Rangkuman/Ringkasan Materi IPS Kelas 10 BAB 1 “Sejarah Indonesia: Manusia, Ruang, dan Waktu” Kurikulum Merdeka – Pada bagian ini siswa akan mempelajari sejarah, bagaimana caranya mempelajari sejarah, berpikir secara historis, memiliki keterampilan sejarah, dan memahami manfaat mempelajari sejarah termasuk studi Sejarah Indonesia.
Rangkuman Materi IPS Kelas 10 Tema 1 Kurikulum Mandiri
A. Pengantar Sejarah
Untuk mengetahui dan memahami kehidupan manusia dan masyarakat yang terjadi di masa lalu, diperlukan ilmu yang disebut sejarah.
Dalam KBBI, istilah sejarah memuat tiga penjelasan, yaitu:
- Asal usul (keturunan) silsilah;
- Peristiwa dan peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lalu; sejarah; tambo: cerita;
- Pengetahuan atau gambaran tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lalu.
Sedangkan dalam bahasa Inggris, istilah history diungkapkan dengan kata history. Berdasarkan Cambridge Dictionary, sejarah adalah ilmu yang mempelajari atau mencatat peristiwa yang terjadi pada masa lampau berupa peristiwa dalam kurun waktu tertentu di suatu negara atau mata pelajaran lain. Dalam bahasa Yunani, sejarah berasal dari kata “historia” yang berarti “orang pintar”.
Secara sederhana, pengertian sejarah sebagai ilmu adalah ilmu yang mempelajari peristiwa, orang, negara, atau kehidupan yang terjadi di masa lalu.
1. Mengapa perlu mempelajari sejarah?
Kegunaan sejarah adalah :
- Jelaskan bagaimana orang dan tindakan mereka dapat dipengaruhi oleh kondisi politik atau ekonomi atau kondisi geografis.
- Memberikan pemahaman bahwa orang-orang di masa lalu mungkin tidak memiliki nilai yang sama dengan yang kita miliki saat ini.
- Mengetahui siapa kita sebagai individu dan mengetahui siapa kita secara kolektif (sebagai bagian dari kelompok masyarakat dan bangsa).
- Memahami kenangan dan tradisi yang diwariskan oleh generasi sebelumnya kepada generasi mendatang hingga bagaimana sejarah membentuk kondisi kita saat ini.
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, imajinatif dan reflektif
- Mengembangkan keterampilan ilmiah seperti mencari sumber (heuristik), memilah sumber (verifikasi), dan menganalisis sumber sejarah (interpretasi).
2. Manusia, Ruang, dan Waktu dalam Sejarah
A. Manusia sebagai penggerak, pelaku, dan saksi sejarah.
Berkaca pada kisah Ki Hadjar Dewantara dan berbagai tokoh atau pahlawan penting bangsa Indonesia, manusia dalam kajian sejarah adalah subjek sekaligus objek. Dalam perspektif ilmu sejarah, ia adalah pelaku sejarah, saksi sejarah, sekaligus penggerak sejarah.
Selain itu, manusia juga dipahami dari ruang atau tempat terjadinya peristiwa di mana mereka berada. Ruang atau tempat yang dimaksud adalah kondisi lingkungan, baik secara sosial, budaya, geografis maupun ekonomi.
B. Sejarah dalam Dimensi Ruang dan Waktu.
Dalam sejarah, dimensi keruangan atau keruangan mengacu pada tempat di mana suatu peristiwa terjadi. Dimensi spasial menggambarkan kondisi dan situasi di mana suatu peristiwa terjadi. Dimensi spasial sejarah dapat didasarkan pada skala lokal, nasional atau global.
Dimensi waktu mengacu pada kapan suatu peristiwa terjadi. Dimensi waktu dapat berupa detik, jam, hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad ke belakang yang menunjukkan kapan suatu peristiwa terjadi.
Berdasarkan Kuntowijoyo (2013), ada empat hal yang dipelajari dalam sejarah ditinjau dari segi waktu, yaitu 1. Perkembangan; 2. Kontinuitas; 3. Pengulangan; dan 4. Perubahan.
C. Diakronis (Kronologi) dan Sinkronis dalam Sejarah
Seorang ilmuwan sosial bernama John Galtung, dalam bukunya yang berjudul Theory and Method of Social Research pada tahun 1966, berpendapat bahwa sejarah adalah ilmu diakronis dan ilmu sosial lainnya adalah ilmu sinkronis. Sebagai ilmu diakronis, Kuntowijoyo (2008) menjelaskan bahwa sejarah adalah ilmu yang mempelajari fenomena yang meluas dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
B.Penelitian Sejarah
Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengungkap, menyelidiki, dan menganalisis suatu fenomena atau peristiwa dengan prosedur ilmiah.
Penelitian sejarah menurut Louis Gottschalk (dikutip dari Saidah, 2011) menerapkan empat kegiatan utama sebagai cara melakukan penelitian dan penulisan sejarah. Keempat kegiatan tersebut adalah 1) Mengumpulkan berbagai informasi tertulis dan lisan yang relevan; 2) Membuang informasi yang tidak jelas dan masih diragukan keasliannya; 3) Menarik kesimpulan dari bukti yang dapat dipercaya dan sumber sejarah; dan 4) menyusun semua bukti dan sumber menjadi sebuah laporan.
Selanjutnya metode yang digunakan dalam melakukan penelitian sejarah (Lohanda, 2011; Saidah, 2011; Herlina, 2020) adalah sebagai berikut:
- Heuristik yang berarti mengumpulkan berbagai data dari berbagai sumber sejarah.
- Kritik dan verifikasi berarti memeriksa keaslian sumber-sumber sejarah.
- Interpretasi, yaitu menafsirkan dan memahami makna hubungan sumber-sumber sejarah yang terverifikasi.
- Historiografi adalah tulisan, hasil penelitian dan laporan sejarah.
1. Sumber Sejarah Utama
Sumber sejarah primer adalah data utama yang diperoleh langsung dari subjek dan objek penelitian. Dalam penelitian sejarah, sumber utama sejarah adalah arsip. Arsip sebagai bukti untuk menginformasikan suatu peristiwa.
Arsip dapat berupa foto, video, film, undang-undang, peraturan, nota dinas, korespondensi, risalah rapat, peta, laporan, surat keputusan, surat kabar, undangan, perjanjian, poster dan lain-lain yang sezaman dengan peristiwa. Selain arsip, sumber sejarah primer lainnya adalah fosil, artefak, dan hasil wawancara dengan pelaku atau saksi sejarah.
2. Sumber Sejarah Sekunder
Berdasarkan bentuknya, ada tiga bentuk sumber sejarah, yaitu sumber tertulis, sumber materi, dan sumber lisan. Contoh sumber tertulis adalah prasasti, kronik (catatan perjalanan musafir), kronik, hikayat, surat, laporan, manuskrip, buku, koran, dan majalah.
Contoh sumber lisan adalah tradisi lisan (cerita yang diturunkan secara lisan antar generasi). Misalnya nasihat dan cerita rakyat. Contoh sumber objek adalah foto, video, bangunan (misalnya rumah, candi, kantor, dll), peralatan hidup (misalnya tembikar, guci, meja, kursi, buku, mesin tik, dll).
C. Penulisan Sejarah (Historiografi)
Historiografi sejarah Indonesia secara umum dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Historiografi tradisional, yaitu tulisan-tulisan sejarah dari masa Kerajaan Hindu-Buddha, kedatangan Islam di Indonesia, dan Kerajaan-kerajaan Islam.
- Historiografi kolonial adalah penulisan sejarah dari masa kolonial. Ciri khas historiografi kolonial adalah bersifat Eropasentris yang menitikberatkan pada penulisan sejarah tentang berbagai bangsa Eropa yang pernah berkunjung bahkan pernah berkuasa di Nusantara.
- Historiografi modern, menurut Sartono Kartodirjo, adalah penulisan sejarah yang menempatkan bangsa Indonesia sebagai pelaku sejarah dari sejarahnya sendiri dengan menerapkan kajian kritis.
1. Menghindari bias sejarah
Menurut Kamarga (2017), bias sejarah adalah kecenderungan unsur subjektivitas, baik dari individu maupun kelompok, dan unsur keberpihakan dalam historiografi sejarah. Bias sejarah dalam historiografi dilakukan dengan membuat narasi (cerita) yang tidak sesuai dengan fakta atau berdasarkan sumber sejarah yang masih diragukan validitasnya.
Untuk menghindari bias sejarah, yang harus dilakukan adalah tidak menggunakan satu sumber pun dalam membaca atau mempelajari suatu historiografi. Gunakan dari berbagai sumber sejarah, berbagai historiografi, dan dari berbagai perspektif agar Anda dapat memahami dan melakukan analisis yang lebih baik dan objektif.
2. Bagaimana melakukan penelitian dan penulisan sejarah?
Beberapa langkah yang perlu dilakukan :
- Tentukan minat dan minat Anda, serta topik sejarah apa yang ingin Anda teliti.
- Buatlah rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian yang ingin diteliti. Penelitian sejarah harus menanyakan secara lengkap tentang 5 W (what/what, when/when, who/who, why/why, where/where) dan 1 H (how/how).
- Mencari hasil penelitian sebelumnya yang relevan dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan dan kemungkinan informasi tentang topik penelitian yang belum dipelajari.
- Membuat rencana penelitian terkait dengan cara mencari dan menentukan berbagai sumber sejarah, baik primer maupun sekunder.
- Buatlah daftar pertanyaan pada saat melakukan wawancara dengan pelaku atau saksi sejarah dan buatlah daftar sumber sejarah yang akan diteliti.
- Lakukan riset dengan menyelidiki berbagai sumber sejarah. Jika Anda membutuhkan sumber primer terkait kearsipan, Anda dapat mengaksesnya melalui website Lembaga Arsip Nasional RI yaitu anri.go.id.
- Setelah sumber sejarah terkumpul, kritik dan verifikasi keaslian sumber sejarah yang diperoleh.
- Menganalisis sumber sejarah dengan cara menafsirkan dan memahami makna keterkaitan berbagai sumber sejarah, baik yang bersifat kausal maupun korelasi dari sumber sejarah yang terverifikasi.
- Tulis historiografi sebagai laporan penelitian sejarah Anda.
- Presentasikan dan diskusikan historiografi Anda untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak agar karya dan pengetahuan Anda semakin sempurna.
Untuk chapter lainnya bisa dilihat selengkapnya di Rangkuman/Ringkasan Materi IPS Kelas 10 Semester 1 dan 2 dengan mengklik gambar berikut :
www.sinau-thewe.com