian pembahasan lengkap mengenai pengertian lisosom, fungsi, struktur, klasifikasi dan pembentukan lisosom pada sel hewan dan sel tumbuhan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.


Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *