Pengertian Alkana dan Turunannya: Sifat, Kegunaan dan Contoh Soal – Hello adik-adik yang baik, bertemu lagi dengan Bospedia! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang alkana dan turunannya. Alkana dan turunannya merupakan jenis senyawa organik yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dan industri. Alkana adalah senyawa organik yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen yang dihubungkan melalui ikatan tunggal. Senyawa ini memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda dengan senyawa organik lainnya seperti alkena, alkuna, dan senyawa aromatik.

Pengertian Alkana dan Turunannya: Sifat, Kegunaan dan Contoh Soal
Pengertian Alkana dan Turunannya: Sifat, Kegunaan dan Contoh Soal

Turunan alkana, seperti alkohol, aldehida, keton, asam karboksilat, dan ester, merupakan senyawa organik yang terbentuk dari modifikasi struktur molekul alkana melalui penggantian atau penambahan gugus fungsional pada rantai karbon. Turunan alkana memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda dengan alkana murni, sehingga memiliki kegunaan dan aplikasi yang berbeda pula.

Alkana dan turunannya memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Alkana digunakan sebagai bahan bakar alami, seperti gas alam dan minyak bumi, serta sebagai bahan dasar dalam industri kimia untuk membuat senyawa organik yang lebih kompleks. Sedangkan turunan alkana digunakan dalam berbagai aplikasi industri, seperti dalam pembuatan plastik, karet sintetis, bahan pewarna, dan bahan kimia lainnya.

Namun, penggunaan alkana dan turunannya juga dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak digunakan dengan benar. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan dan penggunaan yang tepat terhadap senyawa alkana dan turunannya untuk mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Dalam kesempatan ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang sifat fisik dan kimia, penggunaan, serta dampak lingkungan dan kesehatan dari alkana dan turunannya.

. Kita akan membahas secara rinci tentang pengertian, sifat, kegunaan, dan contoh soal alkana dan turunannya.

Daftar Isi

  1. Pengertian Alkana
  2. Sifat Alkana
  3. Jenis Alkana
  4. Fungsi Alkana
  5. Rumus Alkana
  6. Karakteristik Alkana
  7. Perbedaan Alkana dengan Senyawa Organik Lainnya
  8. Peran Alkana dalam Kehidupan Sehari-hari
  9. Contoh Soal Alkana dan Turunannya
  10. Kesimpulan

Pengertian Alkana

Alkana adalah senyawa organik yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Senyawa ini memiliki ikatan tunggal antara atom karbon dan hidrogen, sehingga juga dikenal sebagai hidrokarbon jenuh. Alkana merupakan senyawa organik yang paling sederhana dan tidak memiliki gugus fungsional. Senyawa ini dikenal juga sebagai parafin, karena senyawa ini bersifat tak reaktif terhadap reagen yang umum digunakan dalam kimia organik.

Senyawa alkana dapat ditemukan dalam bentuk gas, cair, dan padat. Misalnya, metana (CH4) adalah gas alifatik pertama yang ditemukan, sedangkan n-heksana (C6H14) adalah cairan tak berwarna yang banyak digunakan sebagai pelarut pada industri. Sedangkan senyawa padat seperti oktadecana (C18H38) banyak ditemukan pada lemak hewan dan tumbuhan.

Pada umumnya, alkana memiliki sifat fisik yang serupa, seperti titik didih dan titik leleh yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah atom karbon pada molekulnya. Alkana juga memiliki sifat kimia yang relatif tidak aktif, sehingga sulit bereaksi dengan reagen seperti asam, basa, dan oksidator.

Namun, alkana dapat mengalami beberapa reaksi seperti pembakaran yang menghasilkan karbon dioksida dan air, substitusi halogen, dan hidrogenasi. Senyawa alkana juga digunakan sebagai bahan bakar alami seperti gas alam dan minyak bumi, serta sebagai bahan dasar dalam industri kimia untuk membuat senyawa organik yang lebih kompleks.

Semoga penjelasan ini dapat membantu adik-adik memahami pengertian dan sifat-sifat senyawa alkana.

Sifat Alkana

Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen yang hanya terikat oleh ikatan tunggal. Beberapa sifat umum dari alkana antara lain:

  1. Titik didih dan titik leleh: Alkana memiliki titik didih dan titik leleh yang relatif rendah dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon lainnya, seperti alkohol atau asam karboksilat dengan jumlah atom karbon yang sama. Hal ini disebabkan oleh ikatan tunggal C-C dan C-H yang relatif lemah.
  2. Reaktivitas: Alkana kurang reaktif dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon tak jenuh, seperti alkena atau alkuna, karena tidak memiliki ikatan rangkap yang mudah dipecah. Namun, alkana dapat bereaksi dengan oksigen pada kondisi tertentu untuk membentuk senyawa oksida seperti CO2 dan H2O.
  3. Kelarutan: Alkana memiliki kelarutan yang rendah dalam air karena molekulnya nonpolar sedangkan air polar. Namun, alkana mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti benzena, heksana, dan kloroform.
  4. Densitas: Alkana memiliki densitas yang lebih rendah dibandingkan dengan air, sehingga alkana akan terapung di atas air.
  5. Kestabilan termal: Alkana stabil secara termal dan tidak mudah terbakar pada suhu kamar. Namun, alkana dapat terbakar dengan hebat ketika terpapar api atau panas tinggi.
  6. Sifat isomeri: Alkana memiliki sifat isomeri, yaitu senyawa dengan rumus molekul yang sama namun memiliki susunan atom yang berbeda. Isomer alkana dapat dibedakan berdasarkan sifat fisika dan kimia yang berbeda.
  7. Sifat apolair: Alkana adalah senyawa hidrokarbon apolair, yang berarti tidak memiliki muatan listrik atau kutub. Molekul alkana hanya memiliki ikatan kovalen tunggal antara atom karbon dan hidrogen, sehingga tidak memiliki kutub positif atau negatif.

Jenis Alkana

Ada banyak jenis alkana, yang berbeda dalam jumlah atom karbon dalam molekulnya. Berikut adalah beberapa jenis alkana yang umum:

  1. Metana (CH4): Metana adalah alkana terkecil yang terdiri dari satu atom karbon dan empat atom hidrogen. Metana adalah gas tak berwarna dan tak berbau, dan merupakan gas rumah kaca yang umum terdapat di gas alam dan limbah organik.
  2. Etana (C2H6): Etana adalah alkana dengan dua atom karbon dan enam atom hidrogen. Etana adalah gas tak berwarna dan tak berbau yang digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam industri kimia.
  3. Propana (C3H8): Propana adalah alkana dengan tiga atom karbon dan delapan atom hidrogen. Propana adalah gas tak berwarna dan tak berbau yang digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam industri kimia, dan juga digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak.
  4. Butana (C4H10): Butana adalah alkana dengan empat atom karbon dan sepuluh atom hidrogen. Butana adalah gas tak berwarna dan tak berbau yang digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam industri kimia, dan juga digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak.
  5. Pentana (C5H12): Pentana adalah alkana dengan lima atom karbon dan dua belas atom hidrogen. Pentana adalah cairan tak berwarna yang digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam industri kimia.
  6. Heksana (C6H14): Heksana adalah alkana dengan enam atom karbon dan empat belas atom hidrogen. Heksana adalah cairan tak berwarna yang digunakan sebagai pelarut dalam industri kimia dan juga digunakan sebagai bahan bakar.
  7. Heptana (C7H16): Heptana adalah alkana dengan tujuh atom karbon dan enam belas atom hidrogen. Heptana adalah cairan tak berwarna yang digunakan sebagai pelarut dalam industri kimia.
  8. Oktana (C8H18): Oktana adalah alkana dengan delapan atom karbon dan delapan belas atom hidrogen. Oktana adalah cairan tak berwarna yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin pembakaran internal.

Jenis alkana lainnya termasuk nonana (C9H20), dekana (C10H22), undekana (C11H24), dan dodekana (C12H26). Semakin banyak atom karbon dalam molekul alkana, semakin tinggi titik didih, kepadatan, dan viskositasnya.

Fungsi Alkana

Alkana memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Berikut adalah beberapa fungsi penting dari senyawa alkana:

  1. Sebagai bahan bakar: Senyawa alkana seperti metana, etana, dan propana adalah bahan bakar alami yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk memasak, pemanasan, dan transportasi. Senyawa alkana yang lebih berat seperti bensin, diesel, dan minyak bakar juga digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor dan mesin industri.
  2. Sebagai bahan dasar dalam industri: Senyawa alkana digunakan sebagai bahan dasar dalam industri kimia untuk membuat senyawa organik yang lebih kompleks seperti plastik, karet sintetis, dan bahan kimia lainnya. Misalnya, etilena dan propilena digunakan untuk membuat polietilena dan polipropilena.
  3. Sebagai pelarut: Beberapa senyawa alkana seperti heksana dan oktana adalah pelarut yang umum digunakan dalam industri untuk melarutkan senyawa organik lainnya, seperti minyak, lemak, dan bahan kimia lainnya.
  4. Sebagai bahan kimia dalam laboratorium: Senyawa alkana digunakan sebagai bahan kimia dalam laboratorium untuk membuat larutan kimia dan untuk menguji reaktivitas dan sifat-sifat kimia senyawa lainnya.
  5. Sebagai bahan pendingin: Senyawa alkana tertentu seperti freon digunakan sebagai bahan pendingin pada sistem pendingin udara dan kulkas.

Namun, meskipun senyawa alkana memiliki banyak kegunaan, penggunaannya juga dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak digunakan dengan benar. Misalnya, pembakaran bahan bakar alkana dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan dan penggunaan yang tepat terhadap senyawa alkana untuk mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Rumus Alkana

Rumus umum alkana adalah CnH2n+2, di mana n adalah jumlah atom karbon dalam molekul senyawa alkana. Rumus ini menunjukkan bahwa setiap atom karbon dalam molekul alkana terikat pada dua atom hidrogen melalui ikatan tunggal, kecuali atom karbon ujung yang terikat pada tiga atom hidrogen.

Berikut adalah beberapa contoh rumus alkana dengan jumlah atom karbon yang berbeda:

  • Metana (CH4)
  • Etena (C2H6)
  • Propana (C3H8)
  • Butana (C4H10)
  • Pentana (C5H12)
  • Heksana (C6H14)
  • Heptana (C7H16)
  • Oktana (C8H18)
  • Nonana (C9H20)
  • Dekana (C10H22)

Dalam senyawa alkana, jumlah atom hidrogen selalu dua lebih besar dari jumlah atom karbon. Hal ini disebabkan karena setiap atom karbon dalam molekul alkana terikat dengan dua atom hidrogen. Jadi, untuk menghitung jumlah atom hidrogen dalam molekul alkana, kita dapat menggunakan rumus CnH2n+2.

Rumus alkana juga dapat digunakan untuk memprediksi beberapa sifat fisik molekul alkana, seperti titik didih dan titik leleh. Pada umumnya, semakin banyak atom karbon dalam molekul alkana, semakin besar titik didih dan titik lelehnya karena molekulnya semakin besar dan memiliki lebih banyak ikatan antara atom-atom karbon.

Semoga penjelasan ini dapat membantu adik-adik memahami lebih detail tentang rumus alkana.

Karakteristik Alkana

Berikut adalah beberapa karakteristik penting dari senyawa alkana:

  1. Hidrofobik: Senyawa alkana bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air karena molekulnya bersifat nonpolar. Hal ini disebabkan oleh ikatan tunggal antara atom karbon dan hidrogen yang membentuk molekul alkana. Karena molekul alkana tidak polar, maka tidak ada tarikan elektrostatis antara molekulnya dan molekul air.
  2. Nonpolar: Senyawa alkana merupakan senyawa nonpolar karena atom karbon dan hidrogen memiliki elektronegativitas yang relatif sama. Hal ini menyebabkan elektron dalam ikatan kovalen antara atom karbon dan hidrogen dibagi secara merata, sehingga molekul alkana tidak memiliki muatan positif atau negatif.
  3. Sifat kimia yang relatif inert: Senyawa alkana tidak mudah bereaksi dengan reagen kimia karena molekulnya memiliki ikatan kovalen tunggal yang kuat antara atom karbon dan hidrogen. Namun, senyawa alkana dapat mengalami beberapa reaksi seperti pembakaran, substitusi halogen, dan hidrogenasi.
  4. Titik didih dan titik leleh yang semakin meningkat: Senyawa alkana memiliki titik didih dan titik leleh yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah atom karbon dalam molekulnya. Hal ini disebabkan oleh kenaikan massa molekul alkana dan peningkatan jumlah ikatan antara atom-atom karbon dalam molekulnya.
  5. Tidak berwarna dan tidak berbau: Senyawa alkana biasanya tidak berwarna dan tidak berbau. Namun, beberapa senyawa alkana memiliki bau khas seperti bau bensin pada senyawa heksana dan oktana.
  6. Gas atau cairan pada suhu ruangan: Senyawa alkana dengan jumlah atom karbon yang lebih rendah seperti metana dan etana bersifat gas pada suhu ruangan, sedangkan senyawa alkana dengan jumlah atom karbon yang lebih tinggi seperti heksana dan oktana bersifat cair pada suhu ruangan.
  7. Digunakan sebagai bahan bakar dan bahan kimia: Senyawa alkana digunakan sebagai bahan bakar dalam kehidupan sehari-hari seperti gas alam, minyak bumi, dan bahan bakar kendaraan bermotor. Selain itu, senyawa alkana juga digunakan sebagai bahan dasar dalam industri kimia untuk membuat senyawa organik yang lebih kompleks seperti plastik, karet sintetis, dan bahan kimia lainnya.

Itulah beberapa karakteristik penting dari senyawa alkana. Semoga penjelasan ini dapat membantu adik-adik memahami lebih detail tentang sifat-sifat kimia dan fisik dari senyawa alkana.

Perbedaan Alkana dengan Senyawa Organik Lainnya

Alkana adalah salah satu jenis senyawa organik yang memiliki perbedaan dengan senyawa organik lainnya. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara alkana dengan senyawa organik lainnya:

  1. Ikatan antar atom karbon dan hidrogen: Alkana hanya memiliki ikatan tunggal antara atom karbon dan hidrogen, sedangkan senyawa organik lainnya seperti alkena, alkuna, dan senyawa aromatik memiliki ikatan rangkap antara atom karbon. Hal ini menyebabkan sifat fisik dan kimia alkana berbeda dengan senyawa organik lainnya.
  2. Sifat kimia yang relatif inert: Alkana memiliki sifat kimia yang relatif inert atau sulit bereaksi dengan reagen kimia, seperti asam, basa, dan oksidator. Hal ini disebabkan oleh ikatan tunggal antara atom karbon dan hidrogen yang kuat dan stabil. Sedangkan senyawa organik lainnya seperti alkena dan alkuna memiliki ikatan rangkap yang lebih reaktif dan dapat mengalami reaksi adisi.
  3. Sifat fisik yang berbeda: Alkana cenderung bersifat nonpolar dan tidak larut dalam air karena molekulnya tidak memiliki muatan positif atau negatif. Sedangkan senyawa organik lainnya memiliki sifat polar atau memiliki muatan positif atau negatif pada molekulnya sehingga lebih mudah larut dalam air. Selain itu, titik didih dan titik leleh alkana lebih rendah dibandingkan dengan senyawa organik lainnya dengan jumlah atom karbon yang sama.
  4. Penggunaan yang berbeda: Alkana umumnya digunakan sebagai bahan bakar alami, seperti gas alam dan minyak bumi, serta sebagai bahan dasar dalam industri kimia untuk membuat senyawa organik yang lebih kompleks. Sedangkan senyawa organik lainnya seperti alkena, alkuna, dan senyawa aromatik digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan plastik, karet sintetis, bahan pewarna, dan bahan kimia lainnya.
  5. Polutan lingkungan: Alkana dapat menyebabkan polusi lingkungan jika tidak digunakan dengan benar, seperti emisi gas rumah kaca dan polusi udara dari pembakaran bahan bakar fosil. Sedangkan senyawa organik lainnya seperti aldehida dan keton dapat menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan jika terdapat dalam jumlah yang berlebihan.

Itulah beberapa perbedaan antara alkana dengan senyawa organik lainnya. Meskipun memiliki perbedaan, namun alkana dan senyawa organik lainnya sama-sama memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dan industri.

Peran Alkana dalam Kehidupan Sehari-hari

Alkana memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh peran penting alkana:

  1. Bahan Bakar: Alkana digunakan sebagai sumber bahan bakar, seperti gas alam, bahan bakar kendaraan, dan bahan bakar untuk memasak.
  2. Pelarut: Alkana, seperti heksana dan pentana, digunakan sebagai pelarut dalam industri kimia, farmasi, dan kosmetik.
  3. Plastik: Alkana adalah bahan dasar untuk pembuatan plastik. Plastik, seperti polietilen dan polipropilen, dibuat dari etilena dan propilena, yang merupakan senyawa alkana.
  4. Minyak Bumi: Minyak bumi terutama terdiri dari senyawa hidrokarbon, termasuk alkana.
  5. Produk Perawatan Pribadi: Beberapa produk perawatan pribadi, seperti sabun, sampo, dan losion, mengandung senyawa alkana sebagai bahan dasar.
  6. Farmasi: Beberapa senyawa alkana digunakan dalam obat-obatan. Contohnya, metana digunakan dalam terapi oksigen hiperbarik untuk mengobati keracunan karbon monoksida.
  7. Bahan Kimia: Alkana juga digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bahan kimia, seperti etilena dan propilena.
  8. Pemanas: Alkana, seperti propana dan butana, digunakan sebagai bahan bakar dalam pemanas ruangan dan peralatan pemanas lainnya.
  9. Industri Kimia: Alkana digunakan sebagai bahan baku dalam produksi bahan kimia, seperti asam sulfat, asam nitrat, dan amonia.

Dengan demikian, alkana memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, dari bahan bakar dan plastik hingga produk perawatan pribadi dan obat-obatan.

Contoh Soal Alkana dan Turunannya

Contoh Soal Pilihan Ganda:

  1. Berikut ini yang termasuk alkana adalah …
    a. etana
    b. etena
    c. etin
    d. eter

Jawaban: a. etana

Pembahasan: Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang hanya terdiri dari ikatan tunggal antara atom karbon dan hidrogen. Etana adalah salah satu contoh alkana.

  1. Berikut ini yang bukan merupakan turunan alkana adalah …
    a. asam asetat
    b. metanol
    c. etanol
    d. aseton

Jawaban: d. aseton

Pembahasan: Aseton bukan merupakan turunan alkana karena tidak terdiri dari atom karbon dan hidrogen yang hanya terikat oleh ikatan tunggal.

  1. Jumlah atom hidrogen pada butana adalah …
    a. 2
    b. 4
    c. 6
    d. 8

Jawaban: d. 8

Pembahasan: Butana memiliki empat atom karbon dan sepuluh atom hidrogen, sehingga jumlah atom hidrogen pada butana adalah 8.

  1. Alkana dengan jumlah atom karbon terbanyak adalah …
    a. propana
    b. pentana
    c. heksana
    d. nonana

Jawaban: d. nonana

Pembahasan: Nonana adalah alkana dengan sembilan atom karbon, sehingga memiliki jumlah atom karbon terbanyak di antara pilihan jawaban.

  1. Metana adalah contoh alkana yang …
    a. terbesar
    b. terkecil
    c. paling reaktif
    d. tidak stabil secara termal

Jawaban: b. terkecil

Pembahasan: Metana adalah alkana terkecil dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen.

Contoh Soal Essay:

  1. Jelaskan struktur molekul dan sifat fisika alkana!
    Jawaban: Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang hanya terdiri dari ikatan tunggal antara atom karbon dan hidrogen. Struktur molekul alkana adalah rantai karbon tunggal dengan atom hidrogen yang melekat pada setiap atom karbon. Alkana memiliki sifat fisika yang khas, seperti titik didih dan titik leleh yang relatif rendah, kestabilan termal yang baik, sifat apolair, dan kelarutan yang rendah dalam air.
  2. Apa perbedaan antara alkana dan alkuna?
    Jawaban: Alkana dan alkuna adalah dua jenis senyawa hidrokarbon. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada ikatan karbon-karbon dalam molekulnya. Alkana hanya memiliki ikatan tunggal antara atom karbon, sedangkan alkuna memiliki satu ikatan rangkap antara atom karbon. Oleh karena itu, alkuna lebih reaktif dan memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan alkana.
  3. Jelaskan penggunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari!
    Jawaban: Alkana memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penggunaan alkana adalah sebagai sumber bahan bakar, seperti gas alam, bahan bakar kendaraan, dan bahan bakar untuk memasak. Alkana juga digunakan sebagai pelarut dalam industri kimia, farmasi, dan kosmetik, serta sebagai bahan dasar untuk pembuatan plastik. Minyak bumi, yang terutama terdiri dari senyawa hidrokarbon, termasuk alkana, juga digunakan sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam industri kimia.
  4. Apa yang dimaksud dengan isomer alkana?
    Jawaban: Isomer alkana adalah senyawa dengan rumus molekul yang sama namun memiliki susunan atom yang berbeda. Isomer alkana dapat dibedakan berdasarkan sifat fisika dan kimia yang berbeda, seperti titik didih, titik leleh, kelarutan, dan reaktivitas. Contoh isomer alkana adalah n-pentana, isopentana, dan neopentana, yang semuanya memiliki rumus molekul C5H12 namun memiliki struktur molekul yang berbeda.
  5. Jelaskan reaktivitas alkana!
    Jawaban: Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang relatif tidak reaktif karena hanya memiliki ikatan tunggal antara atom karbon dan hidrogen. Namun, alkana dapat bereaksi dengan oksigen dalam kondisi yang tepat, seperti saat terjadi pembakaran. Alkana juga dapat mengalami substitusi oleh senyawa lain, seperti halogen, untuk membentuk senyawa turunan alkana. Selain itu, alkana dapat mengalami reaksi dengan asam sulfat atau asam nitrat untuk membentuk senyawa sulfonat atau nitrat.

10. Kesimpulan

Alkana merupakan senyawa organik yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen, dengan ikatan tunggal antara atom karbon dan hidrogen. Alkana memiliki sifat fisik yang bervariasi tergantung pada jumlah atom karbon dalam molekulnya. Alkana memiliki berbagai fungsi dan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti sebagai bahan bakar, bahan dasar industri, bahan pembuatan kosmetik, dan bahan pembuatan deterjen.

FAQ

  1. Apa yang dimaksud dengan alkana?
    Jawaban: Alkana adalah senyawa organik yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen, dengan ikatan tunggal antara atom karbon dan hidrogen.
  2. Apa fungsi alkana dalam kehidupan sehari-hari?
    Jawaban: Alkana memiliki berbagai fungsi dan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti sebagai bahan bakar, bahan dasar industri, bahan pembuatan kosmetik, dan bahan pembuatan deterjen.
  3. Apa perbedaan alkana dengan senyawa organik lainnya?
    Jawaban: Alkana tidak memiliki gugus fungsional, sedangkan senyawa organik lainnya memiliki gugus fungsional yang berbeda-beda.
  4. Apa rumus umum alkana?
    Jawaban: Rumus umum alkana adalah CnH2n+2, di mana n merupakan jumlah atom karbon dalam molekul alkana.

www.bospedia.com

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *