544292 Guru Honorer Lolos Seleksi ASN PPPK

Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Penerimaan Pegawai Negeri Sipil dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang terdiri dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan hasil seleksi akhir PPPK jabatan fungsional guru tahun 2022 pada Jumat, 14 April 2023. Pengumuman selengkapnya dapat diakses peserta seleksi melalui laman https://sscasn.bkn.go.id/.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam keterangannya mengucapkan selamat kepada 250.432 guru yang lolos seleksi pascadiskusi dan berharap kabar baik ini dapat mendorong para guru untuk mengabdi dan memberikan pelayanan terbaik bagi pendidikan di Indonesia. Indonesia. . Total guru honorer yang lulus sejak tes seleksi dilaksanakan pada tahun 2021 sebanyak 544.292 guru.

“Dari lubuk hati yang paling dalam, saya sangat bangga dengan para guru honorer yang tidak pernah putus asa dan saya turut berbahagia atas 250.432 guru yang dinyatakan lulus setelah masa keberatan. Selamat untuk seluruh guru dan ibu-ibu. Semoga, dengan diterima sebagai ASN PPPK, semangat kalian akan meningkat untuk pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia,” kata Menteri Nadiem di Jakarta, Jumat (14/4/2023).

“Sebanyak 293.860 guru yang mengikuti seleksi tahun 2021 telah ditetapkan sebagai ASN PPPK tahun 2022. Kemudian sebanyak 250.432 guru yang mengikuti seleksi tahun 2022 telah dinyatakan lulus kemarin (14/4) dan akan diangkat sebagai ASN PPPK. Total ada 544.292 guru,” jelasnya.

Mendikbud juga menyampaikan apresiasi kepada Panselnas dan seluruh pihak yang telah mengawal dan bekerja keras membantu proses seleksi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK 2022 mulai dari proses pendaftaran hingga pengumuman.

“Kita tahu banyak pihak yang dengan tulus berdedikasi dan telah mengawal proses seleksi ini hingga selesai. Untuk itu, saya sampaikan apresiasi yang tak terhingga, khususnya KemenPANRB selaku panitia pengarah dan BKN selaku ketua tim seleksi, serta KPU. DPR RI X dan pimpinan daerah yang secara proaktif mendorong pemenuhan formasi guru di daerahnya,” ujarnya.

 

Terobosan Demi Terobosan Penyelesaian Masalah Guru Honorer

 

Sejak tahun 2019, Kemendikbud terus berupaya menyelesaikan persoalan kronis guru honorer. “Penyelesaian masalah guru honorer itu amanah Bapak Presiden Joko Widodo kepada saya dan dari awal sudah menjadi prioritas saya dan tim di Kemendikbud. Alhamdulillah masalah ini semakin terurai meski ada banyak banget tantangannya selama ini,” kata Menkeu Nadiem.

Berikut beberapa perubahan positif yang ingin dicapai melalui rekrutmen guru PPPK ASN. Pertama, adanya perubahan status guru dari honorer menjadi ASN PPPK sehingga memberikan jaminan kesejahteraan ekonomi bagi guru yang meliputi gaji dan tunjangan profesi. Kedua, perubahan status akan memungkinkan lebih banyak guru mengikuti program peningkatan kompetensi dan sertifikasi. Ketiga, memberikan solusi atas kebutuhan guru di daerah.

Tahun 2021 yang bertepatan dengan pandemi menjadi awal rekor upaya mengubah nasib guru dimana untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemerintah daerah berhasil mengusulkan pembentukan lebih dari 513.000 guru ASN PPPK. Rekor ini membuktikan bahwa guru honorer mendapat kesempatan yang luas dan adil untuk memperjelas statusnya.

“Meski di masa pandemi dengan banyak keterbatasan, kita sudah banyak melakukan terobosan dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah guru honorer,” jelas Menteri Nadiem.

Terobosan-terobosan yang dimaksud Kemendikbud antara lain: penyediaan ratusan ribu formasi guru ASN PPPK, yang berarti pemberian gaji oleh pemerintah pusat agar pemda bisa fokus memenuhi kebutuhan guru; tiga kali kesempatan seleksi guru honorer yang tidak dibayar; bahan pelajaran gratis bagi guru honorer yang sedang mempersiapkan ujian; serta sejumlah kebijakan afirmatif untuk memudahkan guru honorer mendapatkan nilai yang memadai agar dapat lulus sebagai ASN PPPK.

 

Langkah Kemdikbud Maju dalam Penyelesaian Masalah Guru Honorer

 

Direktur Jenderal Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kemendikbudristek, Nunuk Suryani menjelaskan setelah pengumuman seleksi (14/4/2023) langkah selanjutnya adalah mengisi daftar riwayat hidup nomor PPPK (DRH NI PPPK) yang berlangsung sejak 15 April hingga 4 Mei 2023 dan pengajuan permohonan nomor induk PPPK mulai 28 April hingga 22 Mei 2023.

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Nunuk juga menyampaikan apresiasinya atas prestasi guru honorer yang lolos seleksi. “Saya senang usaha kita bersama khususnya guru honorer membuahkan hasil yang manis. Peserta yang belum mendapatkan penempatan pada proses seleksi kali ini dapat mengikuti proses seleksi Guru ASN PPPK 2023,” ujarnya.

Terkait pemilihan guru ASN PPPK tahun 2023, Nunuk Suryani menjelaskan tersedia lebih dari 600 ribu kuota. “Kuncinya ada pada pemerintah daerah. Kami sangat berharap pemda bisa mengajukan proposal formasi sebanyak-banyaknya,” ujar Dirjen GTK.

Menurutnya, komitmen pemerintah untuk memperjuangkan kesejahteraan guru tidak akan pernah surut, demi pendidikan Indonesia yang lebih baik. (tim Ditjen GTK, redaktur Tim Staf Khusus Menteri).

Biro Kerjasama dan Humas

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Website: kemdikbud.go.id

Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI

Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri

Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri

Youtube: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar

Sumber: Siaran Pers Kemendikbud Nomor: 183/sipers/A6/IV/2023

Penulis: Pengelola web Kemdikbud

Editor :

Sumber: Kemdikbudristek

Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

www.updatecpns.com

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *