Jakarta –
Pakar Teknologi Informasi Indonesia, Prof. Richardus Eko Indrajit melakukan penelitian komunikasi tentang sebuah kalimat di media sosial ditinjau dari etika, tata krama, dan hukum.
Prof. Richardus menguji 50 dosen dari berbagai perguruan tinggi. Bagaimana hasilnya?
“Dari 50 dosen dari berbagai kampus rata-rata skornya di bawah 40 dari skala 100,” ujarnya dalam Seminar Hybrid Peradaban Publik: Etika Komunikasi dalam Masyarakat Digital di Gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta , Jumat (17/12/2022).
“Jadi kita tidak bisa membedakan postingan mana yang benar atau salah, sopan atau tidak sopan, legal atau ilegal,” lanjutnya.
Rektor Universitas Pradita ini juga menegaskan bahwa etika komunikasi di dunia digital sama dengan di dunia fisik atau nyata. Menurutnya, komunikasi di dunia digital dimediasi oleh mesin, namun lawan bicaranya tetap manusia.
“Kita tidak berkomunikasi dengan mesin. Kita berkomunikasi dengan manusia melalui perantara mesin, melalui fasilitas mesin, tetapi kita tetap berbicara tentang manusia,” ujar Prof Richard.
Menurut dia, komunikasi terdiri dari etika, etiket, dan hukum. Etika itu benar atau salah. Etiket itu sopan atau tidak sopan. Kemudian hukumnya yaitu legal atau ilegal.
“Sebenarnya ada delapan pilihan. Kalau menyuarakan sesuatu bisa benar, sopan atau sah. Tapi bisa juga benar, sopan, tapi ilegal,” ujarnya.
Generasi Muda Berpikir bahwa Dunia Digital Berbeda dengan Dunia Fisik
Prof Richard juga menyoroti banyaknya anak muda yang mengatakan bahwa dunia digital berbeda dengan dunia fisik atau nyata.
“Itu tidak diperbolehkan di dunia fisik, jadi itu diperbolehkan di dunia maya,” katanya.
Karena anggapan tersebut, menurut Prof. Richard, generasi muda bisa memiliki identitas yang berbeda di dunia digital.
“Pada dasarnya etikanya sama,” ujarnya.
8 Etika Komunikasi Digital
Oleh karena itu, Prof. Richard memaparkan delapan etika dalam komunikasi digital, yaitu:
1. Kesetaraan (Fairness)
Berkomunikasilah dengan hati-hati.
2. Hormat
Menghormati kepribadian dan pilihan orang lain.
3. Tanggung jawab
Memiliki tanggung jawab atas isi pernyataan sebagai komunikator.
4. Moderasi (Moderasi)
Tetapkan aturan yang jelas untuk berkomunikasi.
5. Kejelasan (Clarity)
Tetapkan aturan dan pedoman yang jelas saat berkomunikasi di dunia digital untuk karyawan perusahaan.
6. Transparansi
Buat peran yang jelas antara menjadi komunikator dan alasan untuk berkomunikasi.
7. Kesopanan
Gunakan nada yang tepat.
8. Privasi
Terakhir dalam etika komunikasi digital, perlakukan masalah pribadi secara pribadi dan masalah rahasia secara rahasia.
Menonton video “SpaceX Seconds Meluncurkan Satelit Komunikasi Intelsat“
[Gambas:Video 20detik]
(bukan/sahabat)
www.detik.com
