Baca Juga : Pengertian Institusi Politik
Pengertian Pendidikan Politik
Pengertian Pendidikan Politik Menurut Para Ahli
Rusadi Kartaprawira (1988:54)
Alfian (1992:235)
Affandi (1996:3)
Djahir (1996)
Michael Rush dan Philip Althoff (2001:22)
Kartono (2009)
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Politik
Bentuk Pendidikan Politik
Hambatan Pendidikan Politik
Pengertian Pendidikan Politik
Pengertian pendidikan politik adalah suatu upaya yang dilakukan untuk membimbing atau mengembangkan secara sengaja dan sistematis dalam meningkatkan pengetahuan politik agar memiliki rasa cinta dan keterikatan yang tinggi terhadap bangsa dan negara serta menghargai kandungan nilai dalam sistem politik agar dapat berpartisipasi. dan bertanggung jawab dalam mencapai tujuan politik.
Pengertian pendidikan politik adalah upaya sadar yang dilakukan pemerintah dan masyarakat secara dialogis, sistematis, dan terencana dalam rangka menggali dan menyampaikan berbagai norma, nilai, simbol, dan konsep politik secara turun temurun.
Pendidikan politik diartikan sebagai proses pembinaan individu agar mampu menafsirkan, menilai, dan memutuskan berbagai persoalan secara rasional dan tepat, termasuk dalam menangani isu-isu kontroversial atau isu-isu yang bias.
Manfaat pendidikan politik dapat memberikan pelatihan kepada warga negara sehingga partisipasi politiknya meningkat. Melalui pendidikan politik, individu diajarkan cara mengumpulkan informasi dari berbagai media massa, diberikan pengetahuan tentang struktur politik, lembaga pemerintahan, dan lembaga politik.
Dengan pengetahuan politik, seseorang dibawa pada tingkat partisipasi tertentu. Seseorang tidak hanya dituntut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi juga harus mampu mengembangkan sikap dan keterampilan dalam berpolitik.
Secara umum pendidikan politik merupakan suatu proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengertian Pendidikan Politik Menurut Para Ahli
Rusadi Kartaprawira (1988:54)
Yang dimaksud dengan pendidikan politik adalah salah satu fungsi struktur politik yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan politik masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam sistem politik nasional.
Alfian (1992:235)
Pengertian pendidikan politik adalah upaya sadar untuk mengubah proses sosialisasi masyarakat agar memahami dan benar-benar menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam sistem politik yang akan dibangun.
Baca juga: Pengertian Sosialisasi Politik
Affandi (1996:3)
Pendidikan politik selalu berkaitan dengan internalisasi nilai, yaitu proses dimana individu mempelajari budaya sebagai elemen penting dalam konsep dirinya.
Djahir (1996)
Pengertian pendidikan politik adalah pendidikan atau pembinaan, pembinaan warga suatu negara agar memahami cinta kasih dan merasakan keterikatan pribadi yang tinggi terhadap bangsa negara tersebut serta seluruh sistem dan lembaga yang ada.
Michael Rush dan Philip Althoff (2001:22)
Makna pendidikan politik adalah suatu proses dimana individu dapat memahami sistem politik yang kemudian menentukan sifat, persepsi terhadap politik dan reaksinya terhadap fenomena politik.
Kartono (2009)
Pendidikan politik disebut juga formasi politik atau Bildung. Forming adalah niat untuk membentuk individu-individu politik yang sadar akan status atau kedudukan politiknya dalam masyarakat. Sedangkan Bildung mewakili pembentukan diri dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab untuk menjadi individu politik.
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Politik
Tujuan pendidikan politik secara umum adalah agar setiap orang memahami dan memahami nilai-nilai ideal yang ada dalam sistem politik saat ini. Dengan adanya pendidikan politik ini, setiap orang tidak hanya mengetahui tetapi juga menjadi warga negara yang memiliki kesadaran politik yang tinggi.
Sumantri dan Affandi (1996) berpendapat bahwa tujuan pelaksanaan pendidikan politik adalah untuk memberikan pembinaan kepada generasi muda Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sejalan dengan cita-cita bangsa Indonesia.
Fungsi pendidikan politik adalah memberikan isi dan arahan serta pemahaman terhadap berlangsungnya proses penghayatan nilai. Artinya penekanan pendidikan politik adalah pada upaya memahami nilai-nilai etika normatif dengan cara menanamkan nilai-nilai dan norma-norma yang notabene menjadi landasan dan motivasi bangsa Indonesia serta landasan untuk mengembangkan dan mengembangkan diri agar ikut serta dalam pembangunan. dari bangsa dan negara.
Secara umum fungsi pendidikan politik adalah untuk meningkatkan atau membentuk kepribadian individu dan menciptakan tatanan sosial yang sesuai dengan kemauan politik. Sedangkan berdasarkan pendapat Amril (2004), tujuan atau fungsi pendidikan politik antara lain:
- Melatih generasi muda dan dewasa menjadi warga negara yang baik dalam fungsi sosial dan politik.
- Membangun dan mengembangkan hati nurani politik, rasa etika politik, dan tanggung jawab politik, sehingga masyarakat menjadi insan politik yang terpuji (tidak memupuk egoisme dan menjadi bintang politik).
- Agar mempunyai wawasan kritis terhadap relasi politik disekitarnya. Mempunyai kesadaran bahwa urusan manusia dan struktur sosial yang ada dalam masyarakat tidak bersifat permanen, tidak bersifat masif atau imanen, melainkan selalu dapat berubah dan dapat diubah melalui perjuangan politik.
- Mampu menganalisis konflik yang sebenarnya, kemudian mencoba ikut serta menyelesaikannya.
Baca Juga : Pengertian Institusi Politik
Tindakan yang diharapkan dengan pendidikan politik antara lain: (Kartono: 2009)
- Mewaspadai tanggung jawab, kewajiban dan hak secara etik atau moral dan politik dalam berbangsa dan bernegara, mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta memberikan teladan yang baik.
- Sadar taat hukum dan UUD 1945, mempunyai disiplin pribadi, sosial dan kebangsaan, nasionalisme yang tegas dan tidak sempit.
- Berpandangan jauh ke depan dengan tekad berjuang mencapai taraf hidup bangsa yang lebih tinggi, berkeadilan dan sejahtera, berdasarkan kemampuan obyektif dan kekuatan kolektif bangsa Indonesia sendiri.
- Berpartisipasi aktif dan berkreasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya pembangunan nasional dan pembangunan politik.
- Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa secara berkelanjutan dengan kesadaran akan keberagaman suku dan agama, serta memberikan dukungan terhadap sistem kehidupan nasional yang demokratis.
- Sadar akan perlunya menjaga lingkungan dan alam sekitar agar lestari dan seimbang sebagai wadah hidup sehat.
Bentuk Pendidikan Politik
Tidak hanya terbatas pada institusi seperti sekolah atau organisasi, pendidikan politik juga diberikan melalui media. Sebenarnya segala bentuk pendidikan politik tidak menjadi masalah, dalam artian semuanya baik-baik saja asalkan dapat menggerakkan simbol-simbol kebangsaan sehingga pendidikan politik dapat mengubah seseorang untuk mencintai bangsanya atau rasa keterikatan yang tinggi terhadap bangsanya. negara.
Ada beberapa bentuk penyelenggaraan pendidikan politik yang dapat dilakukan, antara lain: (Kartaprawira: 2004)
- Media massa, baik media cetak maupun media elektronik seperti surat kabar, majalah, siaran radio, televisi maupun film (media audio visual) dan sebagainya.
- Lembaga atau perkumpulan masyarakat seperti masjid atau gereja tempat penyampaian khotbah, serta lembaga pendidikan formal (seperti sekolah) dan pendidikan informal, dapat melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan atau kegiatan sekolah seperti OSIS atau Pramuka.
Hambatan Pendidikan Politik
Kendala dalam melaksanakan pendidikan politik antara lain: (Kartono: 2009)
- Kesulitan menyadarkan masyarakat akan kondisi dirinya yang banyak menderita dan miskin, akibat sekian lama hidup dalam penindasan, eksploitasi dan kolonialisme, sehingga terbiasa hidup dalam kekurangan dan keterbelakangan. Sulit bagi mereka untuk didorong ke arah kesadaran diri dengan menyatakan berbagai permasalahan yang mereka alami.
- Sinisme dan sikap apatis politik lebih banyak menjadi sikap putus asa yang membuat masyarakat sulit percaya terhadap upaya pendidikan dan gerakan politik yang dianggap abal-abal dan hanya menenteramkan rakyat. Mereka juga sulit untuk berpikir jernih dan bahkan takut akan kemandiriannya.
- Latar belakang pendidikan yang kurang atau bahkan rendah membuat masyarakat sulit memahami kompleksitas sosial dan politik yang ada di sekitarnya.
- Penguasa otoriter cenderung tidak menginginkan pendidikan politik, karena mereka sangat tertarik pada status quo dan ketahanan rezim mereka. Partisipasi aktif dan pengawasan rakyat terhadap jalannya pemerintahan tidak diinginkan karena akan mengurangi kebebasan dan kekuasaan pemerintahan.
Baca Juga: Pengertian Budaya Politik
Demikianlah artikel yang membahas tentang pengertian pendidikan politik menurut para ahli, fungsi, tujuan, bentuk dan hambatan pendidikan politik secara lengkap. Sama sekali